Dari kesewenang-wenangan Radith. Rasanya wajar kalo gue nyuekin dia. Gue biarin dia mau ngapain. Terserah! Gue sudah gak peduli, asal jangan berani nyentuh gue. Kalo berani, jangan salahin kalo TV bakal melayang!
Merasa dicuekin, Radith main mobile Legend. Sementara gue, nonton TV. Atau lebih tepatnya sengaja berada didekat TV, siap-siap lempar ke Radith kalo dia macam-macam.
Hari ini kebetulan gue gak ada rencana jalan. Kamar pun berubah menjadi zona perang dingin, gue sampai pakai jaket tebal saking dinginnya. Gak ada yang berani mulai ngomong, apa lagi kalo gue yang harus mulai, jangan harap! Gue berpura-pura khusuk nonton, padahal dihati menyimpan kemarahan besar.
Gue gak bergerak dari depan TV sampai siang. Perut lapar pun gue tahanin. Begitu juga Radith yang sibuk dengan dunia lainnya.
Sampai akhirnya sebuah ketukan dipintu memaksa gue berdiri dan bergegas membuka...
"SURPRISE!"
"Jingga, sama siapa?" Gue terkejut ngeliat sepupu Anya yang cantik itu mendadak datang. Padahal seingat gue, gue gak pernah ngasih tau dimana tempat tinggal gue. Jadi..."Tuh." Tunjuk Jingga ke sosok dimotor yang gue hapal betul siapa, Anya!
Akhirnya gue berada di situasi yang paling dihindari. Anya kesini ketika Radith ada. Dan gue tahu, dari muka cemberutnya, Anya sudah tahu Radith ada di dalam dari mobilnya yang parkir di depan rumah.
"Kayaknya pacar kamu itu marah..."
"Bukan kayaknya lagi Jingga, tapi emang marah, hahahhhh."Jingga terdiam sejenak, "Sorry... sebenarnya aku yang ajak Anya kesini, rencana mau ngasih kejutan aja sambil ngajak jalan bertiga..."
Yah, gue tahu, Jingga gak bisa disalahin. Ini diluar dari sepengetahuannya. Yang salah ya gue, yang gak jujur dari awal soal hal yang tidak berguna ini, merahasiakan Radith.
Gue masukin kedua tangan ke dalam saku celana, sok cool, "Yah... mau gimana lagi..."
TRANG TUK TUK TUK.
Sebuah benda yang gue perkirakan sebongkah batu, menjatuhi atap rumah berbahan seng. Siapa lagi kalo bukan Anya yang lempar.
"JINGGA, AYO KITA PULANG!" teriak Anya di barengi dengusan kesal.
Jingga nurut seraya ngangkat bahu dan ninggalin gue yang merasa bersalah. Gue gak nyangka akan ketahuan secepat ini. Padahal ini bukan kasus perselingkuhan, namun rasanya seperti kepergok selingkuh. Fiuh... kayaknya kali ini bakal sulit untuk membujuk Anya. Ini tidak akan selesai hanya dengan di traktir makan atau di ajak nonton.
KAMU SEDANG MEMBACA
Aku dan Anya [TAMAT]
MizahRank #64 [09-09-2017] [Comedy - Slice of Life - Psycological - Romance]. Cerita tentang Saya, dan pacar saya yang entah error entah gimana ya, hehe. Disini nanti ada juga mantan pacarnya yang sombong dan gak bisa menghargai orang lain. Ada juga kep...