"Selamat tinggal, Ujian!!!"
~~ ~~
Hari ini.
Hari dimana perang dunia ketiga dimulai.
Para murid kembali gugup. Telapak tangan mereka memutih. 5 menit lagi ujian dimulai dan mereka hanya bisa berdoa pada Tuhan agar ujiannya dilancarkan.
Pengawas ujian menbagikan lembaran-lembaran kertas tebal.
Bahasa Korea. Itu mata pelajaran pertama yang diujiankan.
Semuanya memasang wajah tegang tatkala pengawas ujian sudah mempersilahkan mereka mengerjakan soal.
Telapak tangan mereka basah. Menandakan jika mereka benar-benar gugup saat ini.
"Waktu kalian 120 menit. Saya harap tak ada yang mencontek. Kerjakan dengan jujur," tutur sang pengawas ujian.
Semuanya mengangguk paham.
Sakura mengerjakannya dengan lancar. Malam tadi, ia dan teman-temannya belajar bersama di rumah Hayeon. Setidaknya, ada beberapa materi yang sama persis dengan apa yang mereka pelajari semalam.
Hara tersenyum. Pagi tadi, Taehyung memberikannya tips-tips bagaimana cara membedakan jawaban salah dan benar. Itu benar-benar sangat membantunya.
Soomi terkekeh pelan. Prediksi soal yang Namjoon berikan sama persis dengan soal yang tengah ia kerjakan kini. Itu membuat kepercayaan dirinya benar-benar meningkat.
Semuanya mengerjakan ujian dengan tenang. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Tak ada yang menoleh kiri kanan ataupun berani mencontek.
Sesuai perkiraan, para pangeran sekolah mengumpulkan hasil kerja mereka pertama kali. Tentu saja para siswa yakin jika mereka akan mendapatkan nilai sempurna lagi.
~~ ~~
Ujian kelulusan dilaksanakan selama 3 hari. Membuat para murid harus bekerja ekstra selama 3 hari tersebut. Ada yang benar-benar belajar dan takut jika peringkatnya turun. Ada juga yang belajar namun tak begitu memperhatikan nilai.
3 hari berlalu membuat kepala 7 gadis pemberontak itu pusing. Selama 3 hari penuh mereka tak mengaktifkan grup obrolan mereka dan juga mereka harus belajar penuh.
Kini, ujian kelulusan sudah berakhir. Tinggal menunggu hasil yang akan keluar.
"Kau tahu, matematika lah yang paling susah," kesal Hara. Kepalanya benar-benar sakit jika membayangkan bagaimana dirinya menyelesaikan soal matematika.
"Aku setuju. Matematikalah yang paling susah. Ah.. kurasa nilai matematika ku kecil," gumam Soomi.
Hayeon dan Sakura meletakkan beberapa makanan ringan dan juga minuman kaleng dihadapan teman-temannya. Membuat Hara dan Soomi yang tadinya mengelung jadi tersenyum senang.
Mereka lapar sehabis mengerjakan ujian yang terakhir.
Para gadis itu mulai memakan makanan ringan itu dengan lahap. Sementara Jurina, matanya masih fokus pada minuman kaleng yang baru saja ia buka.
"Kau kenapa?" Tanya Hayeon.
Jurina menghela nafasnya. "Minggu depan kompetisi piano. Aku gugup."
Ah benar!
Minggu depan merupakan hari yang spesial bagi Jurina. Jangan lupakan kompetisi piano yang sudah disebutkan oleh Choi Ssaem beberapa waktu lalu.
Jurina sudah mempersiapkannya matang-matang.
"Semangat! Kami akan duduk paling depan," ucap Paruru antusias.
"Kami akan bertepuk tangan yang keras!" Lanjut Hara.
"Kami akan menyorakimu sekeras mungkin!" Sambung Sakura.
Jurina tetap diam. Tak bergeming dan tak bersuara.
"Ada apa?" Tanya Hayeon.
"Mataku.. mataku seperti semakin memburuk. Aku takut nanti permainanku akan kacau," sergah Jurina.
Beberapa hari ini, mata Jurina memang semakin memburuk. Bahkan mengerjakan ujian saja ia butuh perjuangan untuk membaca soal dan menconteng jawaban.
Paruru menepuk pundak Jurina.
"Kau bisa. Karena Jurina yang kami kenal tak akan menyerah karena satu hal kecil," ucap Paruru.
"Kalian yakin jika aku bisa?" Tanya Jurina.
Semuanya mengangguk mantap.
"Ah! 3 hari lagi. Kita tampil diacara kelulusan sekolah!" Kata Soomi antusias.
Benar. Kelulusan sekolah. Mereka hampir saja melupakan fakta itu.
"Jadi? Mau latihan sekarang?" Ajak Hara.
~~ ~~
Namjoon tersenyum memperhatikan lirik lagu yang berhasil mereka buat.
Bukankah ini romantis? Lagu yang mereka buat khusus untuk orang yang mereka cintai.
"Aku suka liriknya," tutur Yoongi.
Semuanya mengangguk. Jelas sekali di lagu ini mereka menuangkan segala perasaan mereka.
"Hei! Ayo latihan dance. Berhentilah memperhatikan lirik lagu," tawa Hoseok.
"Aish. Kau ini lebih cerewet daripada Soomi," kesal Namjoon.
"Aigoo... pantas saja dia senyum-senyum sendiri. Lagunya ternyata untuk Soomi," goda Taehyung.
"Ya, ya! Berhentilah. Ayo kita latihan," ajak Namjoon.
Mereka kembali latihan gerakan yang dibuat oleh Hoseok.
"Aku iri padamu," kesal Taehyung pada Hoseok.
"Kenapa?" Tanya Hoseok heran.
"Kami latihan dance ini selama 4 jam dan kau hanya 10 menit? Astaga, kau benar-benar hebat!" Puji Taehyung.
Hoseok tersenyum lalu memelintir leher Taehyung sambil mengacak rambutnya.
"Karenanya belajarlah dengan giat," ucap Hoseok.
3 hari lagi, mereka akan membawakan lagu ini. Khusus untuk gadis yang mereka cintai. Tak biasanya semua anggota Bangtan berkontribusi dalam menulis lirik lagu. Dan sekarang, lagu tersebut di tulis oleh mereka dan di produseri langsung oleh Yoongi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfic[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End