BAB 8

1.5K 191 18
                                    

GUYYSSS maaf sekali lagi karena author sempat vakum lagi TTATT

Untuk menutupi kesalahan author, author mengupdate 3 chapter sekaligus!!

Ditunggu chapter selanjutnya ya~

Oh iya, foto ini adalah foto Zach! Karakter baru di buku ini~
Semoga kalian suka dengan dia ya!
Foto ini bukan milik author :p
Dimohon like and commentnya!
Ciao~

-----------------------------------------------------

*Zach's POV

Bau roti yang baru saja di panggang tercium—membuat perutku yang kelaparan ini berbunyi dan aku menelan air liurku dengan keras.

Aku mengintip dari balik pintu sambil memastikan tidak ada orang yang melihatku.

Terik matahari yang keras tidak membuatku terganggu sama sekali. Lagipula aku sudah hidup di jalan selama hidupku.

Baju yang kupakai kini sudah sangat kusam dan memiliki banyak lobang. Yah, aku sudah memakainya kurang lebih 8 bulan mungkin? Tampaknya aku harus mencari baju lagi.

Aku kembali menelan air liurku dan mencoba untuk menahan rasa laparku karena sudah tidak makan selama sehari.

Mataku dengan cermat mengamati pergerakan bibi penjual roti itu—mencari - cari celah dan timing yang tepat untuk masuk dan mengambil rotinya.

Tiba - tiba bunyi 'TING' yang keras terdengar dan bibi itu segera berkata.

"Oh, roti keju dan hamku sudah jadi~" katanya setengah bernyayi lalu masuk kembali ke dalam dapurnya.

Sebenarnya roti keju dan ham yang baru saja jadi itu terdengar sangat enak, namun jika aku harus menunggu lagi tampaknya aku bisa pingsan karena kelaparan.

Saat itu juga, aku melangkah masuk dengan cepat ke dalam toko itu lalu mengambil beberapa roti dan melemparnya ke dalam topiku.

Tiba - tiba bunyi pintu yang terbuka terdengar dan seseorang lelaki berbadan besar dan tegap yang memiliki tato di kedua tangannya masuk ke dalam toko.

Dia melihatku dan matanya mengkilat marah lalu dia berteriak dengan suaranya yang berat dan kencang. "Pencuri!!!"

Aku segera memegang topiku dengan erat dan langsung berlari ke arahnya dengan cepat.

Lelaki bertubuh besar itu segera menundukkan badannya untuk menangkapku namun aku segera melompat dan menginjaknya tepat di wajahnya.

Dia berteriak dan mengarahkan kedua tangannya ke arah kepalanya namun aku segera melompat dan turun dari pundaknya dan berlari sekencang mungkin.

Dia memegang hidungnya yang kesakitan lalu kembali berteriak dengan sangat keras. "Pencuri! Anak itu mencuri roti istriku!!!"

Dan seketika itu juga, beberapa penduduk segera berlari mengejarku.

Aku segera mendecakkan lidahku dan berbelok ke kiri memasuki sebuah lorong.

"Huh, mereka tampaknya meremehkanku." Kataku di sela - sela napasku dan aku segera berbelok ke kanan di belokan kedua, kemudian ke kanan lagi di belokan pertama.

Aku tumbuh dan besar di lorong - lorong ini.

Orang tuaku membuangku saat aku berumur 4 tahun dan entah mengapa aku berhasil selamat hingga sekarang. Aku juga tidak mengerti namun aku tidak akan menyerah.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang