Halo guys, kembali lagi dengan Katherine! Author minta maaf sebesar - besarnya atas keterlambatannya! 😭
Ada masalah di kehidupan author yang membuat author ga bisa update cerita author dan author minta maaf yaa 😭
Kali ini author akan memperkenalkan karakter baru untuk buku ini! Silahkan dinikmati!
Oh ya, jangan lupa untuk membaca buku baru author yang berjudul "GHOST CASE" bagi yang menyukai Jepang atau horor!
Votes dan commentsnya ditunggu ya!
Ciao~-----------------------------------------------------
*Nieleen's POV
Aku berdiri di tempat yang tidak pernah kulihat sebelumnya.
Tempat itu sangat tenang. Semuanya putih dan hening. Entah mengapa aku menjadi tenang di tempat yang sunyi dan putih ini.
"Nieleen."
Aku langsung membalikkan kepalaku ke belakang—ke arah suara orang yang memanggil namaku.
"Nieleen." panggil suara yang tidak berbentuk itu lagi.
"Kakak?" panggilku tidak yakin.
"Nieleen." suara itu memanggilku sekali lagi tapi kini aku yakin kalau suara itu bukan suara kakakku.
"Siapa?" tanyaku dengan pelan.
Tapi suara itu tidak berbicara lagi dan aku segera mencari - cari asal suara lelaki yang misterius itu.
Tapi suara itu tidak pernah muncul lagi.
***
Mataku terbuka dengan lebar dan aku dapat merasakan detak jantungku berdebar dengan kencang.
"Mimpi?" gumamku pelan sambil mencoba untuk menghalangi cahaya matahari yang sangat terang yang masuk dari lubang jendela yang tidak berkaca itu.
Aku duduk dengan perlahan di atas kain tipis yang memisahkanku dengan lantai rumah yang kasar.
Dari awal aku sudah tidur dengan cara ini jadi sekarang aku sudah terbiasa dengan lantai yang sangat keras ini. Lagipula rata - rata semua orang yang tinggal satu rumah dengan kami melakukannya.
Bangunan tua yang sudah tidak dipakai ini telah menjadi rumah bagi keluargaku dan 5 keluarga lain. Tiap ruangannya masing - masing dipakai oleh satu keluarga dan hampir tidak ada barang - barang di sana. Kami hanya mengisinya dengan barang - barang yang masih bisa dipakai yang biasa kami dapat dari tempat pembuangan sampah umum—itupun jika beruntung.
Ruangan yang keluargaku tempati ini luasnya hanya kira - kira sanggup untuk 4 orang tidur bersampingan. Di ruangan inilah aku dan ibuku hidup. Dari tidur, memasak, makan—semuanya.
Aku melihat ada pergerakan di sampingku dan aku sadar kalau ibu telah pulang dari pencarian paginya.
"Ibu, selamat pagi." kataku sambil melipat kain yang selalu kupakai untuk tidur itu.
Ibu tidak membalas sapaanku hari ini lagi. Entah kapan terakhir kalinya dia membalas sapaanku jadi aku sudah terbiasa.
"Ini!" teriaknya dengan tiba - tiba lalu melempar sepotong roti padaku. Aku segera menangkap sepotong roti itu sebelum roti itu jatuh mengenai lantai.
Aku menghela napas lega karena berhasil menangkap roti yang berharga itu. Lagipula roti yang lebih kecil dari genggamanku ini bisa saja menjadi satu - satunya makananku untuk hari ini.
"Terima kasih ibu!" kataku benar - benar bersyukur. Aku tahu seberapa susahnya mendapatkan makanan.
Jika ada orang yang berbaik hati memberikannya pada kami maka hal itu akan berbeda tapi orang yang mau membagikan makanannya pada kami itu hanya dapat dihitung jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGEND OF ASWALD - The Gift Holder
Fantasy"Tidak! Apapun yang terjadi aku harus menemukannya! Aku tidak bisa kehilangan dia 'juga'... Dia adalah orang yang paling berharga untukku. Kumohon... jangan ambil dia dariku." . . . Perebutan The Mystic Stone telah mencapai akhir, tapi perebutan The...