"Kau cantik jika rambutmu terikat."
~~ ~~
Hayeon baru saja hendak masuk kekamar saat ibunya memanggil dirinya.
"Hayeon-ah, ada temanmu di depan," panggil Ny. Song.
Hayeon mengernyit heran. Teman-temannya jika mau mampir kerumah akan mengirimi Hayeon pesan singkat dulu. Namun, ia yakin jika kini tak ada satupun temannya yang mengiriminya sms.
"Siapa Eomma?" Tanya Hayeon penasaran.
"Entahlah, Eomma baru pertama lihat," balas Ny. Song.
Hayeon mengintip dari balik jendela. Ia tak dapat melihat orang tersebut karena ia menghadap kearah lain.
"Teman laki-lakimu?" Tanya Ny. Song. Ia juga ikut mengintip dari jendela.
Hayeon menggeleng, "tidak tahu Eomma. Aku tak bisa melihat wajahnya."
"Pergilah. Tak baik membuat tamu menunggu lama," suruh Ny. Song dan HaYeon pun menurutinya.
"Hmm," Hayeon berdehem pelan dan membuat laki-laki tersebut menoleh.
"Jungkook?" Tanya Hayeon. Jungkook membalas keterkejutan Hayeon dengan senyuman.
"Kenapa kau kesini?" Tanya Hayeon. Ini sudah malam dan kenapa juga Jungkook bisa kesini? Ada perlu apa?
Jungkook memperlihatkan kantong belanjaannya pada Hayeon dan berkata, "aku merindukan Holly."
Hayeon mengangguk paham. Malam itu, ia dan Jungkook memutuskan untuk merawat Holly bersama. Karena kakak laki-laki Jungkook alergi dengan bulu anjing, maka anjing tersebut tinggal dirumah Hayeon.
Hayeon mengisyaratkan Jungkook untuk mengikutinya ke tempat Holly berada.
"Holly, Holly," panggil Jungkook. Kini pria itu tengah berjongkok di depan Holly sambil mengusap kepala anjing tersebut dengan lembut.
Anjing tersebut tak hentinya menggonggong. Sepertinya, anjing tersebut juga merindukan sosok Jungkook.
"Apa kau lapar hmm?" Tanya Jungkook.
Holly menggonggong. Sepertinya dia lapar.
Jungkook mengeluarkan makanan anjing dari dalam kantong belanjaannya. Kemudian, memberikan makanan yang sudah diletakaan di mangkuk khusus anjing itu kepada Holly.
Hayeon tersenyum saat melihat Holly memakan makanan itu dengan lahap.
"Aku baru saja memberinya makan. Apa dia masih lapar?" Tanya Hayeon sambil memperhatikan Holly yang sedang makan.
"Dia lapar karena melihatku," canda Jungkook.
Hayeon berdecak pelan. Apa sebegitu percaya dirinya pria disampingnya kini?
"Ah, Jungkook-ssi, kau tak perlu repot-repot kesini," kata Hayeon. Jungkook melihat kearah Hayeon. Gadis ini mengusirnya?
"Selama Holly masih disini, aku tak akan berhenti kesini," cekal Jungkook.
"Ah, kau melarangku bertemu Holly? Kenapa kau sangat jahat?" Tanya Jungkook dengan raut wajah bingung.
Hayeon menggelengkan kepalanya.
"Bukan begitu. Aku tak melarangmu bertemu dengan Holly karena kita berdua yang menemukannya," jawab Hayeon.
"Rumah kita berjauhan. Kau akan lelah jika bolak-balik kerumahku setiap harinya," lanjut Hayeon.
"Rumah kita masih satu kompleks. Kau tenang saja, lagipula aku naik mobil," sahut Jungkook. Hayeon mengangguk tanda mengerti. Lagipula ia tak bisa memaksa seorang Jungkook untuk tak menemui Holly.
Hayeon heran saat ia memergoki Jungkook yang tengah melihatnya.
"Kenapa?" Tanya Hayeon. Apa ada yang salah dengan dirinya sehingga Jungkook memperhatikannya selekat itu?
Tangan Jungkook beralih mengambil ikat rambut yang ada dipergelangan tangan Hayeon. Lalu, ia mengikat rambut Hayeon yang saat itu tengah tergerai bebas.
Jungkook tersenyum saat ia sudah selesai mengikat rambut Hayeon.
"Kenapa kau mengikat rambutku?" Tanya Hayeon. Ia berniat melepas ikatan Jungkook. Namun pergerakannya langsung ditahan Jungkook.
"Kau cantik jika rambutmu terikat," jawab Jungkook.
BLUSH!
Apa yang baru saja dikatakan Jungkook? Hayeon sama sekali tak percaya. Jungkook bilang dia cantik jika rambutnya terikat?
"Lihatlah, baru saja dibilang seperti itu wajahmu sudah berubah merah," kata Jungkook.
"Jangan mengatakan hal semacam itu lagi," kesal Hayeon. Ia benar-benar malu sekarang.
Jungkook tertawa. Apa ia baru saja membuat seorang Hayeon malu?
"Kau ada ikat rambut lagi?" Tanya Jungkook.
Hayeon mengernyitkan keningnya heran. Untuk apa?
"Kau mau apa?" Tanya Hayeon.
"Ada tidak?" Jungkook balik bertanya. Hayeon langsung merogoh saku piyamanya dan memberikan Jungkook ikat rambut pink nya.
Lalu dengan sigap, Jungkook langsung menguncir bulu di kepala Holly yang begitu lebat. Hingga kini Holly menjadi begitu imut dan menggemaskan.
"Wah, cantik," puji Hayeon.
Jungkook tersenyum. Hasil kuncirannya juga tak terlalu buruk.
"Hayeon-ssi," panggil Jungkook dan langsung membuat Hayeon mengalihkan pandangannya dari Holly ke Jungkook.
"Jika kau bertemu denganku, ikatlah rambutmu," kata Jungkook.
"Memangnya kenapa? Aku tak suka jika rambutku terlalu sering di kuncir," jawab Hayeon. Bahkan bisa dikatakan Hayeon jarang mengikat rambutnya. Ia lebih suka jika rambutnya tergerai bebas ditiup angin.
"Kau itu cantik jika rambutmu terikat. Karena itu, jika bertemu denganku ikatlah rambutmu," pinta Jungkook.
"Yak! Jangan berbicara tentang itu lagi," kesal Hayeon.
Jungkook tertawa keras.
"Ingat! Jangan pernah menggerai rambutmu jika kita bertemu nanti," ingat Jungkook.
Hayeon menghembuskan nafasnya kesal. Ia harus mengalah jika tak mau terjadi perkelahian hanya karena masalah model rambut.
"Baiklah. Tapi hanya saat bersamamu saja," tegas Hayeon.
Jungkook kembali menyunggingkan senyumnya. Lalu, ia segera mencubit pipi Hayeon gemas.
"Kenapa kau bisa seimut Holly?" Ucap Jungkook sambil mencubit pipi Hayeon gemas.
"Yak! Jeon Jungkook! Itu sakit," kesal Hayeon.
Jungkook melepaskan cubitannya dan tersenyum melihat Hayeon yang mengusap pipinya.
Dapat Jungkook simpulkan sendiri jika kini ia menyukai Song Hayeon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfic[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End