Resto Nasi padang Kevin.
Rudi melihat Kevin berjalan ke arahnya bersama Mila.
"Akhirnyaaaa romeo dan juliet bersama...." Rudi berkata seraya tersenyum bahagia.
Mila tersenyum, dia duduk sambil memesan minuman.
Rudi duduk dihadapan Mila.
"Hai, Mil. Are u alright?" Tanya Rudi sedikit kepo sambil menggoyangkan alisnya ke atas dan kebawah.
"Apaan sih kamu, Rud." Mila hanya tersenyum saja.
Kevin terduduk sambil melihat ponselnya, dia sedang bertanya seputar lowker.
Dia mendapat panggilan dari Om dan tantenya, namun tidak dia angkat. Pasti mengenai Orangtua dan satu lagi pernikahan.
Dia sudah katakan kepada semuanya bahkan seluruh dunia. Dia out dari perhelatan akbar keluarga kaya raya itu. Dia bukanlah robot yang bisa mengikuti keinginan keluarganya. Dia manusia yang mempunyai hati dan pikiran. Dia tahu mana yang terbaik untuk dirinya.
"Vin, lu serius amat. Ngopi ngopi dulu bang." Sahut Rudi pada Kevin yang daritadi melihat ponselnya saja.
Kevin melihat Rudi dan hanya memberikan senyuman basa basi saja. Dia sedang serius,
Mila melihat Kevin yang tampak tidak dapat diganggu. Kevin aslinya pemikir sekali.
"Kapan kalian akan menikah?" Tanya Rudi sedikit ekstrim.
Kevin menjawab, "Setelah aku mendapatkan pekerjaan."
Mila terbelalak melihat Kevin.
"Kenapa? Aku sudah mempersiapkan uang untuk semua itu. Aku sudah menabung jauh-jauh hari. Hanya aku tidak punya untuk kedepannya." Ucap Kevin jujur.
"Keuangan problem." Rudi menambahkan.
"Kamu bisa pakai uang itu untuk usaha, Vin." Mila memberikan saran.
"Tidak, itu aku sudah rencanakan. Mil. Kamu memberikanku saran seperti itu untuk tidak menikah denganku?" Tanya Kevin.
Rudi segera beranjak,urusan rumah tangga.
"Bukan itu maksudku, jika memang kamu niat menikahiku. Tidak usah seperti itu. Aku punya uang pribadi." Ucap Mila sekedar ingin memberitahu Kevin. Dia ingin membantu.
"NO!" Kevin menjawab tegas.
"Apa aku semiskin itu dihadapanmu, Mil? Aku tidak mau menyusahkan keluargamu. Aku seorang pria, itu adalah tanggung jawabku. Aku yakin bisa memberikan yang terbaik bagimu." Kevin merasa terpuruk. Dia tidak terbiasa hidup dalam belas kasih orang.
"Maafkan aku jika kamu tersinggung,Vin. Aku berusaha memberikanmu solusi." Ucap Mila dengan nada sedikit kesal.
Kevin melihat Mila yang kesal, dia merasa tidak enak pada Mila.
"Maaf bila membuatmu kesal, Aku tidak terbiasa hidup seperti itu. Aku merasa terpuruk saat ini. Aku mendapatkan cobaan finansial." Ujar Kevin melihat Mila.
Mila tertunduk.
"Lebih baik kamu komunikasi kembali dengan orangtuamu..."
Kevin sekarang kesal dengan kata-kata Mila.
"Jika aku kembali kesana, aku harus menikahi Nadia." Kevin berkata seperti itu agar Mila mengerti posisinya sekarang.
"Kamu sensi begitu, Vin. Aku hanya memberikan saran. Jika kamu tidak menerima. Fine." Mila menyudahi minumnya dan siap beranjak pergi.
Kevin panik bukan main, dia mengejar Mila.
"Aku antar pulang,ya?" Kevin merajuk.
"Tidak usah. Aku pakai taksi saja." Jawab Mila padat tanpa jeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Under Editing)
Teen FictionMila seorang wanita tangguh dengan keluarga bergelimang harta harus menerima kenyataan telah kehilangan ayahnya selama dia berusia 7 tahun. Perceraian kedua orangtuanya menyisakan tanda tanya di hidupnya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi di...