Chapter 23

109 4 0
                                    

Kevin duduk di sebuah kedai yang berada di orchard road , dia memesan minuman sambil melihat isi laptopnya kemudian melihat pemandangan sekeliling yang penuh dengan suasana orang yang sedang piknik bahkan berpacaran.

Di Singapura pemandangan sudut kotanya begitu indah, namun hanya di kedai inilah yang membuat Kevin serasa berada di negeri sendiri.

Setelah meneguk minuman dia segera menuju apartement Cairnhill Nine yang sengaja orangtuanya belikan untuknya. Dia sebenarnya tidak membutuhkan orangtuanya membelikan apartement mewah. Karena hanya 6 bulan dia berada disini, menyelesaikan beberapa tesisnya menuju gelar S2.

Namun paksaan selalu datang dari pihak ibunya, katanya investasi. Meskipun merogoh kocek hingga puluhan Milyar rupiah tetapi ya sudahlah transaksi sudah tidak dapat dibatalkan.

Kevin keluar dari lift menuju lantai 30, dia menggunakan sidik jari untuk bisa masuk ke apartemen mewahnya.
Dia melihat hp dan beberapa pesan Nadia belum sempat dia jawab. Kevin membuka sepatu dan merebahkan badannya di atas kasur yang lembut dan mewah.

Setelah mendapatkan gelar S2, dia akan langsung terjun dalam bisnis ayahnya. Karena siapa lagi yang akan melanjutkan kalau bukan dia? Ibunya terus mengoceh karena Kevin lebih senang hidup sesuai dengan hobi. Tetapi dia sadar, Ayahnya sudah tidak muda lagi, umurnya memasuki usia 50 tahun lebih. Kevin sangat sayang Ayah dan Ibunya, karena itulah dia memutuskan akan mengikuti kemauan Ayahnya karena sudah cukup baginya mengelola usaha sendiri dan di handle oleh Rudi dan kawan lainnya. Siapa lagi yang bisa dia percaya untuk bisnis Nasi padangnya selain mereka? Om dan tantenya sudah memiliki bisnis masing-masing yang tidak mungkin bisa membantu kedua orangtuanya.

Kevin melihat IG dan terperanjat seketika ketika dia meliha IG Aneu yang berfoto dengan Mila.

Mila berubah drastis, dia terlihat elegant dan dewasa. Kevin melihat posisi Aneu berada di mana. Ternyata Aneu sedang berlibur ke London bersama keluarga besarnya.

Sakit terasa dalam dada Kevin, kenapa dia masih merasakan efek yang sama. Dia sudah punya Nadia, dan hentikan kebodohan ini. Kevin membanting hpnya. Dia tidak mau mengingat bahkan melihat Mila lagi. Dadanya terasa sakit, Kevin tidak dapat terus berlaku seperti ini. Dia akan hancur dan menderita.

"Please wake up, Vin. Dia tidak layak untukmu!!!" Kevin marah terhadap dirinya sendiri tetapi dia tahu jiwanya rapuh.

Nadia tiba-tiba menelepon, Kevin segera mengangkatnya.

"Vin.. kenapa kamu tidak jawab WA aku? Aku khawatir..." Nadia berkata dengan lembut.

"Maafkan aku, tadi aku ketiduran... Aku baik-baik saja..." Kevin menjawab dan sengaja menyembunyikan perasaan yang sebenarnya. Dia tidak mau Nadia tahu keadaannya. Nadia adalah wanita yang baik dan Kevin marah pada dirinya sendiri.

"Oke... Aku telpon lagi nanti ya... I love you..." Ucap Nadia

"I Love You too" Jawab Kevin dan mematikan hp nya.

Kevin segera bangun, dia keluar melihat pemandangan. Angin membelainya lembut dan terus mengingatkannya pada Mila.

Mengapa mencintai itu begitu bodoh dan sakit? Kenapa dia terperangkap dalam cinta yang bodoh? Dia terasa bagaikan sosok yang pengecut dan tidak berharga. Dia memiliki kekayaan, kemewahan tapi kenapa dia tidak bisa memiliki Mila?

"Kamu wanita bodoh, Mil! Aku benci padamu!" Kevin berteriak.

Sedangkan jarak jauh disana...

London, Inggris.

Mila dan Aneu bertemu, kali ini benar-benar sebuah kejutan. Setelah sekian lama, Aneu bukan saja memberi kejutan pada Mila tapi memberi tahu pula mengenai kabar Kevin yang akan menikah 6 bulan yang akan datang.

Mila bingung harus bahagia atau bersedih, karena jujur dalam hati dia sangat rindu terhadap sosok Kevin yang selalu ada untuknya. 3 tahun ini Mila survive hidup dilondon dengan penghasilannya sendiri tanpa bantuan Ibu maupun keluarga lainnya. Dia sudah berkomitmen untuk hidup mandiri, tidak mau menyusahkan Ibunya meski dia tahu ibunya tidak merasa rugi atau kekurangan materi karena membiayainya.

Mila melihat IG Kevin setelah bertemu dengan Aneu. Dia ingin mengucapkan selamat pada Kevin tetapi dia takut Kevin tidak suka.

Kevin sudah mendapatkan wanita yang jauh lebih baik, Mila merasa sedih karena wanita itu bukanlah dia. Dia harus melupakan Kevin tapi itu tidak mungkin karena bagaimanapun Kevin adalah bagian dari kehidupannya yang lalu.

"My hero...selamat karena kamu sudah medapatkan wanita yang cantik dan baik..." ucap Mila dalam hati.

Mila berjalan menuju Flat yang dia sewa sendiri, dia masuk kemudian beristirahat sejenak.

Ibu memberi kabar dalam Whatsapp dan selalu dengan pertanyaan yang sama. Menikah.

Mila ingin menikah namun dengan siapa? Dia ingin melepas masa lajangnya dengan siapa? Hidupnya terlalu rumit bahkan untuk mengenal cinta saja terasa berat jalannya.

Mila mencoba membuka hati pada siapapun yang bisa menerima dia apa adanya. Menerima keadaan keluarganya, bahkan pada aib yang dia bawa.

London kota yang sangat ramah dan tidak peduli status sosialmu apa dan masa lalumu bagaimana. Disini semua orang itu sama kecuali keluarga kerajaan seperti Ratu Elizabeth dan keturunannya yang menjadi kebanggan bangsa Inggris.

Dia tengah dekat dengan pria yang berasal dari Amerika, namun perbedaan agama tidak Mila sukai. Bukan rasis, tapi dia ingin tidak punya masalah di kemudian hari apabila dia ingin kembali ke Indonesia. Indonesia Negara yang pure ketimuran dan hal itu akan menjadi problem.

Sudahlah jangan bahas hal itu. pikir Mila mengesampingkan dunia khayalnya.

Tiba-tiba telepon berdering.

"Halo..." Mila segera mengangkat telepon.

"Mil, besok temani istri Bapak kedubes untuk cek up ke Singapura ya? Please..." Sahut Andrew disana.

"But, I have some appoinments... I cant..." Mila tidak habis pikir karena pekerjaannya padat.

"Nooo... dont said that. I'll solve ur appoinment.. All your appoinments... this is important mission... haha.. have a nice day.. ur paspor going to delivery to ur home oh nooo ur flat"

Belum sempat mila menjawab, andrew sudah menutup telepon. Mila kesal dan menghela nafas panjang. Mau bilang apa lagi, katanya misi penting. Mila segera menyiapkan koper untuk memastikan dia siap dengan barang-barang pribadinya disana. Ke Singapura sera pulang ke Indonesia, BTW bukankah dekat? Apakah dia bisa pulang sebentar untuk melihat keadaan eyang, Ibu, Andre bahkan Ayah... ya Ayah... dia sangat merindukan Ayah yang bukan Ayah sebenarnya. Apakah itu salah?

Mila duduk di balcon, sambil menikmati teh hangat yang dia sengaja beli online di datangkan khusus di Indonesia. Teh asli bukan kemasan yang biasa orang jajakan di supermarket. Rileks meski dalam pikiran Mila terganggu dengan kabar akan menikahnya Kevin.

Mila melihat IG Kevin, tidak ada perubahan status apapun. Semua foto kebanyakan tentang makanan dan mobil sport favoritnya.

Kevin mungkin sudah melupakannya, dan kenapa Kevin harus mengingatnya? Mila tidak mau, dia tidak mau berurusan dengan keluarga Kevin yang punya pride yang tinggi. Apalagi dengan ibunya, lupakan Mila. Dia melakukan itu demi kebaikan anaknya. Tetai tidak teoat waktu, saat Mila mulai menyulam asa dan mulai mengetahui apa itu cinta seperti yang ditunjukan Kevin selama ini.

Dia sadar, laki-laki lain belum tentu bisa melakukan apa yang Kevin lakukan selama ini. Pengorbanan yang Kevin lakukan selamanya akan terus menghantui jiwa Mila, Kevin adalah pahlawan bagi Mia. Meski sekarang Kevin sangat membencinya, semua untuk kebaikan Kevin dan keluarganya walaupun hatinya juga sangat terluka.

######

Aduh....
Ya namanya cinta itu tidak semulus yang di bayangkan ya guys...
hehehe....
Tunggu chapter selanjutnya ya...
Penulis berusaha untuk membuat cerita ini sampai akhir...
akhirnya bagaimana?? Entahlah...😂😂😂

Semoga semakin penasaran... 😍😍😍


Broken (Under Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang