Motor besar itu yang awalnya berderum kencang kini lenyap seketika saat kendaraan beroda dua itu berhenti saat masuk ke halaman rumah yang sedikit luas. Si pemilik motor besar itu pun turun dengan ciri khasnya sendiri.
Ketukan sepatu converse itu terdengar saat ia berjalan. Menaiki anak tangga yang berjumlah empat tadi lalu setelah sampai di depan pintu ia merapikan kemeja yang di pakainya itu.
Cowok itu mengetuk pintu sebanyak tiga kali.
"Assalamualaikum..." Ucapnya.
Tidak lama kemudian, seorang perempuan dengan jas putih di pundaknya membuka pintu perlahan.
"Wa'alaikumsallam. Eh Gara, tumben nggak langsung nyelonong masuk." ucap Wanita itu.
Gara menyengir. "Gue juga mau sopan kali Ndi,"
"Iya deh iya. Ayo masuk, gue mau ambil tas dulu." jawab Indi sembari terkekeh kecil.
Gara masuk ke dalam rumah Indi, bukannya menuju ke ruang tamu untuk menunggu sang pemilik rumah, cowok itu mengacir pergi ke dapur karena merasa lapar. Ia pun berniat untuk membuat roti dengan selai kacang.
Indi baru saja naik ke lantai dua seperti apa yang di katakan wanita itu tadi, ia akan mengambil tasnya lalu turun kembali.
Bagi Gara, ia sudah terbiasa dengan apa yang ia lakukan di rumah Indi. Karena dulu hingga sekarang ia sudah sering seperti itu. Toh, yang punya rumah juga acc saja.
Dua roti tawar yang sudah ia taburkan juga dengan selai kacang tadi berada di genggamannya sekarang ini, lalu cowok itu menuju ke ruang tamu menunggu Indi. Ia menjemput Indi untuk pergi bersama ke Kampus.
Ini sudah bagian dari tugasnya menjaga Indi disuruh oleh seseorang, siapa lagi kalau bukan sahabatnya yang sekarang ini berbeda negara dengannya. Ia adalah Faga, si lelaki yang jarang memberikan kabar padahal ada yang menunggu kabar darinya.
Jahat bukan?
Lima menit berlalu, Gara masih setia menunggu Indi. Gara mencebikkan bibirnya karena merasa bosan.
Itu anak ngambil tas apa dandan lagi? tanya Gara dalam hatinya sendiri.
"Ndi! Lama amat lu sumpah!" Gara berteriak.
"Iye Gar, gue tadi lagi ngebuka laptop tadi nyelesin tugas dari dosen." jawab Indi.
Indi turun dari tangga sambil menenteng sebuah tas yang Gara yakini itu adalah tas laptop Wanita itu. Gara berdiri dari duduknya kemudian duluan keluar dari rumah Indi.
Saat keduanya telah di teras rumah. Gara menyalakan mesin motornya, sedangkan Indi mengunci rumah.
Saat selesai menguci rumahnya, Indi berlari kecil menuju motor Gara. Saat ia sudah menaiki motor Gara barulah Gara menancapkan gas meninggalkan perkarangan rumah Wanita cantik yang yang sedang di boncenginya itu.
••••
Setelah sampai di parkiran, Indi turun terlebih dahulu sembari menunggu Gara yang sedang mematikan mesin motornya kemudian melepas helmnya dari kepalanya itu.
"Lo langsung ke kelas Gar?" tanya Indi.
Keduanya perlahan jalan sambil berbincang ringan, tak kala juga saat melintasi teman-temannya yang menyapa dirinya dan dibalas hangat oleh Indi maupun Gara.
"Iye. Gua mau ngerjain tugas yang semalem belom kelar, dikit lagi sih," jawab Gara sekenanya.
"Ohh."
KAMU SEDANG MEMBACA
Long Distance Relationship
RomanceSequel Infasilran. Semenjak kepindahan Faga yang memilih untuk kuliah di Belanda untuk menggapai cita-cita nya sebagai Dokter mempelajari ilmu lebih dalam lagi. Awalnya Indi sangat setuju dengan pilihan Faga, karena itu adalah bahagia Faga bahagia I...