"Makanya, belikan aku baju dan sepatu yang nyaman, dong. Perutku ini semakin besar dan aku tidak punya baju lagi."
Nae yang sebelah tangannya menggandeng lengan ibu lalu menggandeng lengan suami nya Batz dengan sebelah tangannya. Wine segera menggandeng lengan Kim yang sedang menggendong Hong Tae.
Mereka berjalan menuju ke tempat peresmian gedung baru itu.
"Kalau begitu, bagaimana kalau kita pergi belanja setelah acara ini selesai? Aku ada waktu kosong. Ibu bagaimana? Ibu juga bisa ikut, kan?" Batz menjulurkan lehernya dan menoleh pada ibunya.
"Ibu masih sedikit pusing karena naik pesawat tadi. Kalian pergi saja berdua. Jangan lupa nanti belikan makanan untuk nenek di rumah."
"Nenek?"
"Ibu tadi menyuruh bibi dan nenek pulang duluan ke rumah," Ibu menjawab pertanyaan Batz sambil tersenyum.
"Kalau begitu, apa sekalian kita undang saja keluarga di Cheon Dong? Oh, atau kita yang pergi kesana? Enak sekai kan kalau kita buat daging BBQ di halamannya," Batz berkata dengan mata bersinar-sinar.
"Kami boleh ikut, tidak? Itu kan juga daerah tempat tinggal kami," celetuk Kim. Sejak menikah dengan Wine, ia pindah ke rumah Wine karena ada ruang kerja Wine.
"Sejak kapan kau boleh ikut? Awas kalau datang dengan tangan kosong," Batz berkata sambil mengacungkan kepalan tangannya pada Kim.
Lalu, Hong Tae yang sedang di gendong Kim memegang kepalan tangan Batz dengan kedua tangannya.
"Ya ampun, paman lupa ada Hong Tae di sini. Maaf ya, sayang. Kalau kau, boleh langsung datang saja. Oke?" Batz bercanda dengan Hong Tae dan mencium tangannya.
"Wah, enak sekali kau. Anakmu pasti nanti selalu diurus oleh Batz. Aku jadi iri," Wine berbisik pada Nae.
"Kim juga pintar mengurus anak, kan."
"Iya sih. Tapi katanya ia lebih suka memijit leherku daripada menjaga anak. Aneh sekali," wajah Wine kemudian memerah dan ia terkikik geli. Entah sedang membayangkan apa.
"Syukurlah kehidupan pernikahan kalian baik-baik saja," Ibu Batz tiba-tiba berbisik diantara Nae dan Wine.
"Hihihi!"
"Hahaha!"
"Hohoho!"
Ketiga wanita itu tertawa bersama.
Kim dan Batz yang tidak mendengar percakapan mereka, serta Hong Tae menatap mereka dengan bingung.
Dari gedung itu, kemudian mulai terdengar suara pengiring musik yang sedang gladi bersih untuk acara peresmian gedung baru itu.
