04.

1.5K 33 0
                                    

Keesokan harinya, Batz menggantikan Aom untuk menangani pasien yang kemarin kehilangan bayinya itu. "yang penting, ibu harus banyak makan. Supaya kondisi ibu cepat pulih lagi. " Batz tersenyum ramah kepada pasien yang ia kunjungi itu. Namun, ibu itu saa sekali tidak tersenyum. Ia pun tidak marah. Ia hanya membungkam mulutnya rapat-rapat tanpa ekspresi. Padahal seharusnya ia bisa saja marah karena kehilangan anaknya atau karena kesalahan dokter yang membuatnya kehilangan anaknya. Apa karena ia sudah sangat sakit hati? Atau ia sedang berusaha untuk tidak memikirkan anaknya yang baru meninggal itu? Batz merasa kasihan sekaligus berterima Kasih kepada ibu yang tidak menyalahkan Aom itu. Mungkin kemarahannya sudah terlupakan melalui suami dan ibu mertuanya. Saat ini, ada dimana kedua anggota keluarganya itu, kenapa tidak menemani ibu ini di sini? Mengingat percakapan mereka kemarin malam, pasti sekarang mereka sedang sibuk membicarakan uang kompensasi dari rumah sakit.

Batz baru selesai memeriksa pasien-pasiennya dan berjalan menuju ruangannya ketika melihat Nae di antara kerumunan orang-orang. Gara-gara masalah Aom, sampai kemarin pun ia masih kesal jika melihat seluruh tim syuting itu, termasuk Nae. Namun, saat ini ia seolah mempunyai mata elang yang dapat mendeteksi keberadaan Nae di tengah kerumunan orang dengan sekali lihat. Kemudian, jantungnya mulai berdetak lebih cepat ketika berhasil memisahkan sosok gadis itu dari 'latar belakang' orang-orang di sekelilingnya. Batz perlahan menekan dadanya. Rasanya aneh namun menyenangkan. Apa tidak apa-apa jika ia merasa seperti ini di tengah segala masalah yang menimpa Aom?

"sudah selesai keliling? "
Samar-samar ia mendengar suara Aom. Ketika ia menoleh, Aom tampak berjalan mendekatinya sambil tersenyum kecil. Ia tidak menyadari kehadiran Aom. Pandangannya terpaku pada Nae yang terlihat menonjol seperti relief di antara orang-orang itu. Orang-orang yang melewati mereka melirik ke arah Aom. Melihat Aom yang kelihatannya tidak nyaman dengan tatapan orang-orang itu, Batz berkata padanya.

"Mau minum sesuatu?" Batz bertanya sambil tersenyum hambar pada Aom.

"Aku sudah kenyang di maki-maki oleh orang-orang," Aom tersenyum kaku.

"Kalau begitu, mau cari udara segar sebentar?" Batz menunjuk ke arah atas sambil tersenyum jahil. Tiba-tiba ia merasa sangat bersalah pada Aom.

Falling In Love ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang