Singapura, 3 bulan kemudian.
Kevin bersiap untuk kembali ke Indonesia dengan gelar yang telah di raihnya.
Dia memakai kacamata, dan baju casual. Para pramugari melihatnya dengan decak kagum.
Mereka wanita memang tahu sekali mana pria tajir dan bukan?
Kevin mendesah bosan. Pesawat akan terbang dalam beberapa menit.
Dia melihat ponselnya, dan mendapatkan pesan gambar.
"Kita sudah siap menyambutmu..." Ibunya memfoto keberadaan Nadia.
Kevin sangat heran dengan kelakuan ibunya yang masih terus berharap agar pikirannya berubah dan berbaikan dengan Nadia.
"NO"
Kevin tidak mau menikahi Nadia, titik!
Akhirnya tiba waktunya, dia akan pulang ke Indonesia.
Banyak hal yang akan dia lakukan dalam beberapa bulan ini. Skedjulnya akan padat sekali..
.
.
Goodbye singapura.
.
.
.Jakarta, Bandara Soeta.
11.00 AM
Ibu Kevin sudah seperti cacing kepanasan, Nadia melihat ibu mertuanya seperti itu sempat menunduk malu. Karena saking antusianya, sang ibu terus membuat foto selfie hingga vlog.
"Akan ibu uplod nanti di youtube... hehehe..." Ibu cengengesan tidak masuk akal.
Ayah hanya memperhatikan kelakuan istrinya, tidak akan ada yang bisa menasehati wanita itu. Ayah hanya bersabar menunggu putranya datang dan mengakhiri kelakuan istrinya yang selalu aneh.
"Mereka datang... ayo.. ayo cari Kevin!!!" Ibu berkata saat para penumpang pesawat berhamburan keluar.
Nadia begitu excited, dia akan bertemu kembali dengan "calon suaminya".
Kevin melihat kedua orangtuanya melambaikan tangan, tanpa membuka kacamata Kevin menghampiri.
Bagaimanapun mereka orangtuanya.
Nadia melihat Kevin begitu berbeda, dia jauh lebih dewas dari sebelumnya. Tetapi tidak pernah melihat ke arahnya. Nadia merasa sangat malu dan sakit hati.
Dia bersabar karena tidak ingin menghancurkan semua rencana pernikahannya.
"Nadia... ayo sambut calon suamimu.... ganteng sekali kan anak ibu ini... bayi kecilku..." Ibu memeluk terus Kevin.
Nadia mau berkata, "Bagaimana kabar..." tetapi Kevin memotong.
"Ayo kita pulang."
Kevin langsung pergi begitu saja, Ibu merasa tidak enak kepada Nadia.
"Ayo Nadia... kita pulang. Semoga Kevin di rumah tidak seperti itu." Ujar Ibu Kevin.
Nadia merasa sangat tidak dihargai, meski ibu kevin berusaha menutupi kelakuan Kevin. Seolah-olah tidak ada terjadi antara mereka, tali tetap saja failed. Nadia merasa diacuhkan, dia merasa sangat kecewa dengan perlakuan Kevin.
"Lebih baik aku pulang... Om tante.. selamat siang." Nadia berkata dengan Nada yang penuh amarah. Dia tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya pada Kevin.
Ibu merasa bersalah, namun harus bagaimana. Awas, jika di rumah dia akan memarahi Kevin karena telah memperlakukan Nadia seperti itu.
Kenapa dengan Kevin?
Ibu dan Ayah segera bergegas, sedangkan Nadia meminta supirnya menjemput.
Dia merasa tidak dihargai, dia akan mencoba melupakan hari ini dengan pergi hangout bersama teman-temannya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Under Editing)
Fiksi RemajaMila seorang wanita tangguh dengan keluarga bergelimang harta harus menerima kenyataan telah kehilangan ayahnya selama dia berusia 7 tahun. Perceraian kedua orangtuanya menyisakan tanda tanya di hidupnya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi di...