32. Pertemuan misterius

26.2K 2.5K 564
                                    

Selamat membaca kembali! Semoga suka setelah beberapa bulan tidak update. Gimana perasaan kalian?:")

- - - -

Seorang Pria dan Wanita masuk dengan bergandengan tangan begitu mesra sambil tertawa kecil. Berjalan menyusuri mall yang terkenal di Belanda.

"Kamu mau makan dulu apa gimana?" tanya Pria itu.

Wanita dengan rambut pirangnya itu menaruh telunjuknya di dagu, terlihat berpikir.

"Hmm, bagaimana kalau kita makan terlebih dahulu, mau tidak?" tawar Wanitanya.

"Oke. Ayo makan dulu."

Keduanya pun mulai mencari tempat makan yang bagus yang berada di mall. Tidak lama itu, masuklah mereka di restoran ternama bertema restoran couple.

Saat keduanya masuk dan mencari tempat, mereka mendapatkannya di ujung sudut lalu duduk disana. Kemudian seorang pelayan datang menawari mereka ingin memesan makanan dan minuman seperti apa.

Setelah memesan, kedua orang itu hanyut dalam pikiran masing-masing dan perasaan mereka yang kini hanya diri mereka sendiri saja yang merasakan. Rachel dengan perasaan senangnya, sedangkan Faga yang merasakan bingung saat ini.

"Ga," panggil Rachel.

Faga hanya merespon dengan deheman sembari memainkan ponselnya itu.

Rachel ragu untuk mengatakan perasaannya sekarang ini. "Terima kasih ya, aku sangat senang bisa berdua seperti ini denganmu."

"Iya, santai aja. Sama-sama." Balas Faga sekenanya.

Rachel tersenyum getir melihat respon Faga yang sesantai itu. Memangnya apa yang ia harapkan dari kata-katanya itu? Faga akan memujinya? Oh, jika memang benar Rachel berkali-kali lipat senang saat ini. Harapannya pupus saat mendengar kata-kata menyakitkan itu, sangat sakit.

Faga juga masih berada di atas wajar merespon perkataan Rachel. Toh, itu respon yang baik bagi seorang teman, bukan?

Lalu, apa salah dirinya?

Tidak lama itu, makanan datang dengan begitu cepat. Kedua orang itu mengucapkan terimakasih kepada pelayan lalu menyantap makanan mereka sambil berbincang ringan.

- - - -

"Hmm, bagaimana kalau yang ini? Bagus tidak?" tanya Rachel.

Setelah pergi mengisi perut tadi Rachel mengajak Faga untuk menemani dirinya berbelanja baju, awalnya Faga menolak karena ingin menonton film yang baru tenar sekarang ini.

Tetapi, Rachel merengek minta di temani akhirnya Faga mengalah dan mengikuti langkah Rachel menuju pusat perbelanjaan baju terkenal di mall Belanda itu.

Faga tersenyum tipis sambil menganggukan kepalanya mengiyakan pertanyaan Rachel. Tetapi, wanita itu masih merasa tidak puas jika Faga tidak mengatakan 'Iya, bagus.'

"Katakan iya, jika tidak aku tidak akan membelinya." Rachel memalingkan wajahnya.

Faga terkekeh, "Iya, itu bagus kok."

Rachel bahagia saat Faga merespon perkataannya dengan baik. Kembali lagi saat ia memilih baju yang sangat modern dan terkenal sekarang di Belanda ini.

"Ini?" tanya Rachel, lagi.

"Bagus. Ini juga bagus nih di badan kamu." Faga mengambil salah satu sweater berwarna pink.

Rachel tersenyum. "Ini? sepertinya seleramu sangat tinggi ya memilih sweater seorang perempuan."

"Iya. Gue sering nemenin Indi ke mall pas di Indo." Balas Faga mengacak rambut Rachel gemas.

Long Distance RelationshipTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang