20. Bandara (1)

25.9K 2.2K 178
                                    

"Kamu tau apa yang aku takutkan? Aku takut kalau aku tiba-tiba berpaling dengan yang lain ketika aku sudah nyaman dengan dia

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kamu tau apa yang aku takutkan? Aku takut kalau aku tiba-tiba berpaling dengan yang lain ketika aku sudah nyaman dengan dia."

- Fagarandy Juniar


• • •

"Hati-hati," ujar Indi sedih. "Kalau udah sampai telpon aku ya, jaga kesehatan disana jangan sibuk mulu inget kesehatan kamu juga. Belajar yang bener biar bisa ngejar cita-cita kita berdua, yang terakhir sih intinya kamu nggak bakal berpaling dari aku. Inget ada kami semua disini yang nunggu kamu pulang, jangan ke-enakan di Negara orang, nggak baik!"

Tadi malam saat mereka berdua sedang menikmati makan malam terganggu karena suara nada dering dari ponsel Faga sehingga Faga menghentikan kegiatan makannya. Indi pun juga ikut berhenti makan saat melihat raut wajah Faga berubah menjadi mengeras, di dalam pikirannya banyak timbul pertanyaan yang harus ia lontarkan kepada Suaminya itu.

Indi bertanya mengapa tetapi Faga menjawab dengan sebuah kata-kata yang membuat bahu Indi melemas ke bawah. Padahal baru saja Indi menikmati saat-saat indah bersama Faga saat cowok itu berlibur ke Indonesia. Tapi harus kembali lagi karena Faga menyatakan bahwa ia akan pulang ke Belanda besok. Lihat? Besok. Faga tidak memberitahu apa alasannya, hanya cowok itu menjadi diam setelah menerima panggilan itu.

Mau tidak mau, rela atau tidak Faga harus pulang ke Belanda. Dan, disinilah dua orang itu saling berhadapan memancarkan mata sendu keduanya seakan-akan salah satunya akan pergi jauh. Benar bukan? Faga akan pergi jauh dari Indi.

Faga melirik arloji hitamnya di lengan kirinya. Lalu mendecak pelan sambil melihat perempuan di hadapannya ini.

"Iya sayang. Aku bakal inget semua itu kok, nggak bakal aku berpaling dari kamu, dari sekian banyaknya wanita di dunia ini hanya kamu yang tetep di hati aku. Aku juga bakal inget kamu, keluarga, dan temen-temen yang lainnya." Kata Faga.

Lalu Gara menyeletuk dari arah belakang dengan teman-teman yang lainnya yang baru saja datang. "Kesannya lo bakal lupain kita semua Ga,"

"Nggak lah." Jawab Faga seraya terkekeh pelan.

Memang benar, para teman-temannya sewaktu SMA ikut mengantar dirinya sekalian berpamitan, hanya saja kurang Reza yang masih terbaring lemas di atas ranjang Rumah Sakit sedangkan Tasya lah yang menjaga cowok malang itu.

Sandi menepuk bahu kanan Faga sebagai tanda persahabatan mereka berdua yang telah terjalin lama. "Ti-ati lo."

"Yoi." Setelah menjawab, mata Faga bergerak melihat seorang cowok sedang menyilangkan tangan sambil melihatnya.

Faga hampir saja memukul cowok di hadapannya ini sekarang jika tidak melihat sekeliling yang ramai. Hanya saja ia ingin bersama cowok itu, rindu setiap waktu ia bersama cowok itu sewaktu dulu. Faga marah. Ya, Faga marah karena Joshua tidak memberitahukan tentang apa yang cowok itu alami, dan juga marah mengapa Joshua tidak mengatakan yang sebenarnya tetapi malah pergi jauh meninggalkan orang-orang yang menyayangi dirinya.

Di lepaskan itu mudah, melepaskannya itu yang tidak mudah.

"Hati-hati Ran," suara Joshua akhirnya terdengar. "Terus jangan sampe lo berpaling sama cewek lain disana, ada bini lo disini kalau sampe lo macem-macem gue sama yang lainnya langsung nyamperin lo ke Belanda sana."

"Aduh, Landy atut." kekeh Faga geli.

Joshua menggeplak kepala Faga pelan lalu mendecak kesal. Sahabatnya ini tidak berpengaruh sekali sama kata-katanya yang terlamapau pedas.

Indi terkekeh melihat Joshua dan Faga yang sedang berdebat kecil lalu ia menatap nanar Suaminya yang sangat ia sayangi ini. Firasatnya buruk entah mengapa, sejak Faga tidak memberitahukan apa alasan lelaki itu pulang secepat ini tapi ia akan tetap percaya kepada Faga bahwa lelaki itu tidak akan pernah mengecewakannya.

Derik bersender di pilar Bandara Soekarno-Hatta dengan style-annya yang terlihat seperti model terkenal. Derik memang tampan, tetapi ia masih merasa rendah jika berdiri di depan Joshua yang lebih tinggi darinya itu. Derik yang merasa di liatin oleh Faga menoleh lalu mengedipkan matanya genit.

"Anjeng," kata Faga geli. "Lu jangan suka bolos-bolos kuliah lu, mau makan apa nanti calon istri lu hah?"

Derik memutar bola matanya malas. "Hm.''

Memang benar semenjak lulus SMA dan melanjutkan Kuliah tiba-tiba saja Derik berubah menjadi sering bolos pada saat materi bukan itu saja, Derik bahkan berkelahi dengan Dosennya yang menegur Derik beberapa kali karena bermain ponsel di saat Jam pelajaran berlangsung. Tentu saja yang salah disini adalah Derik.

Semua tidak tahu mengapa Derik berubah seperti itu. Tetapi, sikap dan sifat Derik tidak berubah kepada teman-temannya SMA.

Gilang yang sudah kembali ke Jakarta tadi pagi masih setia menatap Indi yang sedari tadi ia tatap.

Cantik banget si Ndi lu lagi diem gitu, batin Gilang memuji.

"Woy, ngapa lu liatin bini gue gitu." Ucap Faga.

Gilang mengalihkan perhatiannya kepada Faga. "Gue ngelamun kok, nggak ngeliatin bini lu."

Faga tertawa menganggap juga itu bercanda, lalu melihat arloji hitamnya lagi.

"Yaudah gue udah mau berangkat nih bentar lagi. Gue masuk ya, jagain istri gue lo semua jangan sampe dia nangis atau lecet, gue percaya sama lu pada bisa ngejagain Indi. Gue bakal kangen kalian," ujar Faga sendu.

"Siap bosque." Jawab semuanya serempak.

Indi langsung memeluk Faga menyembunyikan kepalanya di dada Faga karena merasa tidak mau melepaskan Faga. Jujur saja Indi sebenarnya ingin ikut bersama cowok itu mengingat Faga menawari dirinya yang ikut tinggal di Belanda, tetapi Indi juga tidak mau merepotkan Faga.

"Udah sayang, aku masuk ya." Faga menggeret kopernya.

"Hati-hati Ga!'' seru semuanya dan di jawab dengan jempolan tangan Faga sambil mengangguk.

Indi masih saja menatap Faga hingga masuk dan menghilangnya badan cowok itu.

"Ndi, ayo pulang." Ajak Gilang dan Sandi.

Indi menyeka air matanya yang hampir terjatuh, lalu mengangguk tersenyum tipis kepada teman-temannya semua.

Selamat sampai tujuan sayang, kata Indi membatin.

🔥🔥🔥

kyaa, akhirnya aku update juga😁 setelah lama ngaret wkwk.

oh iya follow Instagram aku untuk mengetahui Give Awaynya kapan! Wehehe, iya aku mau ngadain Give Away untuk merayakan 50k Followers😘

Follow ; @tarangexl

satu kata buat part ini?🙈

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang