BAB 45

1.5K 147 127
                                    

Hi semuanya!

Semoga di dalam bencana Corona ini kalian baik - baik saja dimana pun kalian berada!

Author sendiri sehat - sehat aja, dan maaf kalau updatenya lamaaaaa banget.

Walaupun Corona, kantor author ga tutup jadi author masih sibuk kerja juga TT. Tapi makasih makasih makasih banyak bagi kalian yang terus mendukung author.

Author ga bisa membalas semua comment kalian, tapi author baca semuanya, dan terima kasih banyak karena mau nunggu dan menemani author sampai di bab ini.

Ini adalah bab terakhir di buku keempat Legend of Aswald!

Buku kelima sedang dalam proses penulisan, tapi percayalah guys! Author ga bakal meninggalkan cerita ini berhenti di tengah jalan!

Author bakal nulis ampe cerita ini selesai karena author juga mau melihat akhir dari cerita ini :)

Jadi kalian tunggu aja ya ampe buku kelima muncul lagi!

Silahkan nikmati bab terakhir dari buku ini dan jaga kesehatan kalian dimana pun kalian berada~

Seperti biasa, ditunggu comments dan votesnya ya <3

Ciao~

-----------------------------------------------------

*Lars' POV

"Ugh..." erangku saat merasakan sakit yang menusuk perutku.

Dengan perlahan, aku membuka mataku dan sadar kalau sekelilingku sangat sunyi. Tidak, ada suara tetesan air yang terdengar cukup jauh dariku.

'Di mana ini?' gumamku perlahan sambil mencoba untuk duduk di atas lantai berwarna abu - abu yang keras.

Aku berada di dalam ruangan sempit berwarna abu - abu yang terkesan familiar. Aura dingin yang perlahan - lahan merambat dari lantai abu - abu di bawahku ini membuatku yakin kalau aku sekarang berada jauh di bawah tanah. Terlebih lagi aku tidak dapat merasakan pergerakan angin yang artinya aku sedang berada di ruang bawah tanah yang tidak memiliki ventilasi sama sekali.

Dengan perlahan, aku mengelus kepalaku yang masih sakit dan ingatanku perlahan - lahan kembali.

Ingatan saat aku melawan Pangeran Escion dan Putri Klavier, juga saat ingatan Putri Luinne kembali dan Lacey datang lalu melawan mereka. Lacey bermaksud untuk menyerang Putri Luinne itu tapi aku... melindunginya.

Aku mengangkat tangan kananku kemudian kembali mengamati seluruh tubuhku. Aku yakin saat petir hitam dengan garis - garis putih itu mengenaiku, aku hampir mati kalau saja Nieleen tidak datang dan menyembuhkan lukaku. Ditambah lagi, aku adalah seorang Klar, walaupun status sosialku cukup tinggi, aku tidak bisa menyembuhkan lukaku secepat Royalty maupun Ultimo. Tapi kini luka di seluruh tubuhku menghilang tanpa bekas...

Apakah itu semua akibat serangan Lacey?

Tapi aku tidak mengerti. Kekuatan yang Lacey keluarkan benar - benar mengerikan. Aku selalu menemaninya dan melihat seberapa hebat daya hancur dari cahaya emas Lacey itu. Tapi, saat aku melindungi Putri Luinne dari cahaya emas Lacey... rasanya tubuhku sangat ringan dan hangat.

"Apa yang terjadi sebenarnya?" gumamku dengan perlahan lalu bangkit berdiri—terkejut karena tubuhku jauh lebih gampang digerakkan dari yang kubayangkan.

Di hadapanku, berdiri jeruji sel yang ditutupi oleh cahaya emas yang menyala cukup terang. Aku langsung tahu kalau aku kini berada di dalam salah satu sel di dalam HQ Light. Lagipula aku selalu melihat jeruji sel ini, walaupun selama ini aku selalu melihatnya dari luar, bukannya dari dalam seperti sekarang.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang