"Gue bosen banget, Lang."
Sambil menghembuskan napas bosan Indi beraalih kepada ponselnya berharap ada balasan dari Faga. Sudah sekitar tiga jam yang lalu Indi menunggu balasan dari suaminya itu tetapi tak kunjung tiba.
Sampai-sampai dirinya menyepam chat buat Faga agar lelaki itu dapat melihat notifikasinya dan membacanya. Tetapi, Indi harus berpikir positif, mungkin Faga lagi istirahat sejenak ditempat tinggalnya atau bahkan nongkrong. Bisa jadi, karena waktu mereka jauh beberapa jam.
Indi mengecek kembali chat dirinya apakah ada timbul bacaan read, ternyata tidak. Tidak sesuai harapannya.
By?By?
Faga? Kamu lagi istirahat ya?
Ga?
P
P
P
Sayang ... 💖
Jaga kesehatan kamu disana ya. Mungkin sekarang kamu lagi tidur atau apa, tetep jaga kesehatan ya.
Ruang Kosong.
Hehe, nggak deng😂 maaf ya😚
Read ih.
Terakhir, pesan itu yang Indi kirim kepada Faga tetapi apa boleh buat. Indi hanya bisa menunggu, menunggu, dan menunggu.
Benar kata orang-orang.
Menunggu itu melelahkan, apalagi menunggu yang tidak pasti.Gilang menghisap vape nya menghembuskannya membuat asap yang mengepul-ngepul bertebaran kesanakemari. Indi mengerutkan dahinya sejenak ketika mencium bau asap itu, lalu ia seperti ingin muntah saja.
"Bau amat asapnya, ewh." Ringis Indi mengibaskan tangannya menghusir asap agar cepat menghilang.
Gilang terkekeh mencubit pipi Indi gemas. "Vape aromanya harum kalik, jalan yuk? Kemana gitu."
Indi menggeleng lemah.
"Nggak ah dirumah aja." Balas Indi.
"Ayolah."
"Nggak."
"Ayooooooo."
"Nggak Gilang."
"Ke kafe Sandi aja gimana?" Tawaran Gilang sukses membuat mata Indi melebar seketika. Gilang menyeringai puas ketika melihat respon gadis yang duduk disebelahnya.
"Gimana, mau nggak?" Ajak ulang Gilang meminta jawaban.
Indi mengangguk, "Oke, gue juga kangen sama Filda. Ntar ya, gue ambil tas dulu."
"Oke."
• • • •
"Nongkrong sama temen emang obat paling ampuh ketika kita galau."
Sesampainya mereka dikafe Sandi, Indi turun melepas helmnya lalu memberikannya kepada Gilang, Gilang tersenyum tipis menaruh kedua helm mereka berada diatas jok motor.
Keduanya berjalan beriringan menuju pintu masuk sesekali berbicara membahas sesuatu, tertawa. Indi duduk tepat disebelah Filda yang sedang tersenyum dengan dirinya.
"Kangen banget gue sama lo, Ndi." Kata Filda memeluk Indi.
Indi terkekeh sambil mengikat rambutnya menjadi satu gumpalan memperlihatkan leher jenjangnya yang putih, leher itu juga dihiasi oleh kalung emas putih dari Faga, buah kalung itu berbentuk angka 04 yaitu adalah tanggal dimana keduanya resmi menjadi sepasang suami-istri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
RomanceSequel Infasilran. Semenjak kepindahan Faga yang memilih untuk kuliah di Belanda untuk menggapai cita-cita nya sebagai Dokter mempelajari ilmu lebih dalam lagi. Awalnya Indi sangat setuju dengan pilihan Faga, karena itu adalah bahagia Faga bahagia I...