London, Inggris.
1 Bulan telah berlalu dari pertemuan terakhirnya dengan Kevin, betapa rindunya Mila pada kebersamaan mereka dahulu.
Mila tersadar selama ini, dia tidak bisa mengungkapkan isi hatinya pada siapapun. Saat cinta datang, Mila terus berusaha menutup diri dan lari dari perasaannya.
Bertemu dengan Ayah merupakan takdir, Kevin adalah satu malaikat yang hidup di antara orang-orang yang "katanya" peduli pada dirinya.
Mila menghela nafas panjang, dia selalu mengingat Kevin. Namun, kiranya sudah terlambat dalam beberapa bulan ini. Kevin akan menjadi milik wanita lain.
Tiba-tiba Mila kaget melihat handphonenya berdering, membuyarkan lamunannya.
Mila segera mengangkat seraya menghela nafas panjang. Kira-kira apa yang ibu ingin bahas kali ini? Gumam Mila dalam hati.
"Iya, Bu..."
Mila terdiam tidak bergeming, mendengarkan kata-kata ibunya dengan baik.
Ekspresinya berubah menjadi panik dan kesedihan luar biasa.
Mila masih mendengarkan Ibunya berbicara, tapi Mila sudah tidak karuan."Pulanglah.... Ibu takut ini permintaan terakhir Eyangmu... Ibu mohon..." Ibu Sri memelas suaranya serak parau.
Tanpa ingin membuang waktu lagi, Dia segera beranjak dari tempat duduknya dan berlari keluar gedung.
"Hey, Mil??? What's going on???" Tanya teman kerja Mila yang heran melihat Mila tergopoh-gopoh.
"Aku harus kembali ke Indonesia, Nenekku masuk rumah sakit. Please, buatkan aku masa cuti..." Mila memohon pada temannya itu. Air mata tidak tertahan. Pikirannya hanya tertuju pada Eyang. Banyak ketakutan yang sekarang harus Mila hadapi.
"Okay, I'll" Temannya turut bersimpati.
Mila mengambil tasnya yang hampir saja dia lupa, pasport dan Visa dia cek. Dia segera ke Bandara, dan ingin terbang ke Indonesia secepat mungkin. Berapapun uang yang harus di keluarkan agar sampai di Indonesia dengan cepat akan dia lakukan.
"Eyang, tunggu Mila...." Mila menangis sendiri, dia akan menyesal seumur hidup jika sampai Eyang meninggal dan dia tidak sempat melihat Eyang untuk terakhir kalinya.
"Please.. forgive me.... Tuhan maafkan aku..." Mila terus mengucapkan itu dalam hatinya.
Singapura, Orchard Street.
Kevin melihat Foto Mila yang 1 bulan lalu dia ambil, senyum yang dibuat-buat terlihat dalam foto.
Kevin menguplod foto itu di IG pribadinya, dengan caption "Forever"
Nadia langsung berkomentar,
"@Kevin apa itu Mila?"
Kevin terkejut dengan komentar Nadia, apakah dia harus menghapus postingan tersebut.
Nadia langsung menelepon Kevin, OMG... trouble. Pikir Kevin dalam hati.
Kevin mengangkat dan membiarkan Nadia meluapkan rasa cemburunya.
"Jelaskan,Vin. Apa kamu sering bertemu dengan Mila dibelakangku?"
"Itu terakhir kalinya, kami bertemu disini. 1 bulan yang lalu, kamu tidak usah cemburu. Tidak ada hubungan antara aku dan Mila, sebatas teman." Kevin mencoba menjelaskan, tetapi hatinya begitu tenang.
"Aku...entahlah, Vin. Aku merasa.. benar kamu akan menikah denganku tapi Aku merasa batinmu telah menikahi Mila..." Nadia berkata lirih.
"Nad, are you believe me or Not?" Kevin bertanya serius.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Under Editing)
JugendliteraturMila seorang wanita tangguh dengan keluarga bergelimang harta harus menerima kenyataan telah kehilangan ayahnya selama dia berusia 7 tahun. Perceraian kedua orangtuanya menyisakan tanda tanya di hidupnya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi di...