"Ini semua karenamu Jungkook."
~~ ~~
Jungkook dan Hayeon benar-benar tak bisa masuk ke sekolah sekarang. Penjaga sekolah tak mengizinkan mereka masuk karena mereka sudah terlambat 20 menit. Oh astaga, jika bukan karena Jungkook yang menghalangi jalannya, pasti ia sudah di dalam kelas sekarang.
"Argh... Jungkook, kau harus tanggung jawab," rutuk Hayeon. Ia kesal dengan pria di sampingnya kini.
"Aku? Kau menyalahkanku?" Tanya Jungkook tak terima. Ini salah mereka berdua, bukan cuma salah Jungkook.
"Oh ayolah, kenapa pagi-pagi tadi kau datang kerumahku?" Tanya Hayeon penuh selidik.
"Aku cuma mau melihat keadaan Holly," jawab Jungkook santai. Hayeon tertawa sinis. Jadi, Jungkook menjadikan Holly sebagai alasan?
"Kenapa Holly yang selalu jadi sasarannya?" Tanya Hayeon.
Sebenarnya bukan hanya Holly saja. Alasan utama Jungkook yaitu bertemu dengan Hayeon. Ya, Hayeon.
Jungkook menghela nafasnya pelan. Mendengar Hayeon yang terus mengomel membuat kepalanya pusing luar biasa.
"Bukan karena Holly saja," ucap Jungkook.
Hayeon mengerutkan keningnya, "lalu?"
"Kau. Aku juga ingin bertemu denganmu. Itu alasan utamaku," lanjut Jungkook. Hayeon diam dan suasana jadi hening.
"Hayeon-ssi," panggil Jungkook.
Hayeon menoleh kearah Jungkook, "Ne?"
"Kenapa aku selalu memikirkanmu?" Tanya Jungkook serius. Ya, setiap hari yang ia pikirkan adalah Hayeon. Walaupun ia selalu berontak dan tak ingin mengingat Hayeon, namun gadis itu selalu hadir dalam pikirannya. Jungkook kadang merutuki pikirannya sendiri. Bahkan, Hayeon selalu datang dalam mimpi Jungkook.
"M-mana ku tahu," kata Hayeon. Entah kenapa ia jadi gugup sekarang.
"Bagaimana caranya supaya kau hilang dari otakku?" Tanya Jungkook lagi. Hayeon mengerjapkan matanya. Dasar, pria jahat! Seenaknya saja bilang jika ia selalu memikirkan Hayeon dan sekarang dengan mudahnya ia bilang jika ia ingin melupakan gadis itu.
Hayeon menjauhkan badannya dari Jungkook.
"Kalau begitu jaga jarak denganku. Anggap saja aku tak ada di dekatmu," kata Hayeon. Bahkan kini jarak mereka sudah berjauhan. Kira-kira 1 meter jauhnya.
"Yak! Siapa yang suruh kau menjauh dariku?" Tanya Jungkook kesal.
"Kau bilang ingin menghilangkanku dari otakmu. Ya itu cara yang bagus bukan?" Tanya Hayeon pada Jungkook. Laki-laki aneh.
"Kemari, aku tak menyuruhmu untuk menjauh dariku," ucap Jungkook. Memang, ia ingin menghilangkan Hayeon dari otaknya, tapi kenapa ia jadi tak rela sekarang? Tentu saja jawabannya karena ia mencintai Hayeon.
Hayeon menggelengkan kepalanya. Pria itu sendiri tadi yang bilang agar ia menghilang dari pikirannya. Kenapa pria selalu berubah pikiran secepat itu?
Jungkook mendekat kearah Hayeon, namun gadis itu memundurkan langkahnya. Ia harus jauh-jauh dari Jungkook. Karena tak kunjung mendekat, Jungkook jadi kesal sendiri. Kemudian ia menarik pergelangan tangan Hayeon dan memeluk gadis itu. Jungkook bisa mendengar suara pekikan Hayeon. Gadis itu terkejut dengan perilaku Jungkook.
"Yak! Jeon Jungkook!!" Protes Hayeon. Ia berontak dalam pelukan Jungkook, minta dilepaskan. Namun Jungkook tak berniat untuk melepaskan pelukannya.
"Itu sakit Hayeon-ah, berhenti memukulku," kata Jungkook lembut.
Hayeon menghentikan pukulannya. Kini ia membiarkan pria itu memeluk tubuhnya.
Jungkook mengeratkan pelukannya. Pria itu menghirup wangi rambut Hayeon. Ia suka wangi rambutnya.
"Kau pakai shampoo apa?" Tanya Jungkook.
"Memangnya kenapa?" Tanya Hayeon heran.
"Aku suka wanginya," jawab Jungkook.
"Jungkook, kau pria aneh yang pernah kutemui," cibir Hayeon.
"Jangan pernah ganti Shampoo," ingat Jungkook.
Pria ini bukankah terlalu berlebihan?
"Kau selalu mengaturku. Kau ini sebenarnya kenapa sih?" Tanya Hayeon.
"Karena..Karena.."
Hayeon memutar bola matanya malas. Gadis itu lalu melepaskan pelukan Jungkook.
"Karena aku menyukaimu," kata Jungkook cepat. Kemudian, Jungkook langsung mencium pipi kanan Hayeon, kemudian berlari menjauh sambil tersenyum.
Sedangkan Hayeon masih diam mematung ditempatnya sekarang sambil memegang pipi kanannya. Kemudian, telapak tangannya ia letakkan kearah jantungnya.
"Kenapa aku jadi berdebar?" Tanya Hayeon.
~~ ~~
"Hayeon belum datang?" Tanya Hara pada Sakura yang duduk di sampingnya.
"Sepertinya, ini sudah lewat 25 menit," kata Sakura.
"Jungkook juga sepertinya belum datang," lanjut Sakura sambil melihat kearah bangku Jungkook di barisan depan. Kang Ssaem tengah mencatat rumus-rumus di papan tulis saat ini, jadi pria tua itu tak tahu jika Hara dan Sakura berbicara.
Sakura dan Hara kemudian saling menatap dan terkejut.
"Jangan-jangan..." ucap mereka kuat dan membuat Kang Ssaem beserta murid yang lain ikut menoleh.
"Kalian berdua, keluar!" Teriak Kang Ssaem. Akhir yang mengenaskan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End