Chapter 26

91 3 0
                                    

Indonesia, Pondok Indah.

Ibu Sri tengah memikirkan keadaan Mila, 3 tahun Mila tidak pernah pulang ke Indonesia.

Khawatir, cemas dengan nasib putri semata wayangnya.

Andre kini sudah memasuki semester terakhir kuliah dan harapannya ketika wisuda nanti Kakaknya bisa pulang untuk menghadiri penyematan sarjananya.

Namun harapan dan harapan Kakaknya memberi kabar tidak kunjung tiba sehingga membuat Andre sedih.

Kenapa Mila seolah menutup diri kepada keluarga yang selama ini memberikannya suport padanya?

Semua hanya mampu menghela nafas.

Ibu Sri merasa beban pikirannya bertambah dengan kondisi kesehatan ibunya yang terus menurun.

Ibu Sri bergegas ke kamar ibunya, dan duduk di samping tempat tidur tepat dihadapan ibunya.

"Aku ingin bertemu dengan Mila, kau apakan anakmu itu hingga dia tidak mau pulang ke Indonesia..." Sahut Eyang yang sudah tidak tahan dengan sakit yang tidak kunjung membaik dan rasa rindu teramat berat pada Cucunya di Inggris.

"Aku sudah hubungi Mila, Bu. Katanya masih sibuk. Kemungkinan belum bisa pulang." Ungkap Ibu sri berharap wanita tua renta dihadapannya itu mengerti.

"Kasihan sekali anakmu itu, dia kecewa pada kehidupan meskipun kau bekerja bagaikan sapi perah untuknya. Aku sudah katakan bercerai dengannya adalah keputusan yang buruk yang kau ambil. Kau hanya takut tidak bisa makan dan hidup mewah." Eyang melihat Ibu Sri yang tertunduk.

Bingung harus berkata apa.

Air mata bercucuran di pipi Ibu Sri. Dia mengakui kesalahannya tapi waktu tidak bisa di ulang kembali.

Keputusannya demi kebaikan kedua buah hati, faktor ekonomi membuatnya jera hidup berumah tangga dengan pria yang selalu Mila anggap itu adalah Ayah biologisnya.

"Aku ingin bertemu Mila... cucuku...." Eyang kesal dia ingin sekali merangkul Mila saat ini juga. Tiga tahun, tidak melihat sang cucu adalah penderitaan yang berat. Meski banyak cucunya hanya Mila nyatanya yang merupakan cucu kesayangan Eyang.

Ibu Sri tidak tahan dan menyuruh suster untuk menenangkan Ibunya yang selalu meminta Mila pulang.

Dia keluar dari kamari Ibunya, dan mendengar suara mobil.

Siapakah yang datang? Apakah Mila?

Ibu Sri melihat keluar rumah, mobil BMW terparkir percis di depan rumahnya.

Dia bingung siapakah yang hendak bertamu?

Ibu Sri segera melihat lewat jendela, sesosok pria keluar dari mobil. Seketika waktu terasa berhenti berputar.

Dan ternyata... dia adalah....

Tidak. Mungkin ini hanya ilusi.

Ibu Sri mencoba menenangkan diri, menghela nafas dalam-dalam. Ketika dia melihat kembali, benar ternyata dia adalah....

Geri Hermawan.

Pria yang dulu mencampakkannya, membuangnya, yang tidak peduli terhadap nasib dirinya dan Mila.

"Kenapa dia tahu rumahku?" Sahut dalam hati dengan amarah.

Geri adalah sosok pria yang Ibu Sri sudah buang jauh di kehidupannya.

Ibu Sri segera keluar, Geri yang hendak di sambut pembantu kaget melihat Sri yang sudah berdiri penuh amarah dihadapannya.

"Untuk apa kau kemari??" Ibu Sri membentak.

Broken (Under Editing)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang