Chapter 14

273 5 2
                                    

Ibu Sri mengundang semua keluarga besar ke acara makan malam bersama. Sengaja dia membuatkan pesta tersebut untuk memberikan berita gembira mengenai Kevin yang tidak lama lagi akan menjadi bagian dari keluarga besar mereka. Ibu Sri sudah membayangkan bagaimana kehidupan Mila akan benar-benar bak putri yang tinggal di istana mewah. Terlebih dia mengenal Kevin dari semenjak dahulu.

"Bu, Andre bolehkan mengundang teman Andre kemari?" Tanya Andre setengah memelas.

"Tentu saja, tetapi ingat! NO SMOKING!" Ibu Sri mempertegas.

Andre bersikap hormat bendera di hadapan Ibunya. Kemudian mencium kedua pipi Ibu, pertanda ucapan terima kasih karena mengizinkan teman-temannya untuk datang ke acara malam nanti.

Ibu Sri tersenyum, hari ini benar-benar hari yang penuh dengan kebahagiaan.

Sementara di kamar, Mila membuka akun IG-nya yang telah lama tidak dibuka. Melihat kabar terbaru dari kawan-kawan yang dulu dekat dengannya di Amerika. Sungguh rindu ingin bertemu mereka meski mereka berada di belahan bumi yang berbeda.

Mila melihat IG Kevin, tidak ada satupun update terbaru darinya. Foto IG-nya pun hanya mobil serta makanan saja. Namun, ketika mengklik foto Kevin betapa banyaknya wanita yang berkomentar pada foto tersebut. Tampaknya Kevin adalah pria terlaris sepanjang masa. Mila sempat merasa kesal, tetapi kenapa dia harus kesal? Ada batin yang sedikit tidak suka dengan kepopuleran Kevin di mata para kaum hawa.

Kevin memang tampan, banyak wanita yang dari dulu sampai sekarang masih mengejar cintanya. Mila sempat tidak percaya jika Kevin mencintainya semenjak bangku SMA. Kenapa dia begitu bodoh dalam menyadari hal tersebut. Sungguh diluar dugaan setiap orang karena semua tahu jika Mila dan Kevin hanya sebatas sahabat biasa.

Tiba-tiba masuk line dari Rudi, "OMG... lu pada mau merit terus nggak ngajak makan-makan ke gua?! Sahabat durjana lu pada!" Rudi mengecoh di grup Line.

"Selamat sayang...." Ucap Aneu menambahkan emo big love.

"Si Kevin mana mau dia buka line!" Sambut Rudi .

"Kemana sih nih?! Heiii Kevin! Mila! Pada malu-malu kalian ini!" Rani ikut nimbrung dengan emo happy.

.

.

.

"Krik..krik...." Rudi menambahkan isyarat bunyi jangkrik.
.
.
.
.
"Heloooo.....anybody here????" Rudi sibuk ngoceh sendiri.
.
.
.
.
Mila memandangi ponselnya seraya tersenyum. Apa yang harus dikatakan olehnya? Kata-kata lebay? Sudahlah biar Kevin yang menjelaskan.
.
.
.
".....Ini orang nganggap gue apaan sih??!!" Rudi menyisipkan emot devil.
.
.
.
.
(Masih belum ada jawaban)
.
.
.
.
"Om telolet om....." Rudi masih sibuk mengetik, alhasil.....
"BESOK GUA TUNGGU LOE PADA DI RESTO GUA. DAN LOE RUD. IYA ELO YANG SUPER KEPO. HURUF FONT INI KAGAK BISA TAMBAH GEDE. NGERTI. PUAS. SELESAI." Kevin menjawab tanpa basa-basi.

"OK BOS! HAHAHAHA...."

"Dasar lu Rud! Berisikkk!! Belum minum obat cacing kali lu ya!" Aneu ikut emosi.

"Kick out. Kick out. Banned! Hahaha..." Rani menyulut api peperangan.

"EMANG GUA PIKIRIN!!!" Rudi menyisipkan emo lari maraton alias kaburrrrrr....

Mila tersenyum memandangi ponselnya. Dia kembali membenamkan diri di hangatnya selimut pagi ini.

Andre tiba-tiba mengetuk pintu, Mila menyuruh Andre masuk kemudian melihat adiknya yang tersenyum sumringah pertanda ada yang dia mau.

"What do you want?" Mila bertanya.

"Kakak, nanti kalo bang Kevin kemari bawa moge...pinjemin Andre ya?"

Broken (Under Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang