Foto

299 17 2
                                    

Singkat cerita, gue kenalan dengan ponakan Anya yang ternyata bernama Cicil. Catatan, bukan berarti anaknya pecicilan, atau lahir secara nyicil, (pertama kepala, besoknya kaki, lalu anggota tubuh lain sampai lunas, eh, lengkap, hehe). Tapi Cicil (di baca : Sisil) emang nama panggilan dari anak bernama lengkap Priscilia Anandita Putri ini.

Jujur, gue jarang berhadapan lama sama anak kecil. Makanya gue bingung mesti berbuat apa untuk mengakrapkan diri ke Cicil. Gue gak mungkin menawarkan komik karena sepertinya gak diminati Cicil. Gue juga gak mungkin ngajak main kuda-kudaan yang ujung-ujungnya malah bikin gue tersiksa. AHA!! Gue baru ingat, gue kan punya album foto yang isinya foto - foto cosplay gue dan juga beberapa foto saat gue menjadi model gagal. Bener-bener gagal, gue kepedean aja ngira gue ganteng, lalu ikut lah beberapa audisi model dan sebagai nya. Namun gak ada satu pun lolos seleksi. Apa lagi menjadi finalis. Akhirnya gue menjadi cosplayer yang mana disini ada lah sebuah hobi positif, dan kita gak perlu ganteng atau cantik baru boleh cosplay. Karena sekali lagi, cosplay itu hobi.

Gue keluarin album foto dari lemari penyimpanan barang berharga. Gue biarin Cicil ngeliat - liat isi albumnya. Sementara Anya gak mau kalah, dia ambil album lainnya dan mengikuti kegiatan Cicil.

"Foto-foto kakak mengundang ya..."

Nah, kok Cicil bilang gitu? Apa mungkin sebenarnya gue memang ganteng dan audisi model yang gue ikutin dulu salah menilai? Jangan - jangan gue memang punya potensi besar untuk menjadi bintang besar. Yah, gue ngerti banget maksud Cicil. Tanpa sadar, gue tersenyum sumringah ke Cicil.

"Jangan senang dulu kak, maksud Cicil foto kakak mengundang istighfar. Foto kakak gak ada yang bagus!!"

ZLEEEBB!!

Entah kenapa rasanya kata-kata itu nusuk banget ya. Sakit, tapi gak berdarah, hehe. Ini lebih sakit dari biasanya. Ini mah parah! Bukan seperti Anya yang error biasa aja. Cicil malah tergolong sadis. Fix, kayaknya Anya dan Cicil akan bergotong royong ngebunuh gue... secara mental! Gue harus ekstra sabar.

Gue memang sudah punya mental baja, namun sepertinya itu belum cukup. Harus membuat lapisan baja lagi, bukan selapis, tapi berlapis-lapis, atau kata iklan, LAPISAN!

Intinya gue sudah memutuskan, Cicil memiliki potensi besar untuk menjadi lebih berbahaya ketimbang Anya.

Aku dan Anya [TAMAT] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang