*Sharon's POV
Aku membuka mataku dengan perlahan, sadar kalau matahari sudah terbit ditambah dengan suara yang kudengar tak jauh dariku.
"Ah maaf Sharon, aku membangunkanmu." Gumam Karen dengan senyumannya yang lembut. Dia segera menyapaku sambil menanyakan kondisiku yang kubalas dengan sebuah anggukan.
"Tidak usah kau pikirkan, lagipula tidurku benar – benar nyenyak." Gumamku sambil bersiap – siap untuk Grand Meeting hari kedua.
Kemarin malam dari pukul 10, kami mengadakan meeting di ruangan Shadow hingga pukul 1 subuh. Tentu saja, jam tidur kami memang berantakan dari awal dan kami memang jarang tidur. Namun Rynelf memberikan sihir ke kami sehingga membuat kami ngantuk dan tidur dengan lelap. Aku sangat bersyukur dan berterima kasih soal itu karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi.
Saat itu juga, aku menundukkan kepalaku. Rynelf memberikan sihir pada kami padahal dia sendiri tidak bisa tidur. Kuharap kami dapat menyelesaikan semua ini dengan cepat. Rynelf benar – benar terlalu memaksakan dirinya sendiri.
Aku mengarahkan tangan kananku ke perut bawah kiriku—tempat Identify Markku berada.
Tatapan dingin mata Seth kemarin kembali muncul di dalam kepalaku—membuatku mual dan perutku kesakitan. Sudah 10 tahun lamanya aku tidak melihatnya. Seth... benar – benar berbeda.
Dia terlihat jauh lebih dingin, lebih jauh dan lebih mengerikan, namun juga... entah mengapa aku melihatnya menjadi makin rapuh. Rasanya aku melihat dirinya yang penuh retakan dan bobrok—sedikit lagi akan hancur.
Tanpa sadar, aku mengeratkan kepalan tanganku dan menahan tubuhku untuk tidak gemetar. Kenapa aku merasa sangat takut? Aku bukannya takut dia akan membunuhku atau dia bermaksud untuk menjauhkan dirinya dariku. Aku bahkan tidak takut dengannya, hanya saja... aku takut Seth akan pecah berkeping – keping.
"Sharon? Kau baik – baik saja?" suara Karen mengagetkanku—membuatku tersentak sedikit. Karen terkejut bukan main namun aku segera menenangkannya. Karen memang sangat peka dengan perasaan orang lain. Aku sendiri juga harus fokus!
Setelah menggenakan seragam resmi Shadow, kami keluar dan bertemu dengan anggota Shadow yang lain. Semuanya terlihat bugar karena telah tidur dengan nyenyak terutama Zach. Dari kemarin dia terlihat kewalahan mengikuti topik pembicaraan Grand Meeting yang penuh dengan cerita politik Kerajaan dan organisasi yang berat untuk anak seusianya. Ditambah lagi dengan meeting tambahan Ketua yang memakan waktu cukup lama, namun kini mata hijau pucatnya bersinar dengan semangat yang membara.
Rheel, Kevin dan Elysia datang dan membawakan sarapan bagi kami semua. Tentu saja sarapan ini juga terbuat dari sihir—mengisi fisik juga energi sihir kami seutuhnya. Zach awalnya terlihat tidak puas karena dari dulu dia katanya selalu makan makanan biasa yang tidak mengandung sihir. Tapi dia beruntung karena Rheel membawakan sebuah potong roti biasa yang membuat mata Zach berbinar – binar bahagia.
Kami makan dengan lahap kemudian kembali memasuki balkon tempat Grand Meeting dimulai. Sesaat memasuki ruangan meeting ini, aku menahan napasku dalam.
Suasana dalam ruangan ini benar – benar berat dan menegangkan. Semua orang tampaknya sangat waspada sambil memperhatikan gerak – gerik orang lain. Rynelf melirikku sambil melemparkan senyuman khasnya seolah – olah aura berat dan menegangkan yang menggantung di udara ini tidak mengganggunya sama sekali.
Aku menganggukkan kepalaku lalu mulai menangkis aura gelap ini menjauh dariku—membuat tubuhku berjalan dengan tegak dan percaya diri. Anggota – anggota yang lain mengikuti kami dan kami duduk di tempat kami seperti kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
LEGEND OF ASWALD - The Gift Holder
Fantasy"Tidak! Apapun yang terjadi aku harus menemukannya! Aku tidak bisa kehilangan dia 'juga'... Dia adalah orang yang paling berharga untukku. Kumohon... jangan ambil dia dariku." . . . Perebutan The Mystic Stone telah mencapai akhir, tapi perebutan The...