November 2015
Suara piano itu menghentikan langkah Yoongi. Pria itu yang tadinya tengah terburu-buru hendak ke ruang guru, kini berhenti tepat didepan ruang musik.
Siapa yang bermain piano saat sekolah sudah sepi seperti ini?
20 menit yang lalu bel pulang sekolah berbunyi. Semua siswa pasti langsung berhamburan tak sabar untuk pulang kerumah. Jarang ada murid yang masih berkeliaraan didalam gedung sekolah ini.
Yoongi mengintip lewat celah pintu yang terbuka sedikit. Menampilkan sosok seorang gadis berambut panjang yang tengah memainkan piano itu.
Yoongi tahu gadis itu tengah memainkan lagu Beethoven. Karena Yoongi sendiri sering memainkannya.
Yang membuat Yoongi tercengang adalah sosok gadis itu.
Banyak pertanyaan muncul di benak Yoongi. Gadis yang terkenal karena kenakalannya, mempunyai sisi yang Yoongi suka.
Gadis itu bisa bermain piano.
~~ ~~
Oktober 2016
Jurina mengumpat pelan. Lagi-lagi lokernya dipenuhi dengan sampah. Dan itu membuatnya muak. Sangat muak. Tentu saja Jurina tahu siapa yang tega melakukan hal menjijikan ini.
Siapa lagi jika bukan Yoongi. Pemuda yang amat sangat dingin dan bermulut pedas.
Tak bisakah Yoongi tak mengganggu hidupnya sehari saja?
Dengan perasaan marah Jurina segera berlari menuju kelasnya sendiri. Tak peduli dengan teriakan para murid yang menyuruh Jurina untuk membersihkan sampah yang berasal dari lokernya.
Jurina tak peduli. Ia ingin buat perhitungan dengan pria bernama Min Yoongi itu.
Jurina menggeser pintu kelas dengan kuat membuat seisi kelas terkejut dan mengumpat pelan.
"MIN YOONGI SIALAN!"
PUKK!
Kaleng minuman itu benar-benar mengenai kepala Yoongi. Tepat sasaran tak meleset sama sekali.
"Bersihkan sampah yang kau buang di lokerku sekarang!" Perintah Jurina.
Amarah gadis itu benar-benar semakin meledak tat kala Yoongi memasang wajah tanpa dosanya.
"Itu lokermu. Bukan lokerku," ucap Yoongi santai.
"Kau yang membuangnya bukan? Sampai kapan kau bertingkah kekanakkan seperti ini?" Kesal Jurina.
"Sampai aku puas mengerjaimu," balas Yoongi. Matanya menatap tajam Jurina
"Kau berurusan dengan orang yang salah Min Yoongi," geram Jurina. Wajahnya memerah karena marah. Ia benar-benar emosi saat ini.
Pria yang tak pernah mengaku salah. Itu Min Yoongi dan Jurina membenci sifat itu.
Disaat Jurina hendak meninju wajah Yoongi, Kwon Ssaem muncul dengan membawa rotan nya.
"Jurina! Ikut bapak sekarang!" Bentaknya kuat.
~~ ~~
"Ssaem, itu semua ulah Yoongi. Dia yang membuang sampah di lokerku," bela Jurina.
Tentu saja ia tak bersalah disini. Malahan ia adalah korban ke idiotan Yoongi.
Kwon Ssaem tertawa sinis. Meremehkan pembelaan Jurina.
"Kau masih mau mengelak? Masih mau membela diri?" Ucap Kwon Ssaem.
Jurina mengepalkan tangannya kuat. Guru yang selalu pilih kasih dan membela orang-orang pintar dan kaya. Jurina sadar jika dirinya ini bodoh dan miskin. Tapi setidaknya, tak bisakah seorang guru mendengar murid sepertinya?
Jadi, untuk apa ia membayar uang sekolah setiap bulannya jika perlakuannya tak sama dengan murid yang lain?
"Kau punya kaca kan dirumah? Berkacalah. Lihat betapa buruknya dirimu. Orang kelas rendahan tak akan menang melawan orang kelas atas. Itu kodrat yang sudah melekat disini. Jadi, masih mau membela diri?" Sambung Kwon Ssaem.
"Ya. Aku tetap menyuarakan suaraku walaupun aku tahu, aku akan kalah," jawab Jurina.
Kwon Ssaem menghela nafas berat.
"Kau membuang-buang waktuku. Mengurus siswa tingkat bawah benar-benar melelahkan. Jadi sekarang pergi bersihkan WC!" Perintah Kwon Ssaem.
Jurina tersenyum simpul. Murid tingkat bawah. Semua guru tahu itu. Jurina berbeda dengan teman-temannya yang lain. Hanya dia satu-satunya siswa yang dikategorikan sebagai siswa tingkat bawah. Orangtuanya meninggal beberapa tahun lalu, menjadikannya sebagai gadis yatim piatu. Masih untung bibinya mau mentransfer uang untuk biaya hidup dan sekolahnya.
Masih terbayang jelas di ingatannya saat bibinya memohon pada kepala sekolah untuk diberikan keringanan biaya sekolah. Membuat Jurina dicap sebagai siswa tingkat bawah karena masalah ekonomi.
Jurina hanya bisa diam dan diam. Pendapatnya tak akan pernah diterima selama kodrat tak masuk akal ini masih berlaku.
~~ ~~
Yoongi meletakkan susu kotak itu diatas meja Jurina. Yoongi tersenyum tatkala ia melihat gadis itu tertidur pulas di mejanya. Seragam gadis itu sedikit basah mungkin karena kecipratan air ataupun basah karena keringat. Jurina kelelahan sehabis membersihkan WC.
"Apa kau lelah?" Tanya Yoongi. Bahkan Yoongi sadar jika pertanyaan itu tak akan dijawab oleh Jurina.
"Ah- Mianhae," ucap Yoongi.
Berkali-kali Jurina kena masalah karena ulahnya.
Yoongi tersenyum lalu mengusap pelan kepala Jurina. "Tidurlah yang nyenyak. Kau pasti lelah."
"Aku ingin bermain piano bersama denganmu. Membuat melodi-melodi indah bersamamu. Kuharap kau sadar kenapa aku melakukan ini padamu," tutur Yoongi.
Jujur, mengetahui fakta jika Jurina berhenti bermain piano itu membuatnya merasa kehilangan.
Ia jatuh cinta dengan Jurina saat mendengarkan permainan piano gadis itu.
Dan kini, ia terjebak dengan perasaannya.
Maaf, karena telah membuatmu terkena masalah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End