Hal apa yang bikin loe mendadak merinding atau setidaknya takut? Mungkin akan ada yang bilang kalo dipaksa nonton film horor, entah karena takut atau memang gak suka. Sebaliknya, buat pecinta film horor mereka malah merinding atau kalo perlu gatalan jika di suruh nonton film drama romantis.
Selain itu, ada yang namanya phobia. Ketakutan berlebih untuk suatu hal yang sebenarnya gak menakutkan bagi kita yang gak memiliki ketakutan seperti mereka. Sesuatu itu bisa jadi gelang karet, tempat gelap, tempat sempit, ketinggian, sampai... anak ayam!Buat gue, yang membuat merinding sekarang adalah senyum Cicil. Senyum dan sambutan hangatnya ketika gue kerumah Anya. Seperti ada sesuatu yang di sembunyikan.
"Wah... kak Say, apa kabar? Baik - baik aja kan? Alhamdulillah..."
Gue terdiam kaku. Benar - benar kaku sampai mengira sekarang gue ada dalam frezer. Perasaan baru - baru aja ketemu, tapi sapaannya kayak sudah lama berpisah. Yang lebih parah, dia yang nanya, dia sendiri yang jawab!
"Cil, Cicil kenapa?"
Cicil tersenyum lagi, bikin gue makin merinding.
"Yah... kak Say, Cicil gak boleh senang ya ketemu kak Say?"
Kayaknya anak orang ini memang berbahaya, gue gak akan terkejut kalo dibalik pakaiannya Cicil menyembunyikan pisang, eh, pisau. Gak tau deh gimana muka gue sekarang, tapi gue yakin pasti pucat. Tangan aja sudah dingin. Gue jadi merasa berada di sebuah film thriller, dengan seorang anak kecil bermental pembunuh!!
"Anya... gak Cicil apa-apain kan? Dibunuh misalnya?" tanya gue yang mendadak kepikiran semua orang rumah sudah Cicil bantai, dimutilasi dan potongan tubuh mereka dikubur di halaman belakang rumah. Dan jangan-jangan sekarang giliran gue!? Gue menajamkan pendengaran, dirumah Anya sunyi senyap, gak ada tanda-tanda kehidupan. Kecuali anak kecil di depan gue yang tersenyum lagi, bikin gue pengen cepat melarikan diri.
"Oh, kak Anya... ada kok, di dapur..." kepala Cicil tertunduk lesu, mimiknya berubah. Akhirnya gue menemukan jawaban kenapa Cicil senang gue datang begitu dia bilang Anya di dapur. Cicil senang karena akan ada teman senasib sepenanggungan untuk makan masakan Anya yang sudah terkenal gak enaknya.
Gue pengen balik mengingat ada kemungkinan mati keracunan makanan. Tapi terlambat, keburu Anya keluar dari dapur.
"Eh Say... kebetulan, sepertinya ini hari keberuntungan kamu. Anya habis masak lho... yuk makan sama-sama."
Entah kenapa ajakan itu lebih terdengar seperti 'yuk bunuh diri sama-sama' dikepala gue. Dan Anya bilang apa tadi, keberuntungan? KEBUNTUNGAN, itu baru benar!"Aduh, makan ya... haha, hahahah..." gue ngeluarin tawa paling palsu untuk menutupi ketidakinginan mengikutinya. Walo pada akhirnya gue tetap ngikut kayak kena hipnotis.
Do'ain gue ya teman - teman, semoga gak kenapa-napa...
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Anya [TAMAT]
HumorRank #64 [09-09-2017] [Comedy - Slice of Life - Psycological - Romance]. Cerita tentang Saya, dan pacar saya yang entah error entah gimana ya, hehe. Disini nanti ada juga mantan pacarnya yang sombong dan gak bisa menghargai orang lain. Ada juga kep...