Bab40#Mulai terbongkar

510 21 7
                                    

"NIRMALA!" Teriak Flora saat baru sampai di UKS 1.

Manik matanya terbelalak saat melihat siapa yang tengah berbaring di ranjang UKS. Saat tadi dia mendengar kabar tentang Nirmala dari Revan, reflek Flora langsung lari ke UKS dan meninggalkan Revan. Flora tak peduli dengan tatapan aneh dari Pasya dan Kelvi. Nirmala adalah satu-satunya sosok yang memenuhi pikirannya. Mata nya menatap sahabat terbaiknya tengah terbaring lemah di ranjang UKS dengan begitu memprihatinkan. Langsung saja Flora lari ke ranjang Nirmala  dan berdiri disisi nya sambil mengeCek keadaan Nirmala.

"Kenapa dia bisa pingsan?!" Flora menatap Kelvi dan Pasya.

"Kelihatannya Nirmala Syok dan kecapean. Ya kan Kel?" Jawab Revan yang baru saja masuk dibelakang Flora.

"Iya! Revan benar. Nirmala cuma Syok. Sebentar lagi juga bangun." Tambah Kelvi sambil menghampiri Flora diikuti oleh Pasya.

Tak lama kemudian, Nirmala bangun. Matanya mengerjap dan tangannya bergerak memegang keningnya yang sepertinya pusing. Sontak dirinya jadi pusat perhatian di ruangan tersebut.

"Nir! Kamu nggak Pa-pa?" Tanya Flora sembari memegang pundak Nirmala dengan perasaan khawatir.

Nirmala menatap Flora dan tiba-tiba berhambur memeluk Flora dengan Air mata yang membanjiri pipinya dan wajah yang ketakutan. Flora, Revan, Pasya, Dan Kelvi kaget melihat Nirmala yang begitu ketakutan. Flora membalas pelukan Nirmala sambil menatap ketiga lelaki di situ. Tatapan yang mengartikan perasaan nya dan juga perasaan ke 3 laki-laki disitu. Bingung.

"Nir! Kamu kenapa Nir? Hei! Hei! Tenang Nir! Cerita sama aku!" Ucap Flora sembari mengusap pelan punggung Nirmala.

"Di, dia kembali!!!, Dia kembali!!!! DIA KEMBALI! HIKS! HIKS! DIA KEMBALI! Hosh~Hosh~ Flora! Tolong usir dia! Tolong! Dia kembali HIKS~Hiks~ Hosh~Hosh," Racau Nirmala ketakutan dengan nafas yang tak beraturan.

Flora membelalakan matanya. Kaget. Itu yang dia rasakan. Kakinya lemas. Jantung nya berpacu cepat. Astaga! Benarkah dia telah bebas?! Tubuh Flora bergetar ketakutan. Tidak! Ini malapetaka! Ini malapetaka! Bagaimana jika dia kembali menyakiti Nirmala? Dan, bagaimana jika kepribadian Nirmala muncul lagi?! Ini bencana! Oh tidak! Ini gawat.

"K, Kamu y, y, yakin? Di, di, dia kemba, Kem, kemba, bali?" Tanya Flora dengan terbata-bata dan perasaan takut yang teramat sangat.

Ke-3 lelaki disana hanya diam dengan beribu pertanyaan dibenak mereka. Pertanyaan mereka semua sama. Siapa dia yang Nirmala maksud? Kenapa Flora tiba-tiba ikut ketakutan? Lalu, kenapa Nirmala dan Flora bisa sampai setakut ini?

"D, dia kembali Flora! Hosh~ Dia kembali! Hiks! Hosh~ Hosh~ dia kembali" cicit Nirmala lalu mengencangkan pelukannya ke Flora.

Air mata Flora tumpah. Dia ingat betul bagaimana wajah bengis nan bejat orang itu saat 'dia' mencekik dirinya saat 'dia' pernah kabur dari penjara. Ya! Dia lah Ayah Nirmala. Ayah Nirmala sempat kabur dari penjara dan menghampiri Nirmala saat mereka masih duduk di bangku SMP. Nirmala yang sedang membeli es krim di taman bersama Flora tiba-tiba saja di cekik dan dilempar oleh orang itu. Flora kecil yang berusaha meraih Nirmala, dicekik oleh orang itu hingga kehabisan nafas. Dan untung saja. Kakak Flora datang dan menyelamatkan mereka berdua. Sejak saat itu kakak Flora selalu menjaga dia dan over protective terhadap Nirmala dan Flora. Namun, akankah sekarang Flora dan Nirmala bisa selamat dari kejaran manusia bejat itu?

"As, astaga!" Flora tersungkur. Kakinya lemas seketika.

Nirmala menjambak rambutnya sendiri. Ketakutan luar biasa saat ini tengah dirasakan kedua gadis tersebut. Pengalaman mengerikan ketika ajal hampir menjemput mereka karena orang itu yang membuat mereka trauma dengan orang itu dan masa lalu yang terikat dengan manusia bejat itu. Bahkan, namanya pun sudah menjadi kutukan bagi mereka berdua. Tubuh Flora bergetar hebat. Begitupun dengan Nirmala yang mulai tidak kondusif. Pasya menghampiri Nirmala dan memeluknya erat. Memaksa Nirmala untuk tidak menyakiti dirinya sendiri lagi. Dan menghalau rasa takut yang tengah melandanya saat ini. Sedangkan Flora terus bergetar hebat. Serangan panik menyerang tubuhnya.

DID girlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang