Orchard Street, Singapura.
Setelah dari kuliahan, Kevin seperti biasa duduk di kedai yang menjadi Favoritnya.
Siang ini begitu panas terasa, dalam hati dia berharap bisa bertemu kembali dengan Mila.
Dia tahu Mila masih ada di Singapura setelah melihat Instagram pribadi Mila.
Sebenarnya, Kevin tahu dia sedang bermain api. Rasa penasaran membuat dia hanya ingin memastikan Mila tidak menyembunyikan apapun darinya. Kevin tahu jika Mila dari dahulu tidak pernah berusaha melukai orang manapun. Jika memang terpaksa, Mila lebih baik melukai diri sendiri. Mila bukanlah tipe wanita yang bisa mengungkapkan kesedihan bahkan saat dirinya terluka.
Setelah 3 tahun, mengapa baru terpikir hal ini?
Kevin menghabiskan waktu dalam depresi berkepanjangan. Dia menutup diri dari dunia luar. Dia menghabiskan waktu bermain game di kamarnya. Dia isolasi hidupnya dari siapapun.
Ibunya sangat khawatir tetapi melihat Kevin tidak berusaha bunuh diri membuat ibunya tidak terlalu mendramatisir keadaan putranya.
Kevin menjadi sosok yang pendiam, Rudi hanya mampu menemani pangeran depresi ini dengan bermain game bersama.
Memang game menyenangkan, tapi tatapan mata Kevin begitu kosong. Rudi berusaha menceramahinya dengan berondongan kata motivasi Mario Teguh.
Pertama Kevin merasa boring dengan Rudi yang selalu membacakan quote Mario Teguh mengenai cinta. Lama kelamaan ada beberapa kata Mario teguh yang membuatnya sedikit tersadar bahwa dia telah mensia-siakan waktu selama 3 tahun dengan percuma.
Saat itupula Nadia hadir dalam hidupnya, dia diperkenalkan oleh Ibunya. Siapa lagi kalau bukan Ibu yang selalu semangat memperkenalkan wanita muda cantik dan kaya raya. Padahal kenapa harus wanita kaya raya? Kevin melihat sisi matre dari ibunya. Kevin tidak mencari wanita kaya raya, dia hanya ingin seorang Mila. Terlalu panjang cerita hidupnya bersama Mila. Sepanjang sejarah sekolah, hanya Mila yang selalu mendengarkan Kevin bercerita mengenai apapun.
Mila tidak pernah berusaha memanfaatkan hidupnya seperti wanita lain. Kebanyakan wanita lain hanya berusaha mendekatinya karena uang.
Uang... Uang...
Tapi wajar juga seorang wanita matre. Hello... salon mahal-mahal dan baju-baju mereka itu mahal-mahal juga.
Kevin tersenyum melihat matahari yang mulai terbenam, tetapi Mila tidak terlihat dari sudut manapun juga.
Kevin merasa dirinya mendapatkan sebuah inspirasi.
"Tuhan, jika Mila adalah wanita yang terbaik untukku... hadirkan dia di depanku..." Pinta Kevin dalam hati seraya menutup mata.
Kevin hanya ingin tahu, apakah keajaiban itu nyata adanya.
Tidak mungkin. Sanggah hatinya kembali.
Cerita seperti ini hanya ada di dongeng percintaan India atau sinetron-sinetron Indonesia. Penuh dengan fairy tail.
Bodoh. Ucap hati Kevin tersenyum.
Kemudian dia membuka matanya.
Melihat tepat dihadapannya.
Wanita yang dia pinta barusan dalam ritual keajaiban bodohnya.
Kaget bukan kepalang.
Mila duduk dihadapannya.
"What???" Sebuah keajaiban atau kebetulan saja. Kevin berteriak di dalam hatinya.
Mila melihat Kevin dengan pandangan sedih.
"Maaf, jika aku tiba-tiba menghampirimu. Aku kira kita harus meluruskan apa yang terjadi." Mila berkata.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Under Editing)
Teen FictionMila seorang wanita tangguh dengan keluarga bergelimang harta harus menerima kenyataan telah kehilangan ayahnya selama dia berusia 7 tahun. Perceraian kedua orangtuanya menyisakan tanda tanya di hidupnya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi di...