Sasuke mengendarai mobilnya dengan perasaan tak tenang. Ia baru saja mendatangi kediaman kekasihnya, Sakura. Berharap ia akan bertemu dengan gadisnya dan membicarakan perkara masalah mereka berdua. Namun yang Sasuke harapkan tidak berjalan lancar, ia malah mendengar bahwa Sakura tidak akan masuk sekolah hari ini. Membuat Sasuke khawatir, apalagi setelah Nenek Chiyo mengatakan bahwa Sakura sedang tidak enak badan. Sasuke meninggalkan kediaman Sakura dengan perasaan gelisah dan kecewa.
Sesampainya di sekolah, Sasuke berjalan masuk ke dalam kelas. Saat pelajaran berlangsung, ia tidak dapat berkonsentrasi dengan apa yang diterangkan oleh gurunya di sana.
Matanya mulai menjelajahi seisi ruangan kelasnya. Tidak disangka, matanya malah tertuju pada seorang perempuan yang sedang duduk di samping meja sebelah kanan. Bola matanya tak sengaja bertubrukan dengan mata gadis itu. Dengan cepat Sasuke memalingkan wajahnya, enggan walau hanya sekadar menatap wajah gadis itu.Di sampingnya, gadis yang bernama Hinata itu mengepalkan tangannya. Sangat menyesakkan hatinya, ketika melihat pemuda yang ia cintai seolah tidak sudi untuk menatap wajahnya. Ia bingung harus berbuat apa. Otaknya terus berpikir untuk merencanakan sesuatu.
***
Setelah beberapa jam berada di sekolah, akhirnya Sasuke bernapas lega ketika ia mendengar suara bel berbunyi menandakan waktunya untuk pulang. Ia berencana untuk mendatangi kembali kediaman Sakura, dan berharap agar nanti dirinya dapat bertemu dengan Sakura.
Sasuke mengemasi barang-barangnya, ia harus cepat-cepat sebelum Hinata menghampirinya dan merusak rencananya yang sudah ia susun tadi. Dan benar saja, tak lama setelah itu, Sasuke melihat Hinata yang kini melangkahkan kakinya mendekati dirinya. Namun dengan cepat Sasuke berlari menghindari Hinata.
Hinata terkejut, ia berteriak memanggil Sasuke, namun pemuda itu seolah tidak mendengarnya. "Sasuke-kun!" teriaknya memanggil Sasuke yang sudah meninggalkan kelas terlebih dahulu.
Hinata menghela napas, sebelum akhirnya mencoba untuk menyusul Sasuke. Ia berlari menyusul Sasuke yang sudah jauh berada di depannya. Saat ia berlari mengikuti langkah Sasuke, tiba-tiba saja ia menabrak seorang gadis.
"Akhh," ringisnya yang terjatuh di lantai koridor.
Seorang gadis berseragam itu terlihat kaget, ia langsung meminta maaf kepada Hinata.
Hinata menatap seorang gadis yang kini sedang meminta maaf kepadanya. Aneh, seharusnya ia yang meminta maaf kepada gadis itu karena ia yang sudah menabraknya. Namun siapa yang tidak mengenal Hinata? Salah satu putri yang berasalkan dari keluarga Hyuga.
"Tidak apa-apa, seharusnya aku yang meminta maaf," ucap Hinata pada gadis itu.
"Kau tidak apa-apa?" tanya seseorang yang membuat Hinata mengalihkan pandangannya. Seorang pemuda yang sangat ia kenali, yang kini sedang menatap dirinya khawatir sambil memegangi kakinya.
"Naruto-kun?"
"Kau tidak apa-apa, Hinata-chan?" tanya seseorang itu yang ternyata adalah Naruto.
"Ah, iya. Tidak apa-apa." jawab Hinata.
Seorang gadis yang sejak tadi menatap keduanya langsung pamit dan meninggalkan mereka berdua di sana. Hinata lalu mencoba untuk bangun, kakinya sedikit sakit. Namun ia mencoba untuk menghiraukannya.
"Kau bisa berjalan?" tanya Naruto yang hanya dibalas anggukan oleh Hinata.
Naruto membantu Hinata untuk berdiri, tangannya memegang tangan Hinata agar gadis itu tidak terjatuh.
"Terima kasih," ucap Hinata. Naruto hanya menampakkan senyumnya.
"Aku duluan." pamit Hinata. Setelahnya, ia berjalan dengan kondisi kaki yang seperti itu.
"Aku bisa membantumu, kalau kau mau,"
Hinata membalikkan badannya menatap Naruto yang juga menatapnya. "Tidak usah, aku bisa sendiri." tolaknya.
"Kalau begitu, aku akan mengantarkanmu. Ayo, aku antar." Naruto menarik tangan Hinata, mereka berjalan menuju parkiran mobil. Hinata menatap seorang pemuda yang kini sedang memegang tangannya. Entah kenapa ia tidak bisa menolak ajakannya.
Hinata seolah tidak berdaya, ia hanya bisa pasrah ketika Naruto terus saja menarik tangannya. Sesampainya di parkiran, Naruto langsung menyuruh Hinata untuk segera masuk ke mobil miliknya. Gadis itu menurut, lalu setelah itu Naruto menyalakan mesin mobilnya.
"Rumahmu di mana, Hinata?" tanya Naruto yang membuat Hinata langsung terkejut.
Tidak mungkin ia akan mengatakan bahwa ia sudah tinggal di rumah keluarga Uchiha. Hinata berpikir keras untuk menjawab pertanyaan Naruto. Sebuah ide terlintas di kepalanya.
"Ah, Naruto-kun. Bisakah kau menemaniku? Aku baru ingat jika keluargaku sedang tidak ada di rumah, mereka semua sibuk. Aku tidak berani tinggal sendirian di rumah," ucap Hinata.
"Oh, begitu? Bagaimana kalau kita pergi ke Cafe? Kebetulan aku belum mengisi perutku, hehe.."
"Iya, baiklah." jawab Hinata.
Naruto tersenyum, ia lalu melajukan mobilnya menuju sebuah cafe yang tidak terlalu jauh. Selama perjalanan, mereka berdua tidak ada yang berbicara. Naruto fokus menyetir mobil sedangkan Hinata hanya menatap ke luar jendela.
Namun bukan Naruto namanya jika ia tidak bisa membuka topik pembicaraan.
"Oh Iya, kenapa akhir-akhir ini aku jarang melihatmu bersama Sakura?"
Sebuah pertanyaan yang membuat Hinata kembali terkejut.
tbc
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Love
FanfictionRank #1-Haruno 01/07/2019 Rank #5-Hinata 16/07/2019 Tentang Sakura yang harus menerima kenyataan pahit bahwa dirinya memang tidak pantas bersanding dengan Sasuke. Tentang Sasuke yang mencoba mempertahankan hubungannya dengan Sakura. Tentang Hinata...