BAB 29

1K 154 26
                                    

*Rheel's POV

Mataku terbuka dengan perlahan saat merasakan sebuah air yang hangat menyentuh pipiku.

Dihadapanku, seorang gadis dengan rambut coklat panjang dengan mata hijaunya yang terang sedang menatapku. Air mata berjatuhan dari kedua matanya dan saat dia tahu aku sudah bangun, dia langsung memelukku dengan kencang.

"Rheel!! Akhirnya kau bangun!" kata Elysia dengan kencang dan memelukku dengan cukup kuat.

Aku langsung meringis kesakitan dan Elysia langsung melepaskan pelukannya sambil menggumamkan kata maaf.

"Ini... dimana?" kataku sambil melihat sekelilingku.

Tempatnya gelap dan sangat - sangat pengap. Sepertinya dari tadi aku tidur di lantai batu—yang membuat seluruh tubuhku sangat sakit.

"Rheel, jangan bergerak dulu. Lukamu belum tertutup sepenuhnya." suara Kevin terdengar dari sampingku dan dia membantuku agar aku dapat bersandar di sebuah dinding.

Mataku melebar saat melihat tempatku terbaring tadi.

Sebuah genangan merah yang cukup besar terlihat dan darah itu berasal dari perutku.

Elysia langsung menghapus air matanya dan mulai berkata. "Kau terluka parah Rheel, namun mereka bahkan tidak merawat lukamu dengan alasan Royalty dapat menyembuhkan diri mereka sendiri dengan cepat! Sungguh kejam."

Aku langsung teringat akan kejadian sebelum aku tidak sadarkan diri.

Mengenai Rin, mengenai bola emas yang keluar dari tangannya juga rantainya yang berwarna biru yang dapat melumpuhkan lawan. Juga saat dia menusuk perutku dari belakang dan saat Lars datang bersama dengan para Clonenya.

Kemudian aku juga mengingat, warna mata Rin yang terlihat mati dan juga berwarna merah terang. Ditambah dengan rambut pendeknya dan ekspresinya yang terlihat seperti boneka.

"Rin... Dimana dia?" gumamku sambil mencoba untuk berdiri namun Kevin langsung menahanku dengan kekuatan yang sangat kuat.

"Sudah kukatakan Rheel! Kau harus beristirahat! Kita tidak tahu apa yang akan terjadi selanjutnya!" katanya memarahiku dan akhirnya aku hanya dapat mendesah dan membiarkan tubuhku melemas.

Saat menyadari hal itu, Kevin langsung menjelaskan semuanya bagiku.

"Setelah kau tidak sadarkan diri, Lars membawa kita semua ke HQ Light dan mengurung kita di sini... Tampaknya ini penjara. Aku terus mencoba untuk menghancurkan dinding ataupun besi sel ini namun..." Kevin berhenti dan saat itu juga aku menyadari apa yang dia maksud.

Jeruji besi yang seharusnya berada dihadapan kami menyala dengan terang.

Cahaya emas mengelilingi besi itu—membuatnya menyala di gelapnya sel - sel penjara ini.

"Tampaknya cahaya emas yang mengelilingi jeruji besi itu merupakan cahaya yang sama dengan milik Lacey. Tiap kali Kevin mencoba untuk menyerang menggunakan DWnya, cahaya itu berpendar kencang dan menahan semua serangan Kevin—membuatnya tidak dapat menghancurkan jeruji besi itu." Elysia menatapku dengan khawatir karena lukaku namun aku meyakinkannya bahwa aku baik - baik saja.

Kevin menghela napas dalam kemudian melanjutkan. "Jujur saja, kita tidak memiliki pilihan lain selain menunggu apa yang Light hendak lakukan ke kita. Dan kau Rheel, jangan bersikap gegabah, kau harus menyembuhkan lukamu dulu."

Aku menganggukkan kepalaku dengan cepat dan entah mengapa rasanya aku dapat berpikir dengan tenang.

Walaupun aku tahu kalau Rin sedang berada di Light dan ingatannya dihapus dan dia dimanipulasi oleh Seth, tapi setelah melihatnya dengan kepalaku sendiri, aku tidak dapat menahan rasa lega yang muncul di hatiku.

LEGEND OF ASWALD - The Gift HolderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang