Aku dan Anya [TAMAT]

Bales SMS

Ritual rutin gue dan Anya nonton di 21 atau XXI seminggu sekali, beruntung kita memiliki hobi sama. Biasanya gue dan Anya nonton film yang belum pernah di tonton sebelumnya. Sehabis nonton layaknya kritikus film handal, biasanya kita membahas tentang film tersebut. Mulai dari acting aktor-aktrisnya, ceritanya, pesan moralnya, sampai hal yang gak perlu di bahas dan diributkan, karakter numpang lewat, hehe.

Tetapi yang mau gue ceritakan bukan tentang nontonnya... melainkan tentang ketika dalam perjalanan menuju bioskop dan kebetulan ada pesan masuk hape gue, sebagai pengendara handal, gue balas sambil tetap ngendarai motor. Walo pun ini sebenarnya contoh yang gak baik, tapi gue melakukannya bukan untuk mencontohkan, gue melakukannya karena gue merasa bisa, sejauh ini gak pernah gue kecelakaan karena main hape sambil berkendara. Walo pun bukan berarti itu tidak akan terjadi, mana tau pas ketemu hari naasnya kan?

"Say, kamu sebenarnya alim kan?" tanya Anya mendadak. Bikin gue bingung.
"Gak tau sih, tapi soal agama ya aku otomatis cinta Allah dan Rasulullah." jawab gue tanpa membenarkan pertanyaan Anya soal gue alim atau gak, soalnya gue gak bisa menilai diri gue sendiri soal itu, apa lagi sampai mengaku alim, sholat aja masih jarang, padahal kan sholat itu salah satu tiang agama.

"Jadi Say cinta Allah dan Rasulullah ya, pantesan main hape sambil ngendarai motor, pengen cepat ketemu ya?"

JLEEEBBBB!

Sindirian halus Anya kena telak di hati gue. Gue kembalikan hape ke kantung celana tanpa banyak bicara lagi.

Sejak itu, gue gak pernah lagi main hape sambil ngendarai motor, karena mungkin memang gak berbahaya buat gue, tapi bisa bahaya buat orang lain. Kecuali kalo penting, gue akan menepikan motor dan balas sebentar, lalu melanjutkan perjalanan.

Sayangnya, bener gue gak ngelakuin lagi. Tapi, masih banyak manusia lain yang begitu. Dan kalo ketemu yang begitu, pasti gue klaksonin tuh orang!