"Biarpun seluruh dunia tak percaya denganmu. Tapi aku percaya. Aku selalu ada untukmu walaupun suatu saat nanti dunia membencimu."
~~ ~~
Kelas benar-benar bising saat ini. Mereka semua tengah berdiskusi masalah ujian kelulusan yang akan diadakan minggu depan.
Ada yang cemas dikarenakan nilai mereka yang tak berubah dari kelas 1. Ada juga yang terlihay tenang. Mereka yakin jika mereka bisa mengerjakan soal ujian itu. Tentu saja, orangtua mereka sudah mengeluarkan biaya besar hanya untuk les malam.
"Kau melihat dompetku?" Tanya gadis berkacamata. Wajahnya benar-benar panik.
"Dompetmu hilang? Mungkin kau lupa," ucap temannya yang lain.
Gadis berkacamata itu menggelengkan kepalanya. Ia tak mungkin lupa meletakkannya dimana. Pagi tadi, ia ingat dompetnya masih ada didalam tas.
"Uang sekolahku ada didalam dompet. Aku bisa dimarahi jika sampai hilang," lanjutnya. Ia benar-benar panik saat ini.
~~ ~~
Kwon Ssaem dan Kang Ssaem masuk kedalam kelas bersamaan. Ia baru saja dapat kabar jika ada kejadian pencurian dikelas ini.
"Letakkan tas kalian di atas meja dan tinggalkan kelas ini sekarang!" Perintah Kwon Ssaem.
Ia paling tak suka dengan kejadian ini. Apalagi kejadian ini berlangsung dikelasnya sendiri.
Memalukan. Benar-benar memalukan!
"Kasihan Sewool. Siapa yang tega mengambil uangnya?"
"Aku benci dengan pencuri itu. Menggangu ketenangan kelas,"
"Kuharap pencurinya segera ditemukan,"
"Jika pencuri itu tertangkap, aku ingin mencakar wajahnya sampai robek!"
Disaat anak-anak yang lain tengah bergossip mengenai siapa pencurinya, tiba-tiba pintu kelas digeser dengan kasar. Menampilkan wajah Kwon Ssaem yang menakutkan.
"Kau! Ikut Ssaem sekarang!" Bentak Kwon Ssaem sambil menunjuk Paruru.
Murid-murid kembali berbisik pelan. Memberikan tatapan tajamnya pada Paruru.
"Dasar pencuri,"
"Harusnya kau tak perlu hidup,"
"Dimana otakmu?"
~~ ~~
Kwon Ssaem menggebrak meja kuat. Ia benar-benar marah atas tindakan Paruru.
Mencuri! Muridnya ini mencuri.
"Ssaem, sudah kubilang jika aku tak mengambilnya," kesak Paruru.
"Cih, pencuri tak akan pernah mengaku," geram Kwon Ssaem.
"Tapi Ssaem-"
Belum sempat Paruru mengucapkan kalimatnya, pintu ruang konseling terbuka. Memperlihatkan sosok laki-laki paruh baya dengan wajah mengerikannya.
Ayah Paruru datang dengan wajah marah sekaligus malu.
Entah apa yang mereka bicarakan. Yang pasti Paruru mendadak jadi tuli sesaat. Pikirannya penuh saat ini.
Setelah 30 menit mengobrol, ayah Paruru pamit pulang dan menarik tangan anaknya untuk segera mengikutinya ke parkiran sekolah.
PLAK!
Tamparan keras itu berhasil lolos dari tangan laki-laki paruh baya itu. Membuat Paruru hampir menangis.
"Siapa yang mengajarimu mencuri hah?" Desaknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End