Krriinngg
Bel istirahat pertama berbunyi. Guru pun menyudahi kegiatan pembelajaran. Terlihat guratan senyum di wajah para murid.
"Ya anak-anak. Ibu akhiri kegiatan pembelajaran kita. Wasalamualaikum. Wr. Wb" bu Asri pun keluar kelas.
Beberapa murid pergi keluar kelas. Termasuk Nirmala. Nirmala pergi ke kantin. Dia membawa bekal yang di masaknya sendiri. Sesampainya di kantin, dia celingak-celinguk mencari seseorang.
"Nirrr!!" Panggil Flora sambil melambaikan tangan nya ke Nirmala.
Nirmala tersenyum dan menghampiri Flora. Nirmala duduk berhadapan dengan Flora
"Heii.. gimana tadi pelajaran IPA nya? Sukses?" Tanya Nirmala sambil membuka kotak bekal nya.
"Akhhh aku menyesal karena masuk kelas IPA. Otak ku seperti meledak melihat berbagai tulisan di papan tulis" Flora memanyunkan bibirnya.
Nirmala tertawa melihat tingkah sahabatnya ini. Flora yang melihat Nirmala tertawa langsung memukul lenganya.
"Heiii!! Kenapa kamu ketawa? Ngejek banget sihh?" Flora cemberut melihat Nirmala.
"Ahaha aku sekarang ngerti kenapa kepala kamu sering ngebul. Ternyata karena pelajaran IPA toh??" Nirmala kembali tertawa mengejek.
"Ihhh gak lucu! Sahabat nya lagi kesusahan malah di ketawain. Sahabat macam apa kamu?"
"Ahaha iyadeh.. maaf yaaa sahabat kuuu!" Ucap Nirmala sambil menunjukan dua jarinya.
Flora hanya mendengus menjawab Nirmala. Nirmala dan Flora melanjutkan makan mereka. Sesekali mereka saling menyuapi satu sama lain. Namun, tiba-tiba datanglah 4 orang siswa yang sebenarnya saat ini tak ingin di lihat oleh Nirmala. Siapa lagi kalau bukan Pasya and the geng?
Revan yang pertama kali melihat Nirmala dan Flora langsung menghampiri kedua gadis itu. Nirmala yang melihat Revan berjalan menghampiri mereka, memberi kode pada Flora untuk melihat Revan.
"Haiii boleh ikutan duduk gak?" Tanya Revan.
Nirmala dan Flora saling bertatapan. Kemudian mereka menatap Revan dan mengangguk menjawab pertanyaan Revan. Revan pun tersenyum dan mengisyaratkan kepada sahabat-sahabat nya untuk menghampirinya.
Pasya yang melihat tingkah bodoh Revan hanya bisa memutar bola mata nya dan pasrah menghampiri Revan, Nirmala, dan Flora. yang kemudian di ikuti oleh Dika dan Pandu.
Mereka pun duduk bersama. Nirmala dan Flora yang tadinya terlihat ceria langsung di buat canggung oleh kedatangan Pasya dan kawan-kawan. Dan, tentu saja Nirmala masih menatap Pasya dengan raut ketakutan. Apalagi, sekarang dia harus duduk di samping Pasya. Jantung nya semakin berdetak kencang tak menentu.
"Eh!kalian mau jajan apa?" Tanya Revan kepada ke3 sahabatnya.
"Gue nanti aja. Nunggu si Lola dateng" jawab Dika.
"Dasar suami takut istri!" Sindir Pasya sambil memainkan Handphone nya.
"Gak usah kompor!" Timpal Dika dengan deathglare nya.
"Eeehhh udah-udah. Klo lo mau jajan apa Pas?" Tanya Revan.
"Bubble tea!" Jawab Pasya singkat.
"Makanan nya enggak?" Tanya Revan.
"Seret+kenyang" jawab Pasya yang tak melepaskan pandangan ke Handphone nya.
Revan hanya mengendus sebal melihat tingkah sahabatnya yang kelewat jutek. Jujur saja, Sebenarnya, Revan ingin sekali melempar Pasya ke jurang agar dia tak harus terus menerus menahan emosi mengahadapi sahabat nya yang nyolot nya warbiazah:'). Namun, dia bukan lah orang yang senekat itu. Jadi, itu hanya khayalan saja. Toh, Revan sudah terbiasa oleh sikap jutek Pasya. Walau terkadang, emosinya keluar. Namun, rasa sayangnya kepada sahabatnya itu dapat memendam semua emosi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
DID girl
Teen Fiction[C O M P L E T E D. S T O R Y] Dia. Satu-satunya perempuan yang bisa membuat Pasya jatuh Cinta. Dia adalah sosok yang membuat Pasya merasa mabuk akan perasaan yang bergetar di hatinya. Namun, bukan hal yang mudah untuk Pasya. Agar bisa menggapai nya...