Chapter 28 ( Untitled )

2.2K 281 6
                                    

"Jika bersamamu, aku tak tahu harus bicara apa."

~~ ~~

"Ahjumma, apa Taehyung ada dirumah?" Tanya Hara. Ia membawa beberapa tumpuk buku ditangannya. Berhubung sekarang ia dan Taehyung sudah tak musuhan, maka ia berniat meminta Taehyung untuk mengajarinya matematika.

Ny. Kim yang saat itu tengah bersantai menonton TV pun menoleh lalu berkata, "Taehyung dikamar. Kau bisa pergi ke kamarnya."

Pandangan Ny. Kim terhenti pada buku yang dibawa Hara.

"Taehyung mau meminjam bukumu?" Tanya Ny. Kim.

Hara menggeleng, lalu menjawab, "tidak. Aku ingin meminta Taehyung mengajariku matematika. Tak apa kan Ahjumma?"

Ny. Kim tersenyum sumringah, "Aigoo, aku harus membuat cemilan untuk kalian."

Dengan cepat Hara menggelengkan kepalanya.

"Tak usah repot-repot Ahjumma,"

"Ah, baiklah. Jika kalian lapar, kalian berdua bisa bilang padaku," titah Ny. Kim dan langsung mendapat anggukan dari Hara.

Setelah minta izin dengan Ny. Kim, Hara langsung bergegas menuju kamar Taehyung yang berada di lantai 2.

TOK TOK TOK

Taehyung baru saja hendak baring di kasurnya saat ia mendengar suara ketukan pintu kamarnya berkali-kali. Tidak mungkin ibunya yang mengetuk pintu kamarnya dengan cepat seperti sekarang.

Hara tak henti-hentinya mengetuk pintu kamar Taehyung karena pria penghuni kamar tersebut tak kunjung membukakan pintu.

"Aish, apa dia sudah tidur?" Gumam Hara sambil tak henti-hentinya mengetuk pintu kamar Taehyung.

CEKLEK!

Hara mengembangkan senyumnya saat Taehyung membuka pintu kamarnya.

"Kau menggangu waktu istirahatku nona Jung," kata Taehyung.

Hara menunjukkan beberapa buku pada Taehyung dan sukses membuat laki-laki itu mengernyitkan dahinya bingung.

"Ajari aku matematika!" Pinta Hara.

~~ ~~

TOK!

Taehyung kembali menggetok kepala Hara dengan pulpen miliknya dan itu membuat Hara meringis kesakitan. Sudah 5x Taehyung menggetok kepalanya dengan pulpen.

"Yak! Ini sakit," kesal Hara.

"Sudah kubilang jika menggunakan rumus ini, maka kau harus mengalikannya, bukan malah kau tambah," jelas Taehyung. Pria itu kini menghapus coretan yang dibuat Hara. Membuat kertas tersebut hampir robek dikarenakan selalu dihapus.

Hara kembali mencoba mengerjakan soal itu lagi. Saat Hara tengah berkonsentrasi mengerjakannya, Taehyung kembali menggetok kepalanya.

"Kalau yang ini seharusnya kau tambah Hara-yaa," ujar Taehyung.

Hara mengacak rambutnya kesal. Pakai rumus ini salah, rumus itu juga salah. Hara menyesal karena sudah meminta Taehyung untuk mengajarinya.

"Yak! Bisa tidak kau tak usah menggetok kepalaku? Itu sakit," kesal Hara.

Hara meletakkan kepalanya diatas meja belajar Taehyung. Bahkan kini, ia tengah mencoret-coret kertas soal tersebut. Yang kini Hara harapkan, semoga tinta pulpennya segera habis.

"Kau mengajariku berbagai macam rumus. Dan aku sudah berusaha menggunakannya untuk satu soal. Dan kau malah menggetok kepalaku karena aku salah mengerjakannya. Jika kau mau aku menjawab dengan benar, berikan aku satu rumus saja," omel Hara.

Taehyung tersenyum mendengar ocehan Hara, lalu ia juga meletakkan kepalanya diatas meja kemudian melihat kearah Hara.

"Kau mengomeliku?" Tanya Taehyung.

"Ya. Aku mengomelimu. Kau tahu bagaimana rasa sakit akibat getokan pulpenmu? Belum lagi ditambah dengan rumus-rumus yang hampir membuat kepalaku pecah," jawab Hara.

Taehyung tersenyum, lalu ia mengusap kepala Hara.

"Masih sakit?" Tanya Taehyung. Ia mengusap kepala Hara lembut, berusaha menghilangkan rasa sakit yang ia timbulkan.

Sedangkan Hara kini merasa udara di sekitarnya mulai memanas.

"Kenapa kau diam?" Tanya Taehyung.

Hara menyingkirkan tangan Taehyung dari kepalanya lalu berkata, "saat bersamamu, aku tak tahu harus bicara apa."

Taehyung tak henti-hentinya memperlihatkan senyumannya dihadapan Hara. Ia merasa senang sekarang.

"Benarkah?" Tanya Taehyung.

"Sihir apa yang kau pakai Kim Taehyung?" Tanya Hara seolah gadis itu ingin tahu sihir apa yang digunakan Taehyung hingga kini ia tak bisa berkata apapun.

"Aku tak pakai sihir apapun. Kau saja yang terpesona dengan ketampananku," jawab Taehyung.

Hara berdecak pelan, muak dengan jawaban Taehyung yang selalu membanggakan ketampanannya.

"Sudah lama kita tidak mengobrol banyak seperti ini," kata Taehyung dan langsung mendapat anggukan dari Hara.

"Kukira, 5 tahun yang lalu terakhir kita bicara banyak," ucap Hara sambil kembali menerawang ke masa 5 tahun lalu.

Taehyung mengangguk, "kenapa kau membenciku?"

"Entahlah. Setiap kali aku melihatmu, rasanya aku ingin mencakarmu," jawab Hara penuh penekanan.

Taehyung dan Hara saling diam untuk beberapa saat. Mereka kini hanya saling menatap.

Tangan Taehyung bergerak menuju pipi Hara dan mengusapnya dengan ibu jarinya.

"Sejak kapan matamu jadi indah seperti ini?" Tanya Taehyung. Ia terus memperhatikan mata coklat Hara.

Hara diam. Ia juga tidak tahu alasannya. Hara rasa, matanya biasa-biasanya saja.

"Kau cantik," puji Taehyung.

Dapat Hara rasakan kini udara semakin memanas. Bahkan Hara rasa ia kekurangan oksigen sekarang. Ayolah Taehyung, kau hampir saja membuat Hara kehabisan nafas karena ucapanmu.

"A-apa?" Hara menanyakan hal konyol yang seharusnya tak ia tanyakan. Bukankah Hara mendengar pujian Taehyung dengan jelas?

"Tak ada pengulangan," ucap Taehyung dan Hara langsung mendengus kesal.

Mereka kembali diam dan saling menatap.

Taehyung menatap mata Hara. Bagi Taehyung, mata Hara semakin indah. Lalu, pandangan Taehyung beralih ke hidung Hara. Taehyung menyukai hidung Hara. Hidung yang tak terlalu mancung dan juga kecil itu. Kemudian, pandangan Taehyung terhenti di bibir Hara. Gadis itu kini sudah biasa mengenakan lip blam. Dulu, 5 tahun lalu bahkan Hara tak suka jika bibirnya dioleskan apapun.

Taehyung mendekatkan wajahnya ke wajah Hara. Membuat jantung Hara hampir copot sekarang.

Wajah Taehyung semakin dekat dan kini hidung mereka bersentuhan. Hara juga bisa merasakan hembusan nafas Taehyung.

Saat Taehyung hendak menempelkan bibirnya ke bibir Hara...

TOK TOK TOK

Pintu kamar Taehyung diketuk.

"Taehyung, Hara.. Eomma bawakan kalian cemilan," panggil Ny. Kim.

Hara segera mengangkat kepalanya. Sekarang Taehyung jadi kesal sendiri. Sedangkan Hara merasa terselamatkan.

Kegagalan dalam berciuman. Lain kali Taehyung tak akan gagal untuk mencium Hara.

SKOOL LUV AFFAIR ( 1 )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang