39. Kesalahpahaman

15.3K 1.8K 100
                                    

"Sesungguhnya rugilah seorang pria, jika melepaskan wanita yang cantik hatinya demi mendapatkan wanita yang hanya cantik wajahnya."

- Sila.

****

"Aku seneng deh," kata Indi sembari tersenyum.

"Hm?" Faga menoleh, mengecup kening Indi pelan. "Seneng kenapa, Sayang?"

Indi terkekeh mendengar sebutan itu. Karena pria yang di sampingnya itu jarang sekali memakai kata-kata yang mampu membuat dirinya menjadi wanita beruntung yang mendapatkan Faga. Entah mengapa, Indi sangat mencintai Faga. Cowok itu mempuyai ketertarikan sendir.

"Seneng karena aku milik kamu, hehehe."

Faga terkekeh, mempererat pelukannya karena merasa rindu hangat dari pelukan itu. Beberapa bulan tidak bertemu menimbulkan kerinduan yang selama ini ia pendam, dan segala lindungan terhadap wanita yang di cintainya itu.

Pertanyaan yang ada di pikiran Faga sekarang adalah; kapan drama yang ia perankan terhenti atas suruhan orang itu?

"Do you know? I am very very very happy to see you now." ucap Indi tersenyum lebar.

Senyuman dari wanita itu tidak pernah luntur dari wajah cantiknya itu, Indi terus tersenyum, merasa sangat bahagia pada hari ini. Faga yang mendengar perkataan Indi hanya bisa menanggapinya dengan senyuman juga.

"Me too, by." jawab Faga sekenanya.

Indi tiba-tiba bergeming, melepaskan pelukan yang di berikan Faga, kemudian cewek itu duduk diatas brankar Faga sambil menyilangkan kakinya dengan santai, terlihat tidak perduli bahwa Faga sedang sakit. Sama halnya yang Indi lakukan, Faga juga melakukan hal yang serupa.

Kini, dua orang itu saling duduk berhadapan. Faga menunjukkan wajah bingungnya, sedangkan Indi, ia terlihat sedang berpikir keras.

"Kamu kenapa?" tanya Faga lembut.

Indi menoleh, menatap mata kecoklatan itu.

"Aku mau minta penjelasan." ujar Indi.

Faga mengerutkan dahinya, heran. "Penjelasan? Penjelasan apa?"

"Semuanya." jawab Indi. "Semua, segala sikap kamu yang aneh, sikap kamu yang ilang-ilangan. Sikap kamu yang berubah cuek. Pokoknya, aku mau minta penjelasan secara detail. Aku nggak mau berantem, karena kita bukan lagi anak labil SMP yang marah-marah nggak jelas. Aku mau kita bicarainnya dengan kepala dingin. Paham?"

Faga bergeming, masih menatap Istrinya dengan tatapan yang sulit di artikan. Faga kemudian memalingkan pandangannya, lalu menghela panjang napas beratnya. Faga belum siap untuk menceritakan semuanya.

"By, aku belum bisa ceritain ke kamu. Please?"

Wajah Faga terlihat memelas, cowok itu kini menggenggam tangan Indi.

"Aku janji, bakal ceritain semuanya." kata Faga. "Semuanya, nggak ada yang ketinggalan. Tapi bukan sekarang, kamu paham?"

Indi menggelengkan kepalanya, mata Indi terlihat berkaca-kaca. "Enggak! Aku mau sekarang. Aku mau minta penjelasan semuanya dengan tingkah aneh kamu, tingkah ketus kamu, tingkah kamu main-main di belakang aku!"

Faga terkejut. "Aku ada main-main apa sama kamu, Sayang? Ya, aku akuin aku aneh akhir-akhir ini, aku ketus, cuek sama kamu. Tapi... main-main di belakang? Sumpah demi Tuhan aku nggak pernah begitu sama kamu."

Air mata telah jatuh, membasahi pipi Indi. Cewek itu menarik napas panjang, menyeka air matanya kemudia mendongak kembali.

"Aku ada banyak pertanyaan buat kamu, tolong jawab dengan jujur. You know right? I hate people who like to lie!"

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang