*Rin's POV
Dengan perlahan mataku terbuka dengan pelan.
Rasa ngantuk masih menguasai diriku tapi aku mencoba untuk duduk di kasur.
Aku menggerakkan kepalaku ke kiri dan ke kanan dan sadar kalau ternyata aku di klinik.
Aku benar - benar tidak ingat kalau aku tertidur di klinik.
Tiba - tiba ada suara yang cukup keras di luar kamarku. Aku yakin itu suara Elysia tapi aku tidak dapat mendengar dengan jelas apa yang dia bicarakan. Aku hanya dapat mendengar beberapa kata saja.
".... kenapa kau masih melakukan hal itu padanya?!"
Hanya itu saja yang dapat kudengar.
Aku menggerakkan tubuhku lalu turun dari kasur.
Badanku tampaknya masih oleng karena tubuhku masih butuh istirahat tapi akhirnya aku berhasil menggapai gagang pintu dan membukanya.
"Elysia?" Panggilku. Namun tidak ada siapa - siapa di sana.
Untuk sesaat aku mencoba untuk menutup pintu namun aku segera berhenti saat hidungku mencium sesuatu.
"Bohong..." gumamku dengan pelan.
Aku mencium aroma Rheel.
Kuulangi aku mencium aroma Rheel. Ini bukan novel warewolf atau semacamnya tapi tubuhku lebih sensitif di Aswald, begitu juga dengan indera penciumanku.
Aku segera membuka pintuku lebar - lebar dan keluar dari kamarku.
Detak jantungku rasanya berdetak lebih kencang, lebih kuat dibandingkan sebelumnya.
Sudah sebulan sejak terakhir kali aku bertemu dengannya. Sebenarnya dalam waktu sebulan ini, aku melihat sosok Rheel sebanyak 4 kali tapi aku sama sekali tidak pernah berbicara dengannya.
'Kenapa Rheel ada di sini? Apa dia mencariku? Apa dia khawatir dengan keadaanku?'
Kepalaku terus mencoba berpikir—mencari alasan mengapa Rheel bisa berada di depan kamarku beberapa saat yang lalu.
Tanpa menggunakan alas kaki, aku segera berjalan ke arah pos tempat para perawat biasanya berada.
Saat melihatku, mereka segera berjalan dengan cepat dan mencoba untuk menopang tubuhku.
"Nona Rin, apa yang sedang anda lakukan? Anda harus beristirahat." Katanya dengan nada khawatir dan sedikit ketus karena aku terlalu keras kepala.
Dengan pelan, aku menggelengkan kepalaku. "Aku tidak apa - apa, ngomong - ngomong apakah Rheel datang... mengunjungiku?"
Perawat itu segera melihatku dan menjawab dengan pasti. "Benar sekali Nona, sebenarnya Tuan Rheel dan Nona Elysia sedang berbicara di depan kamar anda, tapi saya takut anda terbangun jadi saya meminta mereka untuk berbicara di luar klinik."
Aku segera mengangguk dan mengatakan kalau aku akan ke tempat mereka. Awalnya perawat itu menghalangiku dan memintaku beristirahat tapi setelah benar - benar memohon, akhirnya dia membiarkanku pergi.
'Aku tidak tahu apa yang akan kukatakan saat aku bertemu dengan Rheel nanti, tapi aku tidak bisa menahan rasa rinduku...'
Tiba - tiba badanku tersentak dan aku terdiam.
Ingatan mengenai malam itu... malam di mana aku terakhir kalinya berbicara dengan Rheel kembali ke kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGEND OF ASWALD - The Gift Holder
Fantasy"Tidak! Apapun yang terjadi aku harus menemukannya! Aku tidak bisa kehilangan dia 'juga'... Dia adalah orang yang paling berharga untukku. Kumohon... jangan ambil dia dariku." . . . Perebutan The Mystic Stone telah mencapai akhir, tapi perebutan The...