Pondok Indah, Jakarta.
08.00 A.M
Ibu Sri terlihat menaiki mobil, dia sepertinya akan keluar dari rumah untuk berbelanja.
Mila tersenyum sumringah melihat Ibunya yang melambaikan tangan. 2 Minggu setelah kepergian Eyang, suasana rumah kembali Normal meski tetap ada yang kurang. Namun, Life must go on...
Hidup harus terus berlanjut...
Mila baru saja akan masuk ke dalam, tiba-tiba sebuah mobil berusaha masuk ke gerbang rumahnya namun oleh satpam dihadang.
Mila melihat itu sedikit heran karena tidak biasanya satpam berusaha menghadang tamu yang akan datang. Mila segera menghampiri, betapa terkesiapnya satpam karena Mila sedikit geram dengan perlakuan mereka pada mobil tersebut.
Segera Mila menghampiri kedua satpamnya yang tengah berusaha melarang masuk mobil mewah tersebut.
"Ada apa ini Pak endang dan Pak Tejo? Kenapa ada tamu diperlakukan seperti itu? Itu tidak baik. Jangan pernah melakukan hal ini." Mila berkata secara baik-baik pada kedua satpam yang langsung tertunduk malu.
Mereka tidak berkata apapun selain mengangguk.
Mila mecoba melihat siapa pemilik dari mobil BMW mewah, seorang pria seumuran mungkin dengan ibunya keluar dari dalam mobil dan melihatnya dengan seksama.
"Anu... Mbak Mila... Nyonya melarang apabila ada orang ini datang." Ucap salah satu Satpam dengan nada gusar takut apabila Nyonya besar mengetahui.
"Memang kenapa? Maaf, Bapak siapa? Ada keperluan apa?" Mila mengarahkan pandangan pada pria dihadapannya.
Mila heran sekali, Bapak tersebut malah menelisik wajahnya.
"Apakah namamu Mila? Anak perempuan dari Sri?" Tanyanya penuh harap.
"Benar, Bapak siapa?" Tanya mila kembali.
Melihat sosok Bapak tersebut Mila memastikan beliau adalah orang terpandang. Jas hitam yang beliau pakai itu adalah jas bermerk. Kemudian dia memandangi jam rolek emas, dan tentu saja dipastikan Bapak di depan adalah Bapak yang bukan sembarangan.
"Nak, asal kamu tahu. Aku seorang pria berdosa yang mencari anak hasil hubungannya dahulu. Aku kemari ingin melihat dan menyatakan "Aku adalah Ayah biologismu". Aku adalah Gery Hermawan. Pria yang dahulu meninggalkan seorang wanita dalam keapaan tanpa bisa berbuat apa-apa. Aku adalah Ayahmu." Gery langsung berkata seperti itu karena dia tahu kemungkinan putrinya akan melakukan hal sama seperti ibunya. Mengusirnya bagaikan binatang yang memelas meminta makanan.
Mila terdiam, terpaku, dan hampir kehilangan nafas.
"Aku adalah Ayah aslimu, Nak."
Mila tidak tahu apa tangis bahagia atau tangis kemarahan yang harus dia perlihatkan. Ibunya kembali membuatnya snagat kecewa, ibunya kembali menyembunyikan sebuah rahasia besar darinya.
Mengapa ibu terus saja berbuat seperti itu? Kenapa Ibu memperlakukan ayah...
Langsung hatinya tidak bergeming.
Apakah sudah pantas dia mengucapkan kalimat itu pada Bapak dihadapannya ini?
Mila meneteskan air mata, dia sangat kaget. Dia tidak dapat mengucapkan apapun.
Gery melihat putrinya terlihat terluka begitu dalam saat mengetahui dirinya adalah ayah biologisnya.
Air mata yang menetes di pipi Mila memperlihatkan luka batin yang begitu dalam.
Melihat putrinya menangis dan terluka seperti itu membuatnya menyesal menemui Mila. Dia hanya ingin kembali masuk ke dalam mobil.
Dia tidak pantas berada di hadapan putrinya dan membuatnya terluka. Dia hanya bahagia ternyata putrinya tumbuh menjadi wanita yang sangat cantik dan penuh kasih sayang.
![](https://img.wattpad.com/cover/73893075-288-k273444.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken (Under Editing)
Teen FictionMila seorang wanita tangguh dengan keluarga bergelimang harta harus menerima kenyataan telah kehilangan ayahnya selama dia berusia 7 tahun. Perceraian kedua orangtuanya menyisakan tanda tanya di hidupnya karena dia tidak mengerti apa yang terjadi di...