26. Hujan malam

27.8K 2.5K 278
                                    

Baca ulang maaf hehe. Tadi ada yang kurang.

''Aku tetap disini, menunggumu bahwa aku masih mencintaimu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

''Aku tetap disini, menunggumu bahwa aku masih mencintaimu."

—Indi Prisila H.

🔥🔥🔥

Angin berhembus kencang diiringi dengan suara mengerikan diatas sana, awalnya ada bintang bertaburan diatas sana, tapi awan hitam menyergap bintang itu semua, dan pada akhirnya turun air sedikit-dikit tapi lama kelamaan menjadi turun dengan cepat. Hawa dingin dapat dirasa karena di koridor rumah sakit terbuka menuju ruangan para Dokter berada.

Langkah kaki seorang Dokter wanita cukup menarik perhatian pengunjung untuk menjenguk kerabatnya. Perempuan itu tersenyum ramah menambah kesan kecantikkannya. Di koridor rumah sakit ini ia dapat melihat seorang lelaki berbadan tegap dengan gaya yang terkesan cool itu celingak-celinguk mencari seseorang yang entah siapa itu.

Ia pun berjalan mendekati, kemudian setelah sampai berada didekat lelaki itu, ia menepuk ringan bahu lelaki itu dengan terkekeh.

Lelaki itu berbalik badan lalu matanya membulat seketika, ia merengkuh badan perempuan itu dengan cepat. "I miss you, babe."

Indi terkekeh menghapus air matanya yang sedikit terjatuh. "Me too."

"Abang jahat ih! Kenapa baru pulang sekarang? Sok keren lagi make jas segala," ucap Indi kesal.

Ragi tertawa melihat wajah adiknya yang kesal seperti itu ia pingin mencubit pipi yang menggemaskan itu. "Baru bisa balik ke Indo sekarang bego."

Indi cemberut menghiraukan perkataan Ragi lalu kembali mengomeli kakak pertamanya itu. "Abang juga kenapa balik?"

"Dih, gue balik salah, nggak balik salah juga. Mati gue nih," balas Ragi mendramatisir.

"Yaudah mati aja sana."

Ragi spontan melotot. "Yee! Candaan kalik gua, yakalik gua mati masih jomblo."

"Abang ngapain ketempat aku magang?" tanya Indi penasaran.

Karena setahu Indi kakaknya itu tidak bekerja sebagai Dokter ditempat ia magang sekarang, malahan cowok itu bekerja disebuah rumah sakit terkenal di Jakarta sebelum cowok itu ditugaskan ke luar negri. Ragi telah mendapatkan gelar sebagai seorang Dokter setelah ia mengucapkan sumpah dan sewaktu itu Ragi menangis karena berhasil menggapai cita-citanya dan melawan phobia takut darahnya itu.

"Gue mau ketemu Direktur rumah sakit ini." Ragi menampilkan senyum manisnya.

"Hah? Mau ngapain?" tanya Indi. "Abang mau nyogok yaaa supaya kerja disini? Hayo ngaku, nggak laku lagi disana?"

Indi tersenyum manis namun terlihat menyebalkan dimata Ragi. Lantas ia menoyor dahi Indi yang terus maju ke wajahnya. "Bukan bego. Gue mau bicara soal kerjasama."

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang