Januari 2012
"Aku membencimu Kim Taehyung! Aku membencimu!" Teriak Hara.
Taehyung tak mengerti. Kenapa Hara malah membencinya? Apa salahnya? Setahunya hubungan pertemanan mereka baik-baik saja saat ini.
Taehyung berusaha meraih pergelangan tangan Hara, namun sayang Hara lebih dulu menghindar.
"Wae? Kau kenapa sih?" Tanya Taehyung. Ia masih tak mengerti.
"Aku tak mau kau jadi temanku lagi. Kurasa pertemanan kita harus berakhir sampai disini!" Lanjut Hara dengan suara bergetar.
"Aku butuh alasan kenapa kau tiba-tiba membenciku," desak Taehyung serius.
Karena aku tak sanggup melihatmu bermesraan dengan gadis lain. Aku gadis bodoh yang sudah jatuh cinta pada temanku sendiri. Aku tak mau terus berlama-lama ada di zona nyamanmu. Aku ingin melupakanmu.
"Aku tak bisa memberitahukan alasannya padamu. Jadi, kuharap kau bisa menerima keputusanku," jawab Hara. Lalu setelah mengucapkan kalimat itu, ia langsung pergi meninggalkan Taehyung.
~~ ~~
Oktober 2017
"Ya, ya! Kim Taehyung! Dimana Jennie?" Tanya Hara. Sedangkan Taehyung dengan santainya mendelikkan bahunya.
PUKK!
Hara menimpuk kepala Taehyung dengan sepatu miliknya dan itu membuat Taehyung meringis kesakitan sambil memegang kepalanya.
"Yak!" Umpat Taehyung. Ia berjalan mendekat kearah Hara. Matanya memandang Hara dengan tajam.
"Dimana adikku?" Tanya Hara.
"Sudah kubilang aku tidak tahu. Kenapa kau masih bertanya padaku? Kau tuli?" Bentak Taehyung.
"Hei. Biasanya juga kau yang selalu menculik adikku diam-diam dan membawanya kerumah Jimin!" Tuduh Hara.
"Tapi sekarang, aku tak membawa adikmu kerumah Jimin kan? Kau masih mau menuduhku?" Tanya Taehyung.
Benar. Taehyung ada dirumah sekarang. Jadi tak mungkin bila ia yang membawa pergi Jennie. Lalu siapa?
Hara langsung pergi meninggalkan Taehyung. Namun sebelum pergi Hara menginjak kaki Taehyung dengan kuat. Membuat pria itu meringis kesakitan untuk yang kedua kalinya.
"Akh- yak! Jung Hara!!!" Pekik Taehyung.
~~ ~~
Lagi dan lagi.
Jung Hara hanya bisa menjerit dalam diam.
Rasanya, hatinya kembali teriris.
Melihat Taehyung dekat dengan Yerin membuat Hara ingin menangis.
Ia ingin lari dari kenyataan.
Ia ingin membuang perasaannya pada Taehyung.
Tapi kenapa tak bisa? Kenapa Taehyung selalu muncul dalam mimpinya? Kenapa Taehyung harus menjadi tetangganya?
Kenapa dan kenapa?
Tak bisakah sekali saja Tuhan berpihak padanya?
Setidaknya jangan biarkan hatinya sobek. Jangan biarkan hatinya menjerit kesakitan.
Sudah 5 tahun berlalu, namun perasaan itu masih sama.
Ia tak bisa menghilangkan fakta bahwa dirinya mencintai Taehyung.
"Kenapa?" Tanya Hayeon.
Hara langsung mengerjapkan matanya. Hayeon baru saja membuyarkan lamunannya.
Lamunan tentang Taehyung.
"Kau ada masalah?" Tanya Hayeon.
Hara menggeleng. Ia tak mungkin menceritakan pada Hayeon bahwa ia sangat mencintai Taehyung dan tak ingin meninggalkannya.
Hayeon tersenyum pada Hara menunjukkan gigi kelincinya yang benar-benar imut.
"Mau bolos?" Ajak Hayeon.
~~ ~~
Taehyung benar-benar tak habis pikir. Tadi didepan matanya sendiri ia melihat kejadian yang benar-benar membuatnya malas.
Yerin yang tak sengaja menumpahkan minumannya disebuah buku kecil milik Hayeon dan membuat Hara marah dan malah menyirami Hayeon dengan air minumnya.
Apa salahnya jika Hara memaafkan Yerin? Lagipula gadis itu tak sengaja menumpahkannya.
Dengan kasar, Taehyung menyeret Hara menuju halaman belakang sekolah. Dan disinilah mereka. Sedang beradu pandang satu sama lain.
"Woah! Sejak kapan kau jadi jahat seperti ini?" Tanya Taehyung.
"Kenapa? Aku yakin dia sengaja. Kau membelanya?" Tanya Hara.
Taehyung memutar bola matanya malas.
"Jika aku membelanya memangnya kenapa? Dia hanya menumpahkan minuman dibuku tak berharga milikmu," sergah Taehyung.
Hara menatap Taehyung lama.
Tak berharga katanya?
"Ah, mau kuganti bukumu itu? Berapa? Aku akan menggantinya," lanjut Taehyung.
Hara membuang wajahnya. Pandangannya beralih kearah buku yang masih ia pegang.
"Kim Taehyung," panggil Hara.
Taehyung menatap Hara lekat. Ia melihat Hara menghembuskan nafasnya pelan.
"Bagimu buku ini memang tidak berharga. Tapi bagiku, buku ini sangatlah berharga," ucap Hara.
"Lalu?" Tanya Taehyung tak peduli.
Hara membuka buku itu hingga sampai di pertengahan lembar. Kemudian menyodorkannya kepada Taehyung.
"Kau tahu, aku menjaga ini! Ini berharga bagiku. Sangat berharga Kim Taehyung. Aku tak mau ini hancur. Sudah cukup pertemanan kita yang hancur," ucap Hara. Ia berusaha agar dirinya tidak menangis dihadapan Taehyung.
Hara masih menyimpan foto semasa kecil dirinya dan Taehyung. Ia menempelkannya di buku kecil tersebut. Dipinggirannya juga terdapat tulisan-tulisan Taehyung dan Hara. Salah satunya janji jika pertemanan mereka tak akan pernah berakhir.
Hara tersenyum kecut. Bodoh. Dirinya memang gadis yang bodoh.
"Oke, sekarang ini tak lagi berharga sama sekali," gumam Hara. Lalu ia menyobek lembaran tersebut dan membuangnya di tempat sampah.
Tanpa berkata apapun lagi, Hara pergi meninggalkan Taehyung.
Sementara itu Taehyung masih terdiam kemudian ia segera mengambil sobekan itu di tempat sampah.
Taehyung tersenyum. Hara masih menyimpannya.
"Lihatlah. Kau sudah tumbuh dewasa. Tak bisakah kau melihatku sebagai seorang pria sekarang?" Ucap Taehyung.
Perasaan yang sama. Cinta mereka yang berbalas. Hanya mereka saja yang tak mengetahuinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fiksi Penggemar[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End