HWOOAHHHHHHH... acaranya mewah banget... baru kali ini gue kenikahan semeriah dan semewah ini. Gak nyangka gue bisa berada diantara para undangan yang gue yakin dari kalangan berada. Beda banget levelnya ama gue yang anak kampung lagi udikan. Asli, mirip banget kayak pernikahan yang banyak dibicarakan di infotaintment tiap ada selebriti nikah dengan buget milyaran. Kepercayaan diri gue luntur, gue merasa gak pantas ada disini. Andai yang nikah bukan Bernard, mungkin gue udah pulang.
Ok, gue tau Bernard orang kaya. Tapi gue gak tau acara nikahannya akan semegah ini. Anya juga gue liat sama malunya, dan terkesima. Ia bahkan sampai lupa memperlihatkan undangan walo itu memang gak perlu.
Anya ngintilin di belakang gue, sembunyi sambil nengok kanan - kiri layaknya masing jemuran.
"Say... Anya boleh jujur gak?" ucapnya setelah kami berhasil memborong empat macam makanan sekaligus, sate, bakso, soto, dan nasi goreng. Gue dan Anya milih tempat duduk paling belakang biar gak banyak yang liat kebesaran nafsu makan Anya. Dan juga supaya enak ngobrol sebab di depan ribut suara musik.
"Tentang?"
"Anya kan pernah cerita baru sekali pacaran ya sama Say ini..."
"Lalu?"
"Eng... sebenarnya sebelum itu pernah satu kali lagi..." Anya tertunduk, menggigit bibir seolah siap dimarahin.
"Oh, terus?" tanya gue santai yang memang gak terlalu mikirin soal itu.
"Say marah gak?" dongaknya liatin gue lagi.
"Yah, buat apa marah Anya... aku ngerti aja kok. Mungkin ada alasan khusus kenapa kamu memilih merahasiakannya. Santai aja, santai..."Bertepatan dengan itu, sebuah suara memanggil, "Anya!!?"
Anya dan gue menoleh ke sumber suara. Anya terlihat shock kayak baru mimpi buruk ngeliat si pemanggil, "Ra, Radith?" Anya tercekat.
"Hai, apa kabar? Lama gak ketemu ya... sama siapa? Pacar baru ya?" cecer Radith sambil ngeliatin gue dari ujung kepala sampai kaki, "Gak nyangka bisa ketemu kamu lagi Nya, apa kita masih berjodoh ya?" lanjutnya tanpa peduli keberadaan gue. Orang ini kayaknya gak pernah di ajarin sopan santun. Kenalan dulu kek. Malah ngeliatin gue dari kepala hingga kaki. Hal yang gue yakin gak disukai banyak orang.
"Iya, ini pacar Anya, kenalin."
"Serius Nya? Kok lebih jelek dari gue? Loe gak salah pilih pacar Nya? Kok habis sama gue malah kemunduran yang terjadi." Radith natap Anya seolah gak percaya.ZLEEBBB.
"Dari tampilan kumuhnya, gue yakin, dia pasti orang miskin!"
ZLEEBBB.
Dikatain seperti itu gue cuma bisa nganga, gak bisa bales karena yang dia bilang bener. Tapi bisa kan gak usah se-blak-blakan itu? Kenal aja belum. Udah berani menghina. Gue hanya berkata dalam hati, "sopan banget ya orang ini..."
Asli, gue gak akan melupakan detik-detik penghinaan ini.
"Eh Nya, gue kesana dulu. Ntar gue balik." pamit Radith dengan gaya sok gaulnya.
Iya, pergi sana! Kalo perlu pergi ke alam baca sekalian!!
Gue bersiap menanyai Anya tentang Radith yang bikin nafsu makan gue hilang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Anya [TAMAT]
HumorRank #64 [09-09-2017] [Comedy - Slice of Life - Psycological - Romance]. Cerita tentang Saya, dan pacar saya yang entah error entah gimana ya, hehe. Disini nanti ada juga mantan pacarnya yang sombong dan gak bisa menghargai orang lain. Ada juga kep...