"Aku akan jadi matamu."
~~ ~~
Jurina mempercepat langkahya. Ini sudah malam. Dan hatinya mulai di gerogoti oleh rasa takut. Ia tak bisa melihat jelas jika malam hari. Ia selalu menghindar untuk pulang malam. Bahkan, jika malam tiba ia sudah ada di atas kasurnya. Dan kini, karena keasyikan bermain piano di ruang musik, ia jadi pulang kemalaman dan lupa waktu.
Berkali-kali Jurina tersandung oleh sesuatu yang bahkan bisa dilihat dengan mata telanjang. Bahkan, orang-orang yang lewat sampai terheran-heran dengan Jurina.
Yoongi melihat semua itu. Ia penasaran dengan Jurina saat ini. Jadi ia berniat mengikuti gadis itu.
Jurina berhenti di pinggir jalan. Tinggal menyebrang jalan dan ia sudah sampai dirumahnya. Jantung Jurina berdegup kencang. Ia takut. Dan ia tak bisa melihat dengan jelas warna lampu rambu lalu lintas.
Dengan mantap, Jurina melangkahkan kakinya. Berniat menyebrang jalan.
TEET!
Mobil truk besar melaju dengan kecepatan kencang. Dan tentu saja Jurina tak bisa melihat dengan jelas. Yang ia lihat hanyalah lampu putih yang menyorot kearahnya. Banyak orang-orang yang berteriak memanggil Jurina. Menyuruh gadis itu cepat minggir. Dan disaat Jurina sudah pasrah, truk itu berhenti di depannya. Truk itu mengerem mendadak.
"Hei! Mau mati?" Bentak sopir truk tadi. Bahkan ia melempari Jurina dengan botol minuman kaleng.
Semua pejalan kaki yang menyaksikan itu berbisik-bisik. Menuduh Jurina yang tidak-tidak. Malahan Jurina disangka ingin bunuh diri.
Jurina meminta maaf pada supir truk tadi dan langsung memundurkan langkahnya hingga punggungnya membentur tubuh seseorang.
Orang itu adalah Yoongi. Ia menyaksikan semuanya. Saat ia hendak menyelamatkan Jurina, mobil truk tersebut sudah menghentikan laju kendaraannya. Dada Yoongi berdebar kencang. Memikirkan Jurina yang tadi hampir mati membuatnya takut. Sebenarnya, gadis ini kenapa?
Yoongi memutar tubuh Jurina hingga kini mereka saling berhadapan. Jurina agak menyipitkan matanya dan memajukan wajahnya untuk melihat siapa yang memutar tubuhnya tersebut.
"Yoongi?"
Seketika, Yoongi langsung merengkuh tubuh Jurina dalam dekapannya. Yoongi semakin mempererat pelukannya. Ia khawatir dengan Jurina.
"Kau membuatku khawatir, bodoh!" Kata Yoongi. Ia mengusap lembut punggung Jurina.
Jurina tak bisa berkutik saat ini. Ia membiarkan Yoongi memeluk dirinya.
"Cerita padaku. Ada apa dengan matamu?" Tanya Yoongi sembari melepaskan pelukannya.
"Aku tak apa-apa," gumam Jurina. Ia masih tak mau bilang pada Yoongi masalah matanya.
"Kau tahu aku khawatir padamu! Aku tak mau jika kau sampai terluka. Kumohon, jangan buat aku khawatir," bentak Yoongi. Kini, ia berlutut di depan Jurina. Setetes air mata jatuh di pelupuk matanya.
Jurina kaget melihat Yoongi yang tiba-tiba jadi mempedulikannya.
"Min Yoongi," panggil Jurina. Kini ia ikut berlutut dihadapan Yoongi.
Yoongi memeluk Jurina lagi. Ia takut jika ia akan kehilangan Jurina.
"Penurunan warna retina. Aku menderita penyakit itu. Aku tak bisa melihat dengan jelas. Apalagi malam hari. Itulah alasanku kenapa aku selalu tersandung sesuatu yang bahkan bisa dilihat dengan mata normal," jelas Jurina.
Yoongi terdiam.
"Aku akan membatalkan diriku untuk ikut kompetisi piano," lanjut Jurina. Mereka berdua masih berpelukan.
Seketika, Yoongi langsung melepas pelukannya dan mendekatkan wajahnya hingga hidung mereka bersentuhan.
"Kau bisa melihatku sekarang?" Tanya Yoongi dan Jurina langsung mengangguk.
"Aku akan buta," tutur Jurina. Ia masih menatap Yoongi lekat. Bahkan bibirnya masih menyunggingkan senyuman.
"Jangan pernah mengundurkan diri," kata Yoongi.
"Yoongi, kau tak usah peduli padaku. Lagipula aku bukan siapa-siapamu. Bahkan kita sering berkelahi," kata Jurina. Ia berusaha tertawa.
"Kau tahu, kenapa aku bisa peduli padamu?" Tanya Yoongi.
Jurina menggeleng.
"Karena aku mencintaimu," ucap Yoongi.
Jurina bungkam. Apa Yoongi baru saja menyatakan perasaannya?
"Aku akan jadi matamu," lanjut Yoongi lalu ia mengecup kening Jurina dengan perasaan tulus.
Ia mencintai Jurina. Perasaan itu datang saat ia melihat permainan piano Jurina beberapa waktu lalu. Jujur, ia menyukai permainan piano Jurina saat itu. Lagu Little star yang di modifikasi menjadi sangat indah.. Saat itulah, ia jatuh cinta pada Jurina. Ia jatuh cinta dengan melodi yang dihasilkan piano yang dimainkan Jurina.
~~ ~~
"Kau lupa jika kita ini musuh?" Tanya Jurina. Kini, mereka berdua tengah duduk di halte bus terdekat.
"Aku sudah melupakan fakta jika kita ini musuh," jawab Yoongi.
"Teman-temanmu akan memarahimu jika kau dekat denganku," kata Jurina.
Yoongi menggeleng.
"Mereka juga punya kisah cinta mereka masing-masing," ucap Yoongi.
"Dengan siapa?"
"Teman-temanmu,"
Jurina menatap Yoongi tak percaya.
"Benarkah?" Tanya Jurina.
Yoongi mengangguk lalu berkata, "jangan bilang pada teman-temanmu. Biar mereka merasakannya sendiri."
KAMU SEDANG MEMBACA
SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )
Fanfiction[ COMPLETED ] ✔ . . "Kami seperti kutub magnet yang berbeda arah. Namun, kami bisa menyatu." Start 6 Agustus 2017 ~ 21 September 2017 End