BAB 11

1.8K 220 48
                                    

*Emerald's POV

"Yang Mulia Ratu." panggil Hael dari belakangku.

Aku mengangkat wajahku dari cangkir teh milikku yang masih hangat dan bertanya. "Ada masalah apa Hael?"

"Anda harus ke bawah... Anggota Shadow datang untuk meminta pertolongan Anda." balasnya dengan suaranya yang tenang dan berwibawa.

Aku meletakkan cangkirku di atas meja dan berdiri. "Pantas saja udara di sekitar istana terasa berat. Tampaknya mereka datang dengan jumlah yang cukup banyak ya, dan lagi ada yang terluka. Aku akan segera ke sana. Sediakan tempat agar mereka dapat beristirahat. Tampaknya mereka telah melalui sesuatu yang berat."

Hael segera menundukkan tubuhnya dan berjalan keluar dari ruangan ini.

Aku menghela napasku dan entah mengapa udara yang berada di sekitar istana menjadi sangat berat... Rasanya perasaan yang gelap dan suram mulai menyebar ke mana - mana.

Dengan cepat, aku melangkahkan kakiku dan berjalan menuju pintu utama istana.

Dengan samar aku dapat mendengar suara orang - orang yang banyak. Dan dari nada mereka semua, mereka terdengar panik dan cemas.

Dengan sekali gerakan aku memerintahkan para penjaga untuk membukakan pintu istana dan mendapati mereka semua—anggota Shadow.

Wajah mereka semua lusuh dan kotor, jubah mereka yang berwarna hitam pekat terlihat seperti berwarna abu - abu karena terkena debu dan pasir. Bahkan di antara mereka aku dapat melihat sedikit darah yang mengalir dari pipi, lengan dan kaki mereka.

"Apa yang terjadi?" kataku dan saat itu juga, seorang gadis kecil dengan rambut coklat tua kehitaman maju dan berlutut dengan satu kakinya di hadapanku. Tanpa mengangkat kepalanya, dia berkata dengan suara yang lantang.

"Yang Mulia Ratu Luinne, kami meminta maaf atas kedatangan kami yang tiba - tiba ini. Tapi bencana hebat baru saja menimpa kami sehingga membuat kami semua harus pergi dari HQ Shadow. Jikalau Anda bersedia, bolehkah kami tinggal di Kerajaan ini sampai Ketua kami datang?"

Aku segera berlutut di hadapan gadis kecil itu dan memegang kedua tangannya lalu menyuruhnya untuk mengangkat kepalanya. "Lynn... Tentu saja. Aku akan membantu kalian, bahkan sampai kalian dapat kembali ke HQ kalian, kalian dapat tinggal di sini." kataku sambil tersenyum dan saat itu juga Lynn seperti ingin menangis dan menggumamkan kata terima kasih terus menerus.

"Penjaga, tolong antar mereka semua ke dalam. Persiapkan kamar, baju, makanan—apapun yang mereka inginkan. Mereka semua adalah tamu kehormatanku jadi tolong perlakukan mereka dengan baik." kataku sambil menatap para panjaga dan mereka mulai mengantar para anggota Shadow yang kira - kira berjumlah 150 orangan ini masuk ke dalam istanaku.

"Ah, aku minta maaf tapi untuk para Top Division dan juga Elysia, Kevin, Rheel dan Rin. Bisakah kalian ke ruanganku sebentar? Aku ingin berbicara kepada kalian." kataku kepada Lynn. Namun dia segera mengalihkan pandangannya dariku.

"Yang Mulia Ratu... Saat kami sedang kabur menggunakan lorong rahasia. Lars—The Maker menyamar dan menculik... Rin." katanya pelan.

Aku dapat merasakan kalau mataku melebar dan napasku terhenti. Suara yang ditimbulkan oleh ratusan orang yang sedang memasuki istanaku kini terdengar samar.

"Apa....?" Ulangku sambil menatap lekat mata Lynn namun kembali, dia mengalihkan pandangannya dariku.

"Tuan Putri Rin telah diculik oleh kelompok Light, Yang Mulia... Dan kami tidak dapat mencegahnya." Balasnya.

Tiba - tiba udara di sekitarku menjadi berat dan rasanya aku kehilangan kontrol atas kekuatanku.

Dari kejauhan aku dapat merasakan kalau namaku disebut. Aku tahu tampaknya kekuatanku lepas kendali dan udara di sekitarku menjadi berat—memberikan tekanan yang kuat kepada orang - orang yang berada di sekitarku.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang