"Jauhi Namjoon!!"
~~ ~~
Sojung menceritakan masalahnya pada ke 5 temannya sambil menangis. Tentu saja perihal Hoseok yang tak mencintainya.
"Jadi, Paruru merebut Hoseok-mu?" Tanya Umji.
"Bukan hanya Hoseok. Mereka semua semakin dekat dengan Bangtan!" Kesal Sojung.
Ya. Bahkan seluruh murid disekolah tahu jika para Pangeran sekolah sudah tidak mengibarkan bendera perang lagi.
"Apa kita yang harus melebarkan bendera perang pada mereka?" Usul Eunha.
Semua mata tertuju pada Eunha.
"Kau gila? Image kita akan hancur nantinya," ucap Yerin.
Sedangkan yang lainnya mengangguk setuju. Mereka tak mau merusak citra putri sekolah.
"Tentu saja dengan cara halus," bisik Eunha.
~~ ~~
Soomi benar-benar kesal. Langkahnya dicekat oleh 3 gadis aneh. Ia ingin segera turun dari Rooftop ini.
"Minggir," kesal Soomi sembari menyenggol bahu salah satu gadis itu.
Namun, gadis berambut pendek itu segera mendorong tubuh Soomi kuat.
"Pegang dia," perintahnya.
Soomi hendak meninju mereka, namun sayang tangannya sudah lebih dulu di pegang dengan kuat.
"Yak!" Pekik Soomi.
Gadis tadi-bisa disebut sebagai bos diantara 2 gadis lainnya- segera menyiram Soomi dengan air yang entah sudah sejak kapan ada di Rooftop. Mungkin mereka sudah menyiapkan itu sejak tadi.
Dan kini, Soomi menjadi basah kuyup karena siraman gadis itu.
Belum cukup dengan menyiram Soomi, gadis itu segera berjalan mendekat menghampiri Soomi, kemudian menyunggingkan senyum sinisnya. Ia mengeluarkan sebuah benda dari dalam sakunya.
"Kau kira kau cantik?" Bisik gadis itu. Dan diiringi oleh tawaan kedua temannya.
Dengan sekuat tenaga, gadis itu menarik rambut Soomi kuat hingga membuat Soomi meringis kesakitan. Ini jauh lebih sakit daripada di tinju oleh laki-laki.
Kemudian, gadis itu dengan santainya mencoret-coret bibir Soomi dengan lipstik merah yang ia punya sambil tertawa.
Dan jadilah sekarang, Soomi yang acak-acakan.
"Jauhi Namjoon!"
Setelah puas mengerjai Soomi. Mereka ber 3 langsung tertawa dan pergi meninggalkan Soomi.
Soomi tak merasa punya salah dengan mereka.
"Ck, menyebalkan!" Kesal Soomi sembari mengusapkan tangannya kasar kearah bibirnya. Berusaha menghilangkan bekas lipstik yang melekat di bibirnya.
"Target 1 Clear!"
~~ ~~
Hara dan Hayeon bergegas menuju Rooftop. Soomi tadi menelpon mereka, minta dibawakan baju ganti. Soomi berniat membolos saja.
"Mau kemana?" Tanya Namjoon yang tiba-tiba sudah menghalangi jalan mereka.
"Soomi-" perkataan Hayeon terpotong oleh perbuatan Namjoon yang merampas paper bag yang dipegang Hara.
"Aku saja. Dia dimana sekarang?" Tanya Namjoon.
"Rooftop," jawab Hayeon.
Seketika, Namjoon langsung melesat pergi menuju Rooftop. Meninggalkan Hara dan Hayeon yang saling diam dan menatap satu sama lain.
"Mereka ada hubungan?" Tanya Hara.
Hayeon mendelikkan bahunya. Ia juga tidak tahu.
~~ ~~
Soomi masih sibuk membersihkan lipstik yang melekat dan tak hilang. Bahkan kini wajahnya makin acak-acakan.
"Jeon Soomi,"
Soomi mendongakkan kepalanya. Didepannya kini berdiri sosok Kim Namjoon yang tengah menatapnya lekat.
"Apa yang terjadi padamu?" Tanya Namjoon. Ia berjalan mendekat menghampiri Soomi.
"Bukan apa-apa. Kau tak perlu tahu," cegah Soomi.
Namjoon merogoh sakunya dan mengeluarkan sapu tangan coklatnya. Kemudian, perlahan ia mengusap bibir Soomi.
"Kau memang tak pernah mau cerita padaku," kata Namjoon.
Soomi menjauhkan wajahnya yang tengah diusap oleh Namjoon.
"Bel masuk sudah berbunyi. Sebaiknya kau kembali ke kelas," desak Soomi sembari mendorong balik tubuh Namjoon.
"Hei,Hei," Namjoon berontak saat di dorong oleh Soomi.
"Kenapa?" Tanya Soomi.
"Hari ini biarkan aku bolos bersamamu," pinta Namjoon.
Soomi terkekeh pelan. Apa ia tak salah dengar?
"Kau itu siswa berprestasi. Tak pantas untuk membolos," kata Soomi.
"Siapa yang bilang aku tak pantas membolos? Kadang, jadi siswa pintar itu membosankan," ucap Namjoon. Kini, laki-laki itu sudah duduk dipinggiran gedung. Melihat langit biru tanpa awan dan merasakan hembusan angin yang menerpa kulit wajahnya.
Soomi ikut duduk disamping Namjoon.
"Jika kau ketahuan membolos denganku, maka aku jamin aku akan kena hukuman dari Kang Ssaem," kesal Soomi.
"Ya. Aku tahu. Kau tenang saja. Aku tak akan lari dari masalah," jawab Namjoon tegas. Tentu saja ia tak akan membiarkan Soomi menjalani hukuman sendirian.
Namjoon memperhatikan Soomi yang kini duduk disampingnya. Tubuhnya yang benar-benar basah ditambah lagi dengan wajahnya yang berlumuran dengan lipstik merah.
"Kau tak kedinginan?" Tanya Namjoon.
Soomi menggeleng. Baginya, perlakuan kasar itu tak ada apa-apanya.
"Aku sudah biasa basah kuyup. Lagipula aku tak mudah sakit," balas Soomi.
"Siapa yang melakukan ini padamu?" Tanya Namjoon.
"Fans mu," balas Soomi cepat.
"Ha?" Namjoon tak percaya dengan perkataan Soomi.
Gadis itu berangkat dari duduknya. Hendak pergi dari sini.
"Kuharap, kau bisa jaga jarak denganku Namjoon," kata Soomi.
Agak tidak rela ia mengucapkan kalimat itu. Ia baru saja dekat dengan Namjoon.
"Kau gila?" Tanya Namjoon.
"Yak! Aku hanya ingin menghindari masalah saja," kesal Soomi.
"Tapi.."
"Kuharap kau mengerti," ucap Soomi sambil tersenyum. Kemudian, dengan langkah gontai ia pergi meninggalkan Namjoon.
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfictie[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End