BAB 37

1K 126 20
                                    

*Rheel's POV

Grand Meeting diadakan selama 5 jam tanpa henti. Kemudian istirahat 20 menit, lalu sesi 5 jam sekali lagi.

Ahirnya Grand Meeting hari pertama selesai dan kami dibiarkan untuk kembali ke chamber kemudian ke ruangan kelompok kami yang berada di dalam chamber organisasi Darkness. Ruangan kelompok Shadow sebenarnya tidak sebesar yang kubayangkan. Di dalam ruangan itu ada ruang rapat kecil, kemudian ada 4 kamar tidur yang masing – masing kamar itu berisikan 2 tempat tidur susun yang cukup besar dan terlihat nyaman. Namun aku sama sekali tidak berniat untuk beristirahat.

Ketua mengatakan kalau kami akan melakukan meeting pukul 10 malam, jadi aku masih punya waktu 2 jam sebelum meeting tersebut.

Aku kembali menghela napasku dengan panjang. Jujur saja saat Grand Meeting tadi aku tidak bisa fokus. Setelah Rin terjatuh dan Seth mengeluarkan kekuatan Ultimonya itu, Rin tampaknya kembali ke chamber Shine bersama dengan Lars. Aku sangat – sangat lega waktu melihat Lars kembali lagi ke balkon untuk menghadiri Grand Meeting, tapi aku tetap tidak bisa melepas kekhawatiranku dari Rin.

Aku melangkahkan kakiku ke chamber Darkness namun saat pintu terbuka, sebuah suara yang sangat keras dan tinggi terdengar memanggil namaku.

Desahan napas panjang keluar dari mulutku dan seketika itu juga, sebuah pergerakan yang kuat dapat kurasakan dari arah kananku.

Dengan gesit, aku menangkis dan menahan semua serangan tangan yang Jen arahkan ke arahku kemudian mundur beberapa langkah lalu menatap mata coklat Jen dengan pandangan kesal.

Jen sendiri mundur lalu menatapku dengan kesal sambil mendecakkan lidahnya. Di sampingnya, Alex mulai memarahinya karena sikap kembarannya yang langsung menyerang orang lain tiba – tiba.

"Jangan hentikan aku Alex! Aku tidak akan membiarkan orang ini pergi sebelum dia menjelaskan semuanya padaku!" katanya dengan suara yang cukup keras. Aku yakin perhatian semua orang yang sedang berada di chamber kini mengarah ke arah kami. Untung saja hanya ada beberapa orang di tempat ini.

Aku menghela napasku kemudian merilekskan tubuhku dan berdiri dengan tegak. "Tenang saja, aku memang sudah berencana untuk menceritakannya padamu jadi kau tidak perlu menyerangku seperti itu."

Seketika itu juga, Jen segera berjalan dengan cepat ke arahku kemudian menarik kerah bajuku ke arahnya. Aku lebih tinggi darinya sehingga dia tidak bisa mengangkatku namun dia tetap membawa wajahku dekat dengannya. "Kenapa... Rin bisa berada di tempat itu? Kenapa Rin bisa berada di Light?!"

Aku tidak dapat menyalahkan Jen, lagipula aku tahu kalau dia benar – benar dekat dengan Rin. Dan lagi, dia melakukan ini semua karena dia khawatir dengan Rin.

Aku memegang kedua tangannya dengan kuat dan dengan mudah aku melepaskan genggamannya dari kerah bajuku. Jen hanya melihatku dengan tatapan yang tidak bisa kuartikan namun aku langung berbicara. "Seperti yang kalian lihat, Rin kini berada di kelompok Light, namun dia kesana bukan karena kemauannya sendiri. Lacey dan Lars datang lalu menghancurkan HQ kami. Ditambah lagi, mereka berhasil menculik Rin dan akhirnya seperti ini." Kataku menjelaskan secara singkat—sangat – sangat singkat.

"Sudah kuduga, lagipula mata Rin terlihat aneh. Apakah itu—" tanggapan Alex kupotong dengan sebuah anggukan.

"Benar, Ketua Light yang melakukannya. Kalian melihat—bukan, merasakannya sendirikan? Kekuatan yang dia keluarkan itu... adalah kekuatan seorang Ultimo." Aku mengatakan hal ini dengan suara yang sangat pelan—memastikan tidak ada orang lain yang mendengar kami.

Alex kini ikut menganggukkan kepalanya dan aku bersyukur karena Alex tipe orang yang dapat diajak berbicara.

"Jadi aku minta maaf karena membuat kalian sampai terkejut seperti ini. HQ kami hancur dan Masterku juga direbut oleh orang lain, intinya semuanya lagi kacau." Aku menggumamkan kata – kata itu dan mereka berdua terkejut saat melihatku seperti ini.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang