Waduh... benar-benar sibuk saya ini...
Mohon maaf ya... tapi di usahakan terus update chapter hingga final chapter...🙇🙇🙇
♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡♡
3 Tahun kemudianIndonesia, Jakarta.
Rumah mewah keluarga Kevin begitu ramai oleh orang-orang yang tengah menikmati jamuan.
"Akhirnyaaaa, Kevin memutuskan untuk bertunangan dengan Nadia..." Sahut Om Aryo sambil memeluk Kevin yang tersenyum bahagia.
Kevin melihat ke arah Nadia, wanita yang telah berusaha ada untuknya.
Ya, semenjak kepergian Mila 3 tahun lalu. Kevin hilang arah, butuh waktu yang lama untuk dia move on. Frustasi hingga depresi dirasakan oleh Kevin.
Sekarang berkat dukungan keluarga dan juga Nadia seorang wanita yang telah mencapai kesuksesan sebagai entrepeneur wanita, kevin mampu melewati penderitaannya dan kemudian memutuskan untuk menjadikan Nadia wanita yang akan mendampinginya.
Namun, entah kenapa....
Kevin tetap mengingat Mila, meski telah dia kubur sangat dalam. Namun, Mila....
Sudahlah, Kevin lelah apabila terus mengingat wanita yang telah menyakitinya itu.
Sudah cukup 3 tahun dia habiskan untuk melupakannya meski tidak akan sempurna..."Vin, are you okay?" Om Aryo bertanya pada Kevin yang sesaat terdiam.
"Oh...ya Om" Kevin tersenyum, ingatannya mengapa selalu tertuju pada masa lalu. Hei... ini pesta pertunangannya dengan Nadia. Wanita yang selalu ada saat dia terpuruk oleh cinta.
Nadia menghampiri Kevin, wajahnya begitu cantik memancarkan kebahagiaan tiada tara. Nadia melihat sosok pria di depannya ini, ya tentu saja Nadia mencintai Kevin semenjak kedua orangtuanya mengenalkan Kevin.
Semua itu terasa berjalan singkat, awal pertemuan dengan kevin. Kevin adalah pria yang rapuh dan pendiam. Kevin tidak begitu suka dengan wanita yang menghampirinya.
Hingga saat ini Nadia masih merasakan jarak antara dirinya dan Kevin masih ada. Sesaat pandangan Kevin melihatnya dengan penuh cinta, sesaat kemudian pandangan Kevin entah kemana.
"Apa kamu bahagia, Vin?" Tanya Nadia memperlihatkan cincin pertunangannya.
"Tentu" Kevin tersenyum menjawab singkat.
"Ini bukan masalah cincin dan harga cincin ini, Vin. Ini adalah komitmen kita untuk bersama.... Aku harap kamu akan terus bersamaku selamanya..." Ungkap Nadia mengharapkan Kevin dapat membalas ucapannya.
"Aku akan berusaha ada untukmu...Aku janji..." Ucap Kevin dengan penuh kemesraan.
Nadia sangat bahagia, andaikan tidak banyak orang di ruangan ini pasti dia ingin memeluk Kevin.
Rudi melihat dari kejauhan, Aneu dan Rani menghampiri.
"Kenapa lu, Rud? Ngiri ya..." Aneu tertawa.
Rudi melempar tatapan sinis, "Gua hanya seperti melihat drama. Sebenernya gue lebih memilih Kevin dengan Mila. Gua tahu Kevin masih mencintai Mila...but...Aku gak mengerti kenapa cinta itu rumit."
Rani tersenyum, sedangkan aneu terdiam.
"Sudahlah... mungkin bukan jodohnya." Sahut Rani karena tidak mau membahas apa yang sudah berlalu.
Aneu melihat instagram Mila, oh betapa bangganya Mila sekarang lebih cantik dan sedikit gemukan. Tidak kurus seperti dahulu, mungkin cowok inggris diluar sana sangat senang mentraktir cewek untuk makan.
"Kapan Mila balik ke Indonesia ya?" Tanya Aneu kepada kedua temannya.
Rani dan Rudi hanya bisa menggelengkan kepala."Sepertinya, aku harus mulai mencari pasangan hidup." Ucap Rudi membuat Rani dan Aneu tercengang kemudian tertawa.
"Are you seriousss??" Rani seolah mendengar lawakan yang paling aneh sepanjang masa dari Rudi.
"Hei... apa kalian berdua mau jadi istriku... boleh, kamu istri pertama." Tunjuk Rudi pada Aneu.
Kemudian... menunjuk ke arah Rani.
"NO" Ucap Rani serius membuat telunjuk Rudi berubah haluan.
"Its ok. Fine."
"Najis, gue jadi istri pertama lu." Aneu bilang sambil memukul kepala Rudi.
"Gua pulang duluan ya, tahu tidak gue merasa ini fake story" Rudi langsung cabut dari keramaian.
Rudi tahu Kevin dari semenjak bangku TK. Kevin hanya berpura-pura move on, padahal dia tidak pernah bisa melupakan Mila.
Aneu dan Rani tidak punya komentar apapun kali ini, karena oke... ada benarnya Rudi berkata seperti itu. Rudi tipe orang yang asal ucap mau menyakitkan atau tidak. Rudi adalah tipe orang yang jujur ekstrimis. Tidak peduli karena kenyataan meskipun menyakitkan harus dijalani.
Kevin duduk bersama Nadia, berkumpul bersama kedua belah pihak keluarga.
"Semoga, pernikahan nanti akan berlangsung khidmat dan.... bahagiakan Nadia. Karena Nadia adalah tipe anak yang tidak mengeluh pada keluarga." Ucap Ibu Nadia, Tante Rosi yang sangat bahagia melihat senyum di putrinya terus merekah bak bunga mawar yang indah.
"Amin, tentu saja..." Ucap Ibu Kevin.
Kedua belah pihak adalah keluarga terpandang. Meski kekayaan keluarga Kevin masih number one. Namun Nadia adalah wanita yang hebat, sama halnya dengan Kevin. Nadia adalah anak wanita tunggal. Dia akan mewarisi seluruh kekayaan keluarganya. Itu yang membuat Ibu Kevin merasa bangga. Karena Kevin pantas mendapatkan wanita yang lebih dari wanita... wanita cecunguk itu. Siapa lagi kalau bukan Mila, anak entah berantah membawa pandangan hina bagi siapa saja yang akan menjadikannya menantu kecuali Mila mendapatkan pria bule. Bisa saja itu terjadi...
Kevin kembali melanjutkan jamuannya kepada tamu undangan di dampingin Nadia. Pasangan serasi menurut para tamu hadirin.
"Vin... 6 bulan dari pernikah kita sekarang, apakah nanti setelah ini kamu akan setia padaku?" Tanya Nadia pada Kevin.
"Apa yang kamu katakan? Tentu saja aku akan setia. 6 bulan ini aku harus mengejar studi terakhir S2 aku di Singapur. Apa kamu bisa menunggu?" Kevin balik bertanya.
"Tentu saja... Aku akan selalu menunggumu, Vin." Nadia memeluk Kevin.
Kevin memeluk kembali Nadia, terasa berat Nadia melepaskan Kevin selama 6 bulan ini karena proses studi terakhir S2 Kevin di Singapura. Tapi itu semua demi kehidupan yang lebih baik, Nadia percaya sepenuhnya pada Kevin.
Besok Kevin akan kembali ke Singapura, setelah peresmian pertunangan mereka.
Keluarga besar sangat menikmati pesta malam terakhir Kevin dan Nadia bersama.
Do'a sukacita di panjatkan kedua belah pihak untuk masa depan anak tercinta mereka.
Tepat jam 12.00 malam, Kevin masuk ke dalam kamar dan membuka jas, jam tangan hingga kancing kemeja nya yang terasa sesak dia pakai seharian.
Kevin langsung merebahkan badannya di atas kasurnya yang empuk.
Sekilas di pelupuk matanya, dia melihat wajah Mila kemudian wajah Nadia.
Dia mencintai Nadia, tapi tidak seperti rasa cintanya kepada Mila.
Mungkin itu akibat cinta pertama, yang katanya susah untuk dilupakan.
Sudah cukup membuat dirinya dalam keterpurukan, kali ini dia ingin menata kebahagiaannya yang baru bersama Nadia. Wanita yang selalu ada untuknya. Dia tidak mungkin hidup dalam bayang-bayang masa lalu.
Mata Kevin semakin berat untuk memandang, dia sudah letih. Besok dia harus berangkat ke Singapura. Meninggalkan Negara Indonesia selama 6 bulan lamanya.
Hidup meskipun sudah bergelimang harta tidak cukup tanpa adanya edukasi yang baik.
Kevin tertidur san memimpikan kebahagiaan yang akan datang...
![](https://img.wattpad.com/cover/73893075-288-k273444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Under Editing)
Novela JuvenilMila seorang wanita tangguh dengan keluarga bergelimang harta harus menerima kenyataan telah kehilangan ayahnya selama dia berusia 7 tahun. Perceraian kedua orangtuanya menyisakan tanda tanya di hidupnya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi di...