"Kau gila Park Jimin!"
~~ ~~
"Kau yakin tidak mau ditemani?" Tanya Hara pada Sakura. Sakura menganggukkan kepalanya. Lagipula ia hanya pergi ke toko buku dan juga hari sudah semakin sore.
"Kalian pulang saja. Lagipula hanya ke toko buku," ucap Sakura.
Semua temannya mengangguk.
"Hati-hati," lanjut Hayeon dan langsung mendapat anggukan dari Sakura.
Sakura mengambil arah jalan yang berlawanan dari teman-temannya. Jarak dari sekolah ke toko buku tidak terlalu jauh, jadi Sakura tak perlu naik bus umum untuk sampai ke toko buku.
Di perjalanan, Sakura bertemu dengan teman lamanya. Kang Seulgi. Siapa yang tak kenal dengan Seulgi semasa SMP? Ia merupakan gadis populer. Kecantikan Seulgi dipuja oleh kaum lelaki semasa SMP. Seulgi juga merupakan anak orang kaya.
Sakura menghentikan langkahnya. Mereka berdua saling menatap. Tatapan Seulgi tajam menusuk, membuat nyali Sakura menciut seketika. Satu hal yang tak orang ketahui, dibalik wajah cantik Seulgi terdapat sisi mengerikan.
Sakura masih ingat disaat Seulgi menjadi orang pertama yang mem bully nya. Seulgi tak henti-hentinya menghina Sakura di depan banyak orang. Ia juga tak segan-segan menyakiti Sakura. Ya, Seulgi membuat Sakura ketakutan dan trauma.
Masa lalu yang kelam.
"Kita bertemu lagi, Sakura!" Kata Seulgi sembari tersenyum menyindir. Sedangkan Sakura hanya diam terpaku. Tak bisa berkata-kata.
Seulgi mulai mendekat kearah Sakura. Ia memperhatikan penampilan Sakura dari atas sampai bawah. Lalu ia berdecak pelan, menyindir gadis di depannya ini.
"Lihatlah, kau tambah jelek Sakura," sindir Seulgi sembari mengeluarkan tawa mengejeknya.
"Bagaimana gadis jelek sepertimu bisa mendapatkan pacar?" Tanya Seulgi lagi.
"Waktu itu, 3 tahun lalu kau berbohong kan padaku?" Pojok Seulhi tiada henti.
"Tidak. A-aku tidak bohong," kata Sakura gugup.
"Kalau begitu, dimana pacarmu sekarang?" Tuntut Seulgi. Seulgi masih ingat 3 tahun lalu disaat Sakura mengucapkan dengan lantang jika dirinya mempunyai seorang pacar.
"Dia sedang tak bersamaku," bohong Sakura.
"Tsk, kau jangan membodohiku," gumam Seulgi.
"Aku sedang buru-buru sekarang. Lain kali, kita bicara lagi," ucap Sakura. Gadis itu berniat kabur dari Seulgi. Namun dengan cepat Seulgi mendorong Sakura kuat. Membuat gadis itu hampir saja jatuh ke aspal.
"Seulgi.. aku-"
"Sakura!"
Belum sempat Sakura melanjutkan perkataannya, seseorang memanggil namanya dari arah belakang.
Mata Sakura membulat sempurna saat tahu siapa yang memanggilnya dari kejauhan.
Park Jimin. Sosok pria itu adalah Jimin. Jimin berlari kecil menghampiri Sakura lalu merangkul bahu sakura. Menarik gadis itu agar mendekat kearahnya.
"Aku mencarimu kemana-mana. Ternyata kau disini," kata Jimin sembari mengusap kepala Sakura lembut.
"Yak, Park Jimin!" Bisik Sakura pelan. Sedangkan Jimin hanya tersenyum ramah pada Sakura.
"Sakura, dia siapa?" Tanya Seulgi penasaran.
"Ah. Aku Park Jimin. Pacarnya," kenal Jimin. Sedangkan Sakura melihat Jimin dengan tatapan membunuhnya.
"Ah, Kang Seulgi imnida. Senang berkenalan denganmu," ucap Seulgi.
Seulgi terpana melihat ketampanan seorang Park Jimin. Pria itu memiliki senyum yang sangat ramah dan menawan. Seulgi tak percaya jika Sakura memiliki pacar seperti Jimin.
"Chagi-yaa, kau tak perlu jalan sendiri. Aku bisa mengantarmu kemanapun," kata Jimin.
"Kau mau ku pukul?" Bisik Sakura lagi.
"Sepertinya kalian akan pergi ke suatu tempat ya? Kalau begitu aku pergi dulu," pamit Seulgi.
Saat Seulgi sudah menjauh dari mereka, Sakura segera melayangkan pukulan ke tubuh Jimin.
"Kau gila Park Jimin!!" Bentak Sakura.
"Kenapa kau bilang seperti itu didepan Seulgi? Argh.. kau menambah masalahku Park Jimin!" Kesal Sakura. Kini ia menyandarkan tubuhnya di dekat lampu jalan sembari memijit pelan kepalanya.
"Bukannya tadi kau butuh bantuan?" Tanya Jimin. Badannya terasa sakit akibat pukulan super kuat Sakura.
"Tapi, aku tak butuh bantuan darimu," ucap Sakura frustasi.
"Aku tak menyangka kau kenal dengan gadis secantik Seulgi," ucap Jimin memuji Seulgi.
"Cih, seharusnya kau berterima kasih padaku. Karena aku kau bisa kenal gadis secantik Seulgi," tutur Sakura penuh penekanan.
Jimin terkekeh.
"Aku heran, kenapa gadis sepertimu bisa takut dengan Seulgi? Dengan pria-pria berotot kau tidak takut. Sedangkan dengan seorang gadis kau takut," kekeh Jimin.
"Kau tak perlu tahu," jawab Sakura pelan.
Sakura menutup matanya, ia mengingat kejadian yang tak ingin ia ingat. Seulgi merupakan sumber ketakutan Sakura. Seulgi dan Sakura dulunya adalah teman sebangku saat SMP. Seulgi merupakan orang yang cukup asyik. Bahkan berkali-kali Seulgi membantu Sakura. Namun suatu hari, entah karena apa Seulgi malah membenci Sakura. Mulai dari saat itu, tiada hari tanpa bullyan. Seulgi bisa dikatakan gadis yang tak segan-segan dalam mengerjai seseorang. 3 tahun disana, bagaikan neraka bagi Sakura. Masih ingat dengan kejadian ibunya yang tertabrak mobil? Seulgi lah pemeran utama disana. Ia yang saat itu menempiling kepala Sakura tanpa belas kasihan sedikitpun.
Saat Sakura membuka matanya, ia melihat Jimin sudah berada didepannya dengan jarak yang sangat dekat.
"Menjauhlah," gumam Sakura. Ia mendorong tubuh Jimin pelan. Namun, Jimin segera meraih pergelangan tangan Sakura.
"Aku.. mencintaimu,"
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End