BAB 6

1.9K 210 32
                                    

*Kevin's POV

Aku berdiri tepat di depan pintu besi tembaga yang berat ini.

Lynn berdiri tepat di sampingku sambil mengecek tiap orang yang masuk ke jalur evakuasi 18.

Jalur evakuasi 18 berada di lantai paling dasar Headquarter Shadow.

Ini pertama kalinya aku pergi ke lantai ini dan tempatnya benar — benar gelap dan berbeda dengan HQ yang kukenal.

HQ Shadow selalu terlihat sangat modern di mataku tapi khusus untuk jalur evakuasi ini, semuanya terbuat dari tanah. Tidak ada satupun besi ataupun metal yang menutupi tempat ini.

Pintu tembaga yang dapat dibuka tutup oleh perintah Lynn itulah satu - satu benda yang terbuat dari tembaga.

Quarter 1 memimpin paling depan, dan Top Division menunggu di akhir barisan kalau - kalau musuh datang menyusul kami.

Sebenarnya Quarter 0 berada di awal barisan tapi baik Elysia maupun Rheel dan Rin belum muncul juga.

Aku dengar mereka bertemu dengan Lacey di klinik. Awalnya aku ingin pergi ke tempat mereka tapi masih banyak musuh di sekitarku waktu itu, dan aku harus membuat jalur untuk anggota Shadow yang lain dapat mengungsi.

Lynn telah menyuruh semua anggota Sorcerer itu kembali ke HQ mereka dengan tambahan perintah agar membakar HQ mereka sendiri. Dan saat Lynn berada di luar dia sadar kalau anggota Light menculik 3 orang anggota Shadow dan membiarkan mereka duduk di tengah - tengah batas antara HQ Shadow dan dunia luar—membuat portal yang menyambung kedua dimensi ini terus terbuka.

Untungnya ketiga orang itu tidak terluka namun mereka benar - benar kehilangan semangat dan merasa bersalah karena telah membiarkan anggota Light dan Sorcerer masuk ke HQ Shadow.

Lynn terus memastikan orang - orang ini dan aku menghela napasku karena khawatir.

Elysia, Rheel dan Rin belum muncul juga. Kalau begini terus aku akan pergi mencari mereka.

Tiba - tiba suara ledakan terdengar dari atas kami dan pasir - pasir yang berada di dinding mulai sedikit berjatuhan.

"Semuanya! Ayo cepat! Sebentar lagi bangunan ini akan runtuh!" Teriakku pada mereka dan mereka segera berlari.

Semua orang segera berlari dan mulai merapat ke pintu tembaga itu.

Lynn dengan cepat mengecek mereka.

Aku dengan cepat mengalihkan perhatianku ke arah pintu dan langsung berteriak ke arah Lynn. "Lynn! Aku akan mengecek keadaan di pintu depan!"

"Kevin!" Panggil Lynn untuk mencegahku, namun aku segera berlari ke arah pintu itu.

Aku yakin kalau aku menutup pintu depan ini tadi dan kini suara yang keras itu muncul seolah ada seseorang yang membuka paksa pintu ini.

Dengan cepat, aku memunculkan DWku dan bersiap di depan pintu—kalau - kalau yang muncul adalah musuh.

'BAAAAMMMMM'

Pintu besi itu terlempar ke arahku dan aku menghindar dengan cepat dan pintu besi itu mendarat di tanah dengan suara bedebum yang keras.

Abu yang berterbangan membuatku tidak dapat melihat dengan jelas, tapi aku mengambil kuda - kuda dan siap untuk menyerang kapan saja.

Pelan - pelan abu mulai menghilang dari udara dan aku dapat melihat lelaki dengan rambut abu - abu keperakan yang familiar.

"Gilbert?" Panggilku dan Gilbert langsung berteriak.

"Siapa yang mengkunci pintu itu?" Katanya dengan nada yang datar namun tetap terdengar kesal.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang