"Banyak cara agar kalian bisa masuk ke sebuah universitas."
~~ ~~
1 bulan berlalu semenjak kematian ibu Sakura. Sakura bertekad jika ia ingin melanjutkan pendidikannya. Tak peduli seberapa keras ia berusaha. Sama halnya dengan teman-temannya. Mereka berpikir, masa muda mereka sebentar lagi akan selesai. Mereka harus lulus dengan hasil yang memuaskan. Namun, mereka tak akan pernah berubah. Mereka tetap gadis pemberontak seperti dulu. Hanya saja mereka sedikit meningkatkan kemauan belajar mereka.
"Aku masih memikirkan catatan hitam kita," gumam Paruru. Tentu saja, itu akan berdampak buruk di masa depan.
"Apa yang harus kita lakukan?" Tanya Soomi bingung. Ia masih sibuk mengunyah permen karetnya.
"Apa kita perlu bertanya pada Choi Ssaem?" Usul Hayeon.
......
Choi Ssaem tersenyum setelah mendengar penjelasan dari 7 gadis ini. Choi Ssaem bertaruh pada semua guru jika 7 gadis ini pasti punya impian dan cita-cita. Mereka masih mau melanjutkan pendidikan demi masa depan yang cerah.
"Ada banyak cara yang bisa membantu kalian. Pertama, kalian harus meraih nilai yang bagus dan memuaskan saat ujian akhir. Kedua, apa kalian mau membentuk sebuah band?" Tanya Choi Ssaem.
"Band? Untuk apa?" Tanya Hara. Apa hubungan sebuah Band dengan universitas?
"Itu bisa menjadi nilai tambah kalian saat mendaftar di salah satu universitas negeri," jawab Choi Ssaem. 7 gadis itu mengangguk paham.
"Apa Choi Ssaem yakin ini bisa membantu?" Tanya Hayeon. Choi Ssaem mengangguk tanpa ragu sedikitpun.
"Jadi, maukah kalian bermain alat musik dan membentuk sebuah band bersama?"
Mereka semua pun mengangguk setuju. Demi masuk Universitas.
~~ ~~
Mereka masuk ke ruang musik yang dipenuhi dengan berbagai macam alat musik. Mulai dari gitar listrik, keyboard, drum dan masih banyak yang lainnya. Choi Ssaem bilang, di sekolah ini tak ada yang mau membentuk sebuah grup band. Ini konsep baru bagi sekolah mereka dan bisa menjadi nilai tambah para siswa.
"Whoa.. Aku baru kali ini melihat Drum dari dekat," kagum Soomi sambil melihat-lihat Drum tersebut. Menakjubkan. Rasanya, Soomi sangat ingin memukul Drum tersebut.
"Alat musik ini tidak pernah dipakai sama sekali," ujar Choi Ssaem. Memang, alat musik tersebut terlihat sedikit berdebu.
"Kenapa tak ada yang membentuk band Ssaem?" Tanya Hara heran. Padahal semua murid di sekolah ini sangat mencintai musik, tapi kenapa tak ada yang mau membentuk sebuah band?
"Mereka lebih memilih untuk mengikuti konsep girlband atau boyband. Kalian tahu kan? Sekarang industri musik korea tengah berkembang pesat. Dan sekarang, sedang zamannya girlband dan boyband," jelas Choi Ssaem.
7 gadis itu mangut-mangut. Jika mereka bisa membentuk sebuah band dan bermain dengan bagus, maka masa depan mereka akan cerah. Mereka juga tak akan di pandang sebelah mata oleh semua murid dan juga guru disini. Mereka juga ingin membuktikan jika murid pemberontak seperti mereka juga punya bakat. Murid bodoh juga punya mimpi dan kemauan. Bukan hanya murid pintar saja.
"Jadi, siapa yang mau bermain gitar listrik?" Tanya Choi Ssaem.
Hara, Sakura dan Hayeon mengangkat tangan mereka. Dari pertama masuk ke ruang musik, mereka sudah tertarik dengan gitar listrik yang ada di sudut dinding. Mereka ingin memainkannya.
Choi Ssaem tersenyum dan mengarahkan mereka untuk mengambil gitar listrik masing-masing.
"Hmm.. Keyboard?" Tanya Choi Ssaem.
Jurina mengangkat tangannya.
"Ah, Ssaem tahu jika itu kau. Oh ya, jangan lupakan kompetisi piano nya," ucap Choi Ssaem.
"Ssaem, aku ingin bermain drum," ucap Soomi semangat.
Choi Ssaem mengangguk, "tentu."
Setelah berdiskusi lama, akhirnya seperti inilah pembagian alat musik dan juga pemainnya.
Sakura (gitar utama), Hara (gitar ritme),Hayeon (bass),Soomi (drum), Jurina (kibor),Paruru(synteshizer),
Nareum (standing drum).Choi Ssaem berdehem pelan.
"Jadi, apa nama Band ini?" Tanya Choi Ssaem.
Mereka berpikir. Mereka juga tak membayangkan jika membuat nama sebuah band itu sangat penting dan juga susah.
"Baby...Blossom?" Usul Hayeon. Semua teman-temannya melihat kearah Hayeon.
"Kenapa namanya Baby Blossom?" Tanya Nareum.
"Ssaem, kami akan tampil saat hari kelulusan bukan?" Tanya Hayeon. Choi Ssaem mengangguk.
"Hari kelulusan selalu berkaitan dengan bunga Sakura bukan? Aku menamakannya karena ingat dengan bunga Sakura. Bukankah bunga Sakura sangat indah? Mereka juga akan selalu diingat oleh orang-orang. Musim bunganya selalu di tunggu oleh setiap orang. Bukankah indah jika kita menamakan band kita dengan Baby Blossom?" Jelas Hayeon.
Semuanya mengangguk setuju. Tak ada salahnya mereka menamai grup band mereka dengan nama Baby Blossom.
~~ ~~
Semua guru dan murid-murid tak hentinya bergossip. Topik yang mereka perbincangkan adalah "gadis pemberontak yang membentuk sebuah band."
"Memangnya mereka bisa?"
"Nantinya, mereka malah memalukan."
"Gadis pemberontak itu bisa apa?"
"Ah, aku khawatir dengan reputasi sekolah."
Begitulah kira-kira bisikan-bisikan para murid.
Sedangkan di ruang guru, para guru sedang memojokkan Choi Ssaem dengan segudang sindiran dan pertanyaan.
"Apa kau tak salah menawari mereka untuk membentuk sebuah grup band?"
"Mereka hanya gadis pemberontak yang tak punya bakat,"
"Apa kau yakin mereka bisa bermain alat musik dengan baik?"
Choi Ssaem menarik nafasnya pelan. Kenapa dengan para guru sekarang? Bukannya bagus jika gadis pemberontak itu mau berubah? Harusnya para guru mendukung perubahan mereka.
"Kita lihat saja di hari kelulusan. Mereka akan tampil bagus mengalahkan pangeran dan putri sekolah yang selalu kalian banggakan," ucap Choi Ssaem.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End