Chapter 17 ( Horror Side )

2.3K 283 1
                                    

"Aku baru tahu jika kau itu penakut!"

~~ ~~

Hara masuk ke dalam kelas. Badannya terasa lebih baik sekarang daripada malam tadi. Kelas hari sepi karena baru pukul 7 pagi. Hara berjalan pelan menuju meja Taehyung dan meletakkan almamater Taehyung diatas mejanya.

Pria itu belum datang, jadi Hara meletakkannya saja diatas meja. Kemudian, Hara langsung duduk di tempatnya. .

Pukul 07.30 kelas sudah mulai penuh. Bel masuk juga sudah berbunyi. Semua murid mulai berdatangan dan duduk di bangkunya masing-masing.

Taehyung menemukan almamaternya diatas meja. Ternyata gadis itu sudah mengembalikan almamaternya. Taehyung menemukan sebuah kartu kecil di saku almamaternya.

'Gomawo'

Lalu tanpa sadar, Taehyung mengukir senyumnya.

~~ ~~

Paruru di suruh oleh Han Ssaem untuk pergi ke ruang penyimpanan bersama dengan pria menyebalkan. Siapa lagi jika bukan Hoseok. Kenapa mereka selalu dikaitkan berdua. Hanya mengambil beberapa bola basket saja Paruru bisa sendiri. Kenapa harua pria ini yang menemaninya?

"Hei, nyalakan lampunya. Aku tak bisa melihat apapun," suruh Hoseok pada Paruru saat mereka sudah berada di ruang penyimpanan.

CEKLEK CEKLEK CEKLEK

Paruru mengutak-atik saklar lampu berkali-kali, namun lampu di ruang ini tak menyala-nyala.

"Lampunya konslet," ucap Hara.

"Aish," kesal Hoseok. Mereka kembali mencari bola basket yang berada di ujung ruangan. Setidaknya mereka masih bisa melihat.

Saat mereka hendak keluar dari ruang penyimpanan, pintu ruangan itu tak bisa di buka. Pintu ini sudah terkunci dari luar.

"Yak! Buka!" Teriak Paruru dan Hoseok bersamaan. Entah siapa yang mengunci mereka berdua disini.

BURGH

Suara benda jatuh dari arah belakang, membuat 2 manusia itu menoleh dan melihat apa yang terjadi.

"I-itu suara apa?" Tanya Hoseok takut.

"Tikus," jawab Paruru santai. Ia kembali menggedor-gedor pintu ruang penyimpanan. Berharap ada yang mendengarnya.

Ruangan ini sangat gelap dan membuat Hoseok mendekatkan badannya kearah Paruru.

"Kau kenapa?" Tanya Paruru heran.

"Kau tahu, ini seperti adegan film horor yang ku tonton beberapa hari lalu," bisik Hoseok. Paruru bisa mendengar nada ketakutan yang dikeluakan Hoseok.

Paruru tertawa lepas. Hoseok, takut dengan Hantu? Itulah yang Paruru pikirkan.

"Kenapa kau tertawa?" Tanya Hoseok dengan tatapan mengintimidasi.

"Aku baru tahu kalau kau itu penakut," gumam Paruru sambil tertawa lagi.

BURGH

Lagi-lagi suara benda jatuh dan refleka Hoseok langsung mengamit lengan Paruru dan tak mau melepaskannya.

"Yak,itu hanya tikus," ucap Paruru.

"Jika itu hantu bagaimana?" Tanya Hoseok takut.

"Aku akan meninju hantu itu," jawab Paruru asal.

Lagipula Hantu mana bisa di tinju?

"Kalau ngomong itu yang masuk akal," gumam Hoseok.

Paruru terkekeh pelan.

"Kenapa kau takut hantu?" Tanya Paruru ingin tahu.

"Mereka menakutkan," jawab Hoseok.

"Ck, lepaskan tanganku bodoh," kata Paruru. Ia berusaha melepaskan tangannya dari Hosoek. Namun, Hoseok tak berniat melepaskannya.

"Kau ini pelit sekali. Aku hanya meminjam tanganmu sebentar sampai ruang ini terbuka," ucap Hoseok.

"Dasar penakut," sindir Paruru.

"Hei!"

.......

Sojung berlari cepat menuju ruang penyimpanan. Ia bertindak gegabah hari ini. Ia tak menyadari jika Hoseok juga berada di ruang penyimpanan. Niatnya hanya mau mengunci Paruru sampai sore disana. Tapi, ia benar-benar lupa jika Hoseok juga di suruh an Ssaem.

Sojung memasukkan kunci ruang penyimpanan dan membuka pintunya. Dapat ia lihat jika Paruru dan Hosoek tengah berdiri sambil berpegangan tangan. Tidak, hanya Hoseok yang mengamit tangan Paruru.

"Sojung-ah," panggil Hoseok sembari melepaskan genggamannya.

Paruru menatap Sojung dengan heran. Kenapa gadis itu bisa disini? Mustahil jika ia kesini tanpa alasan.

"Bagaimana bisa kau disini? Ah, jangan-jangan kau yang mengunci kami?" Tuduh Paruru. Sojung meneguk ludahnya susah. Ia harus berbohong.

"A-aku hanya lewat saja," jawab Sojung gugup. Ia yakin, Paruru bukanlah gadis yang mudah percaya.

"Ck, maling mana ada yang mau mengaku?" Sindir Paruru. Lalu, tanpa mengucapkan terima kasih Paruru langsung pergi meninggalkan Sojung dan Hoseok.

"Sojung-ah, gomawo telah membukakan pintu," kata Hoseok dan langsung mendapat anggukan dari Sojung.

~~ ~~

"Kau dari mana Paruru? Lama sekali," cari Sakura dan yang lainnya. Mereka tak jadi bermain basket dikarenakan Paruru dan Hoseok yang tak balik-balik dari ruang penyimpanan barang olahraga.

"Kami terkunci," jawab Paruru.

"Terkunci?" Ulang Hayeon. Paruru mengangguk.

"Kurasa, Sojung ingin mengunci ku didalam. Tapi, karena ada Hoseok dia membukakan pintu itu," ungkap Paruru kesal.

"Aku juga melihat gelagat aneh Sojung tadi saat kau dan Hoseok tak juga kembali," bisik Nareum.

"Ah, satu lagi," ingat Paruru

"Aku baru sadar jika Hoseok itu penakut," lanjutnya sambil tertawa.

"Penakut?" Tanya Hara memastikan.

"Ya. Dia takut hantu,"

SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang