Another Love - 02

5.7K 421 7
                                    

Sasuke merebahkan tubuhnya keatas kasur. Pikirannya menerawang, betapa ia ingin sekali memeluk Sakuranya, mengajaknya pulang bersama. Namun ia sedang dalam kondisi yang tidak baik.

Ia mendesah pelan. Beberapa menit kemudian, ia mendengar suara pintu kamar miliknya diketuk. Dengan malas pemuda itu membukakan pintu kamarnya.

"Ibu? Ada apa?" tanyanya ketika melihat bahwa ibunyalah yang mengetuk pintu kamarnya.

"Sasuke, sebaiknya kau bersiap-siap sekarang! Keluarga Hyuga akan berkunjung kesini." jawab ibunya.

"Tapi ibu-"

"Sudahlah cepat! Ibu tunggu dibawah, Jangan kecewakan ayahmu." setelah berkata seperti itu, Mikoto pergi meninggalkan Sasuke yang masih termenung.

30 menit kemudian, pemuda itu sudah bersiap. Ia segera memakai jas hitam miliknya, pemuda itu berkaca memantulkan bayangan dirinya yang sudah berpenampilan rapi.

"Sasuke, Cepat nak, kami sudah menunggumu dibawah." teriakkan ibunya dari luar kamarnya membuat Sasuke sedikit terkejut, ia hendak membuka pintu kamarnya namun suara dering ponsel menghentikan langkahnya. Ia segera membuka ponselnya, di sana terdapat panggilan dari kekasihnya.

Sasuke ingin menjawab panggilan tersebut, namun lagi-lagi ibunya memanggil dirinya. Segera saja pemuda itu mematikan ponselnya dan kembali menyimpannya didalam jas hitamnya.
.
.
.
.
.

Sementara Sakura, ia termenung. Dirinya tak tahu kenapa kekasihnya itu kini seakan menghindari dirinya.

"Kenapa Sasuke-kun tidak menjawab panggilanku?" tanyanya sendiri. Ia mencoba kembali menelpon Sasuke, namun nomor kekasihnya itu tidak aktif. Berkali-kali ia mencoba menelpon Sasuke, ia juga mengirimkan beberapa pesan yang diantaranya menanyakan keberadaan kekasihnya itu.

"Sudahlah, Sakura! Mungkin Sasuke-kun sedang punya urusan yang penting." ucapnya sendiri.

"Besok Sasuke-kun pasti akan baik-baik saja." ucapnya lagi, lalu ia pun tersenyum tipis.

"Sakura." Sakura mendengar namanya dipanggil. Gadis pink itu kemudian berjalan membukakan pintu kamarnya. Yang ia lihat ternyata adalah neneknya yang sudah berada didepan pintu kamarnya.

"Nenek? Ada apa?" tanya Sakura pada neneknya itu.

"Nenek sudah membuatkan makan malam spesial untukmu, Sakura." jawab sang nenek sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, ayo kita makan malam." Sakura tersenyum melihat neneknya begitu perhatian dan sayang sekali padanya.

Sejak kecil, ia diurus oleh neneknya yang bernama nenek Chiyo. Orang tuanya tidak ada di satu kota yang sama. Neneknya hanya mengatakan bahwa cepat atau lambat Sakura akan bertemu kedua orang tuanya. Namun mereka belum juga dipertemukan hingga sekarang.

Bahkan sampai saat ini, Sakura belum tahu bagaimana wajah orangtuanya, dan juga ia harus menerima diejek oleh orang lain bahwa Sakura tidak punya orangtua dan menyebutnya anak terlantar. Namun Sakura tak pernah mendengar semua ejekkan orang lain, ada sahabatnya dan juga Sasuke yang selalu menjaga Sakura.

.
.
.
.
.

Hinata tampak cantik dengan menggunakan sebuah dress selutut berwarna ungu, dengan motif bunga-bunga dibagian dadanya. Gadis cantik itu tersenyum ketika melihat Sasuke yang sudah berada dihadapannya itu. Dalam hatinya ia memuji penampilan Sasuke yang sangat tampan sekali malam ini.

"Sasuke, Ayo duduk." perintah Mikoto pada putranya. Sasuke lalu terduduk, dihadapannya sudah berada Hinata yang menatapnya. Dan itu membuatnya risih.

Kemudian keluarga Uchiha dan juga keluarga Hyuga itu pun melangsungkan acara makan malam bersamanya. Setelah acara tersebut selesai, pemuda berambut raven itu hendak beranjak dari duduknya, tapi ia dihentikan oleh suara ayahnya.

"Sasuke, kau mau kemana? Duduk!" perintah ayahnya dengan tegas. Sasuke mendenguskan napasnya kesal, ia pun kembali duduk.

"Kami datang kesini karena putri kami, Hinata akan memberikan jawaban atas perjodohan ini." ucap ayah Hinata, Hiashi Hyuga. Fugaku mengangguk lalu mempersilahkan Hinata untuk berbicara.

Sedangkan Sasuke, ia berpikir pasti gadis Hyuga itu akan menolak perjodohan yang menurutnya sangat konyol tersebut. Karena ia tahu Hinata adalah sahabat dari kekasihnya, Sakura.

"A-aku.. Aku m-menerima perjodohan ini." Ucap Hinata. Semua yang berada disana tersenyum senang mendengarnya, kecuali Sasuke yang masih terkejut atas ucapan Hinata tadi.

"Apa maksudmu, Hinata?!" marah pemuda itu sambil menggebrak meja. Hinata tentu saja terkejut, ia tak berkata apa-apa. Hingga akhirnya Sasuke pergi meninggalkan mereka semua.

"Sasuke-kun!"

"Hinata, cepat kejar Sasuke," Gadis lavender itu mengangguk mendengar perintah dari Fugaku. Gadis itu segera menyusul Sasuke.

"Sasuke-kun, tunggu!" teriaknya. Sasuke yang mendengarnya menghentikan langkahnya, lalu menatap tajam gadis yang sedang berjalan mendekatinya.

"Kenapa kau menerima perjodohan ini, Hinata?!" tanya Sasuke dengan nada marah.

"K-karena aku menyukaimu!" gadis itu menjawabnya dengan lantang. Mata onyx milik pemuda itu sukses melebar.

"Kau gila? Aku ini sudah mempunyai kekasih! Bahkan kekasihku adalah sahabatmu sendiri!" Sasuke membalas ucapan gadis itu dengan sedikit berteriak.

"Aku minta maaf Sasuke-kun, tapi aku tak bisa menolak perjodohan ini." Jawab Hinata.

Sasuke hanya mengeleng-gelengkan kepalanya. Ia tak menjawab perkataan gadis itu, kini ia berjalan meninggalkan Hinata.

.
.
.
.
.

Sasuke tak habis pikir dengan perlakuan Hinata, bahkan ia tidak percaya dengan perbuatan gadis itu. Ada apa dengan Hinata? Kenapa tiba-tiba saja Hinata mengatakan bahwa gadis itu menyukai dirinya?

Ia mengambil ponsel miliknya dan segera menyalakan ponselnya. Dirinya terkejut ketika mendapati banyak panggilan tak terjawab dan juga beberapa pesan yang semua itu berasal dari kekasihnya sendiri.

"Maafkan aku, Sakura." ucapnya menyesal. Ia ingin menelpon balik Sakura, namun dirinya sadar bahwa ini sudah malam. Kekasih merah mudanya itu pasti sudah tidur.

Ia memutuskan untuk beristirahat, dan akan menjelaskan hal ini kepada Sakura-nya nanti disekolah. Dengan cepat Sasuke merebahkan tubuhnya dan terlelap berharap ia akan memimpikan Sakura-nya yang sangat ia rindukan itu.

.
.
.
.
.

t b c

Another LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang