BAB 26

1K 136 24
                                    

Hi guys! Maaf lama nunggu ya! Ini dia chapter yang telah kalian tunggu - tunggu! Silahkan dinikmati~~~
—————————————————————

*Lars's POV

"Bagaimana keadaan Nightmare Lars?" gumam Ketua.

Aku tidak dapat melihat wajahnya karena aku sedang menundukkan kepalaku, namun aku dapat dengan jelas merasakan tatapan matanya yang sangat menusuk.

Setelah aku mengetahui bahwa Ketua adalah seorang Ultimo, dia tidak pernah mencoba untuk menahan auranya saat berbicara denganku—membuatku hampir tidak bisa menatapnya karena auranya yang sangat berat.

"Tidak ada masalah Ketua. Dia benar - benar tidak memiliki ingatan apa - apa mengenai siapa dirinya sebenarnya." kataku dengan suara yang kencang.

Tiba - tiba laporanku berhenti saat suara seorang wanita terdengar.

"Belakangan hari ini kau terus bertanya mengenai dia Seth! Memangnya aku sendiri tidak cukup?" suara Lacey terdengar dari belakang kursi Ketua. Lacey bergerak dengan cepat lalu duduk di lengan kursi Ketua dan suaranya terdengar sedikit kesal.

"Semakin banyak orang, maka makin mudah pula kita bergerak. Kau tidak perlu khawatir Lacey." gumam Ketua dan untuk sesaat, suara—bahkan udara di sekitarnya menjadi lebih ringan dari biasanya.

Aku melirik ke arah Ketua dan juga Lacey.

Ultimo... Kukira mereka semua menghilang sejak perang 10 tahun yang lalu. Tapi tak kusangka Ketua, orang yang selalu kutemui ini adalah seorang Ultimo. Tapi kenapa Ketua tidak pernah mengumbar - umbar kalau dia adalah seorang Ultimo? Lagipula sebagai ras terkuat dan merupakan keturunan langsung naga, seharusnya dia sangat bangga atas status sosialnya sendiri.

"Lars." panggil Ketua lagi setelah dia berhasil membuat Lacey berhenti berbicara.

Aku kembali menundukkan kepalaku dan bersiap untuk mendengar perintahnya.

Ketua diam untuk beberapa saat kemudian dia berkata. "Sebentar lagi aku akan menugaskanmu untuk pergi menjalani sebuah misi bersama dengan Nightmare. Persiapkan dirimu."

Aku terkejut namun berhasil menguasai diriku dan langsung mengiyakan perintah Ketua.

Setelah itu, aku keluar dari ruangan Ketua lalu berjalan dengan perlahan ke arah kamarku.

'Misi bersama dengan... Nightmare.' gumamku dalam hati.

Aku tidak mengerti bagaimana caranya aku bisa bekerja sama dengan orang yang dulunya adalah musuhku. Namun aku lebih tidak mengerti caranya agar bisa bekerja sama dengan orang yang kini seperti boneka bergerak itu.

Aku menghela napasku dengan dalam namun terkejut saat sesuatu menyentuh lengan kananku.

Aku segera membalikkan tubuhku dan mendapati seorang anak kecil dengan rambut coklat dan mata coklatnya yang bulat itu. Aku menyadari kalau perban yang dulu menutupi tubuhnya kini menghilang tanpa bekas.

"Anda terlihat kelelahan Tuan Lars, apakah ada yang bisa aku bantu?" tanya Nieleen dengan suara yang sangat lembut.

Aku menatapnya dengan tajam lalu menggeleng. "Anak kecil tidak akan tahu... Dan lagi aku lelah karena harus mengurusmu dan gadis itu."

Nieleen kembali menatapku dengan tatapan polos. "Gadis itu? Ah! Kakak berambut pirang! Kumohon... Tuan Lars! Izinkan aku bertemu dengan kakak itu!"

Nieleen mulai menarik - narik jubahku sambil merengek dan aku berjuang untuk melepaskan jubuhku dari genggamannya tanpa menggunakan kekuatan yang terlalu besar. Ketua menyuruhku untuk menjaga bocah—The Gift Holder ini dan bilang kalau Nieleen adalah pion yang sangat penting baginya jadi aku tidak bisa melukai bocah ini.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang