29.

403 12 0
                                    

NaeNae yang baru selesai syuting dan keluar dari ruangan Dokter Cha berjalan dengan lemas. Ia tadi tidak memperhatikan staf-staf yang berjalan melewatinya.

Setelah meyakinkan Dokter Cha yang awalnya tidak mau menunjukkan daftar nama itu bahwa data itu tidak akan disebarkan dan diburamkam saat ditayangkan, barulah PD Nam, Nae, dan Tina dapat melihat daftar nama pendonor dan penerima donor di layar komputernya.

Tidak ada kepastian juga bahwa ia akan melihat nama Wine di antara daftar nama tersebut. Hanya ada nama pendonor dan penerima donor terbaru.

NaeNae meremas kedua tangannya dan berusaha agar tidak terlihat panik atau mencolok saat melihat daftar nama-nama itu.

Nama Wine tidak terlihat. Hal ini membuatnya sedikit lebih tenang. Ya sudahlah, mungkin orang yang menjadi donor Wine itu sudah ditakdirkan untuk tidak diketahui.

Seumur hidup pun memang tidak akan ada yang tahu. Dengan kata lain, di antara para pendonor terbaru itu tidak ada orang yang mendonorkan spermanya kepada Wine.

Nae mengalihkan pandangannya dengan lega. Tiba-tiba, sebuah nama di barisan paling bawah daftar itu tertangkap matanya. WINE. Meskipun nama keluarganya terlihat agak aneh, namun nama belakangnya itu termasuk nama yang jarang dipakai oleh kebanyakan orang sehingga Nae merasa yakin bahwa itu adalah nama Wine yang ia kenal.

Lalu, ketika ia mengalihkan pandangannya ke nama yang tertulis di sebelahnya, Phichyaphakh..... Belum sempat ia membaca huruf terakhirnya, Dokter Cha sudah menutup dokumen itu. Jantung Nae berdetak cepat.

Orang yang menjadi donor untuk Wine adalah salah satu dokter bagian spesialis kandungan rumah sakit ini dan nama depannya adalah 'Phichyaphakh'.

Sementara dokter yang memiliki nama seperti itu di bagian ini adalah..... Nae berjalan terhuyung sambil berpegangan di tembok koridor rumah sakit.

Ia tidak bisa mengingat apa-apa sejak meninggalkan ruangan Dokter Cha tadi. Seolah mengalami perubahan waktu yang mendadak, tahu-tahu malam sudah semakin larut.

Nae berjalan dengan gontai menuju kamar Pekae. Dasar mereka ini. Sepertinya ia tahu sekarang mengapa bibinya mudah emosi saat melihat anak-anak. Anggaplah menitipkan anak pada bibinya yang tidak menikah itu cukup keterlaluan.

Mereka berdua tidur berhadapan di satu tempat tidur. Nae merasa kesal menyaksikan pemandangan itu, apalagi dengan emosinya yang saat ini memuncak sampai rasanya ia bisa menembus bumi.

Memang sih, kamar rawat hanya untuk satu pasien dan saat itu memang waktu orang-orang tidur, tetapi kenapa mereka tidur bersebelahan di satu ranjang pasien seperti itu? Pose mereka berdua malu-malu seperti itu lagi.

Apalagi tangan Pii terlihat memeluk Pekae dengan sangat kaku. Ruangan itu juga terasa dingin. Saat itu sudah mulai musim gugur dan ruangan itu sudah memerlukan pemanas.

Ruang perawatan untuk ibu yang habis melahirkan harus hangat. Nae segera mendatangi meja perawat yang menjaga bagian kamar rawat itu.

"Maafkan kami. Pemanas ruangannya mendadak rusak dan saat ini sedang dibetulkan. Sebentar lagi pasti akan menyala. Sekali lagi,maafkan kami," perawat itu membungkuk lebih dari 10 kali sambil meminta maaf pada Nae.

"Oh, baiklah kalau begitu..." Nae berkata tidak apa-apa pada perawat itu lalu kembali ke kamar Pekae. Ia bersandar sejenak di ambang pintu sambil menatap kedua anak itu.

Setelah di lihat-lihat, ternyata Pii sedang menghangatkan Pekae yang kedinginan. Ternyata bisa seperti itu bila dua orang yang sudah saling menyukai. Sepertinya kalau sudah jatuh hati, mereka tidak terlalu memperhatikan entah penampilan atau kondisinya seperti apa pun.

Sepertinya dirinya yang tidak bisa menghilangkan orang itu dengan mudah dari hatinya, meskipun ia tahu siapa yang menjadi donor sperma bagi Wine.

Nae berjalan dengan hati-hati meninggalkan ruang perawatan itu. Pukul 12. Tadinya ia pikir ia tidak akan pulang ke rental house karena akam mengurus Pekae di rumah sakit.

Apa boleh buat,meski pun badannya lelah dan hatinya terasa berat, Nae menaiki sepedanya dan mengayuh sepedanya di kegelapan malam.   

Falling In Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang