Ditengah kekhusyukan mengenang masa sebelum jadian dengan Anya. Sebuah panggilan di hanphone membuyarkan lamunan. Paling dari Radith, pikir gue yang dari di bioskop selalu sms dan nelpon, tapi gak gue hiraukan. Namun dugaan gue meleset jauh, YANG NELPON TERNYATA ANYA!
Astaga, gue pikir dia gak akan ngubungin lagi. Semangat gue terima.
"KAMU DIMANAAAA?" Teriak Anya tanpa menyembunyikan nada khawatir disuaranya.
"Hah?" Gue pura-pura gak dengar.
"KAMU DIMANA GUNDUL!?" Jengkelnya.
"DIHATIMUUUUUU."
"JANGAN BACANDA!"Gue menghela nafas, mikir. Kayaknya memang bukan saatnya bercanda. Anya khawatir banget kayaknya. Tapi kenapa? Kenapa mendadak nelpon begini? Gue pikir dia gak akan ngubungin karena masih marah. Maafin gue aja belum.
"KENAPA GAK KERJA? KENAPA SMS-TELPON RADITH GAK DIHIRAUKAN? RADITH KERUMAH ANYA. JANGAN GILA SAY!"
Gue garuk kepala, agak gak ngerti.
"KAMU MAU BUNUH DIRI YA? KARENA MASALAH INI AJA LALU KAMU PUTUS ASA GITU?" Kini gue dengar dengan jelas, nada khawatir Anya, berubah menjadi tangis.
"ANYA SAYANG KAMU SAY! ANYA SAYANG KAMU!"
Gue yakin, ini bukan perasaan gue aja. Suara Anya makin jelas dan dekat. Dan itu benar. Anya di jembatan Mahakam juga ketika gue liat sosoknya berjalan dikejauhan. Namun kemudian Anya terduduk lemas ketika ngeliat sosok gue. Gue lari ke arahnya sambil menahan air mata yang hampir tumpah. Gue merasa benar-benar kayak di film. Atau jangan-jangan ini memang sedang syuting? Gue perhatikan sekeliling. Apa ada sutradara, kameraman, dan kru film. Ternyata gak ada, berarti ini kenyataan. Setelah gue pikir aman buat nangis, gue nangis sambil memeluk Anya yang pingsan, "ANYAAAAAAA."
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Anya [TAMAT]
ЮморRank #64 [09-09-2017] [Comedy - Slice of Life - Psycological - Romance]. Cerita tentang Saya, dan pacar saya yang entah error entah gimana ya, hehe. Disini nanti ada juga mantan pacarnya yang sombong dan gak bisa menghargai orang lain. Ada juga kep...